Tak ada salah satu diantara mereka yang mencoba membuka suaranya membiarkan semuanya hening, hanya suara cicak jantan yang terus berdecak menyaksikan kemesraan dua anak manusia yang tak memikirkan perasaannya yang sedang di tinggal sibetina.
Tak ada yang lebih hangat dari sebuah pelukaan dari orang yang kita cintai.
Tangan yang terus mengusapkan kenyamanan, melepaskan kekhawatiran yang melebur menjadi satu dalam diam.
Tubuh yang bersandar melepaskan segala keresahan dalam relung jiwanya, mengeratkan pelukaanya memperdalam kebahagiannya.
Melepaskan beban yang ia topang sendiri, membaginya dalam satu pelukan yang begitu hangat.
"Nal"
"Hmm?"
"Kangen"
Ia Lebih mengeratkan pelukan itu mempedalam rasa cintanya.
"Ve"
"Ya?"
"Kangen juga"
Keduanya tersenyum dalam satu pelukan yang begitu hangat, didalam perutnya seakan banyak kupu-kupu yang memaksa untuk keluar, terbang bebas dalam taman cinta yang akan segera ada.
Kinal terlihat mengendurkan pelukaanya, menatap Veranda begitu dalam.
"Hehe"
"Gak jelas"
"Gapapa"
"Yang penting jadi pacar kamu"
Veranda hanya memanyunkan bibirnya menatap Kinal pasrah.
"Gak usah manyun-manyun gitu"
"Nanti aku ambil ciuman aku yang belum kamu balikin nih"
Seketika pipi Veranda memerah menjauhkan dirinya dari Kinal.
"Baru gitu aja udah merah"
"Diem"
"Kumat deh"
"Apa?"
"Galaknya"
Veranda menatap Kinal malas.
"Becanda Veranda"
"Kamu galak juga aku masih mau kok"
Ucap Kinal menggoda Veranda.
"Tapi aku gak mau sama kamu"
"Ya gapapa, aku sih selow"
"Ka naomi gak kalah cantik kok"
"Kinal!"
"Hehe"
Perbincangan yang tak mempunyai manfaat sama sekali terjadi hingga malam datang.
Mereka terus bercanda, mengobrolkan hal yang tak penting, dari mengomentari kucing tetangga yang baru melahirkan, tukang sayur yang gerobaknya masuk got, sampai kumis satpam yang berada dikampus mereka, apapun itu akan terasa indah jika kita sedang jatuh cinta.
"Obatnya jangan lupa di minum lagi"
"Udah aku siapin didalem kotak"
"Besok, kalau emang mau kuliah telpon aku, nanti aku jemput"
"Aku pulang, kamu langsung tidur"
"Nanti matanya di kompres"
"Biar cepet kempes bengkaknya"
"Airnya jangan terlalu panas jangan dingin juga"
"Acnya matiin kalau mau tidur"
"Iya Veranda sayang" ucap Kinal penuh penekanaan saat bidadarinya tak berhenti berbicara mengingatkan semua hal yang berkaitan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINAL [END]
FanfictionRank#40 In Factfiction. 7/8/17. Seorang Gadis 19 tahun dengan gaya petakilannya, memulai hidupnya menjadi seorang mahasiswi disalah satu universitas ternama diJakarta, memulai hidupnya dengan segala keunikannya.