Rank#40 In Factfiction. 7/8/17.
Seorang Gadis 19 tahun dengan gaya petakilannya, memulai hidupnya menjadi seorang mahasiswi disalah satu universitas ternama diJakarta, memulai hidupnya dengan segala keunikannya.
Semilir angin membuat rambut gadis dengan chocochip yang menempel pada dagunya terlihat berantakan, jari-jarinya menyisir rambutnya rapih, dia tersenyum membentuk bulan sabit yang indah, suara detakan dalam dadanya mengalun merdu bersamaan dengan masuknya gadis kurus berlesung pipi.
"Siap?" Tanya gadis itu, menatap Beby yang kini sudah berada didalam mobilnya.
Beby mengangguk menjawab pertanyaan gadis yang kini mulai sibuk menatap jalanan memutar stir mobilnya melaju meninggalkan kampus Beby.
"Udah lama ya, gak jalan begini" Ucap Beby tangannya ia gerakan untuk memutar audio musik agar suasana tak terlalu sepi.
"Heem, kamu sih kalau libur pulang terus" Jawab gadis itu terus terang.
"Yaa gimana, kan aku kangen rumah juga"
"Nanti kapan-kapan aku ikut kamu ya, kalau kamu balik ke Jakarta?" Ucapnya antusias menatap Beby dengan mata yang berbinar.
"Kenapa? Gak boleh ya?"
Gadis itu kembali mengeluarkan suaranya lagi, karna Beby hanya diam tak menjawab ucapannya tadi. Bulir-bulir keringat jatuh menetes di ujung pelipis Beby, otaknya memutar mencari jawaban yang tepat. "Euu.. Bukan gitu Nju, emang kamu bisa ambil cuti?"
Gadis itu terlihat berfikir dan kemudian membenarkan ucapan Beby. "Iya juga ya, nanti deh kalau kondisi rumah sakit udah stabil kita liburan bareng ya?"
Beby tersenyum lega, mengangguk menjawab ucapan gadis yang memiliki pupy eyes yang begitu lucu.
Jakarta, Jam 4 Sore.
"Lidya? Ngapain?" Melody sedikit kaget saat matanya menangkap sosok Lidya yang bersandar pada pagar kosannya dengan kaca mata hitam layaknya tukang urut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ngojek" Jawab Lidya ngasal.
"Ih serius Lidya" Ucap Melody yang kini berjalan mendekat kearah Lidya.
"Jemput kamulah"
"Jemput aku, kapan kita buat janji?" Melody menatap Lidya dari bawah hingga atas, jeans belel, kaos oblong dengan warna biru dongker dan kacamata hitam sungguh membuat Melody bergidik melihat penampilan Lidya yang memang tukang ojek banget.
"Kenapa? Aku keren ya?" Ucap Lidya sombong menaik turunkan kacamatanya.
"Silau??" Melody mengelilingkn matanya memastikan kalau matanya masih normal, karna yang ia lihat cuaca sedang mendung tak ada sinar matahari sama sekali.