Last Part! Enjoy!
.
.
2 minggu berlalu ini saatnya pernikahan Yona dan Kinal akan di lakukan.
Sore dengan sinar matahari yang terlihat berwarna orange membawa harapan Kinal terserap oleh sinarnya. Pagi besok semuanya akan terbang ke Belanda untuk mempersiapkan pernikahannya dengan Yona.
Dia sudah berbicara dengan Veranda, namun yang dia dapat hanya kata perpisahan yang membuatnya semakin tak mempunyai harapan untuk itu.
Air matanya menetes jatuh perlahan, disana dia melihat Veranda yang terus berpura-pura tersenyum saat mamah nya meminta pendapat untuk gaun pernikahan Yona.
Yona? Ntahlah gadis itu seakan diam, tak berusaha lagi, sikapnya seakan lebih tenang jauh dari hari sebelumnya.
"Nal"
Kinal menoleh saat Lidya menyikut lengannya, teman-teman Kinal memang berada disini untuk ikut menyaksikan pernikahanya.
"Gimana?"
Kinal menggeleng lemah menatap Lidya dengan sorot mata yang sayu. "Apa gw harus pasrah ya Lid?"
Lidya menhembuskan nafasnya, dia turut sedih atas apa yang sedanf Kinal rasakan. "Veranda gimana?"
"Gw gak ngerti, mungkin dia emang udah gak cinta sama gw lagi, Lid"
"Mana mungkin, kalian pacaran bukan sehari dua hari, gw yakin Veranda punya alasan untuk ini."
"Karna Yona adiknya?"
"Mungkin, dan karna Yona cinta sama lo."
"Menurut gw Yona gak kalah cantik kok dari Ve, Nal"
Kinal menoyor kepala Lidya, bagaimana bisa dengan gampangnya manusia satu itu mengatakan demikian. "Heh! Bebegig! ini bukan masalah cantik, perasaan gw gimana?"
"Emang lo gak suka sama Yona?" Tanya Lidya penuh telisik.
"Eu..Ya enggaklah, terkutuk banget gw macarin kakanya suka adeknya."
"Syukurlah sadar"
.
.
Waktu terus berjalan tanpa memberikan jeda, kini semuanya sudah berkumpul di tempat makan, Lidya, Melody, Gaby, Jeje dan Juga Beby ikut hadir, ada Shania juga si dokter muda yang rupanya masih sering mencuri pandang pada Beby.
Yona tidak hadir di acara makan malam kali ini, dia memilih berdiam diri di kamar.
Saat acara makan malam sudah selesai Veranda memilih menyusul Yona ke kamar, kaka satu ini selalu mengkhwatirkan adiknya.
"Eu.. Ve ke kamar dulu" pamitnya, yang mendapat tatapan menuntut dari Kinal seakan menanyakan bagaimana untuk besok? Tapi dia seakan acuh tak memperdulikan wajah sedih Kinal.
Veranda membuka pintu kamar secara perlahan, disana Yona yang sedang berdiri menatap langit lepas.
Veranda ingin Yona tahu bahwa
Perasaan nya kini seperti hamparan angin yang menggerakkan dedaunan
bisu di dalam taman yang lusuh
yang hampir ditinggalkan.Itulah Veranda yang hanya angin.
Yang tak bisa memiliki dan dimiliki.Bagaimanapun dia terus berucap merelakan Kinal untuk Yona jauh di dalam hatinnya tetap mengharapkan Kinal, dan menjatuhkan sejuta keinginan, di atas rerumputan berembun yang disebut cinta.

KAMU SEDANG MEMBACA
KINAL [END]
FanfictionRank#40 In Factfiction. 7/8/17. Seorang Gadis 19 tahun dengan gaya petakilannya, memulai hidupnya menjadi seorang mahasiswi disalah satu universitas ternama diJakarta, memulai hidupnya dengan segala keunikannya.