Part 31

4.3K 467 97
                                    

"Nal, lo gapapa?"

Kinal hanya menatap lurus kearah Veranda yang menghilang diujung koridor kampus.

"Gw gak nyangka Je, dia tega ngelakuin ini"

"Gw yakin ka Ve punya alesan kenapa dia ngelakuin ini, coba bicarain baik-baik dulu Nal"

"Apa yang mau dibicaraiin Je, lo liat sendiri kan tadi gimana?" Ucap Kinal dengan nada meninggi.

"Kinal udah, jangan teriak-teriak, Gaby takut"

Kinal meremas rambutnya sendiri, menghembuskan nafasnya kasar.

"Gw ngerti Nal, tapi apa salahnya lo dengerin dulu penejelasan ka Veranda"

"Apa yang dikatain Jeje bener, Kinal"

Lagi-lagi Kinal menghembuskan nafasnya kasar tak mempercayai apa yang ia lihat tadi.

"Makasih ya Je, Gab, gw pulang duluan ya, gw titip absen aja"

Kinal meninggalkan Gaby dan Jeje yang menatapnya dengan rasa iba, Jeje sendiri tak percaya kenapa Veranda bisa melakukan hal itu, setau Jeje, Ve sangat membenci Ghaida, bagaimana bisa sekarang mereka berpacaran.

Kinal mengendarai motornya dengan pikiran yang ntah kemana, pandangannya kosong.

"Aaaaak....."

Teriakan seorang perempuan, membuat Kinal tersadar dari lamunananya, memberhenti kan motornya secara mendadak. Kini mata tajamnya menangkap sosok Melody yang memejamkan matanya. Hampir saja Kinal menabrak Melody.

"Ka, lo gapapa kan?" Ucap Kinal dengan nada panik.

Melody membuka matanya, menghembuskan nafasnya lega.

"Lain kali, kalau banyak masalah gak usah nyetir sendiri deh"

"Gimana kalau tadi gw ketabrak, untung gw, gimana kalau orang lain?"

"Iya maaf ka Mel"

"Lain kali hati-hati Nal"

"Iyah ka, maaf ya"

"Heem"

"Ka Mel mau pulang?"

"Iya, ini lagi nunggu ojek online"

"Loh gak bawa mobil?"

"Dibengkel mobil gw"

"Batalin aja deh ojeknya, mending pulang bareng gw"

"Emang lo mau pulang?"

"Iya"

"Loh? Lidya bilang dia masih ada kelas, kok lo bisa pulang?"

"Gw males ka"

"Lagi ada masalah?"

"Ya gitu"

Motor Kinal melaju tidak begitu kencang, degupan jantung Melody sudah tak beraturan, dia bahagia bisa pulang dengan Kinal.

Motorpun berhenti dikosaan Melody.

"Mau mampir dulu?"

"Emang boleh?"

"Ya bolehlah"

"Hmm lain kali aja deh ka"

Melody hanya mengangguk tersenyum, Kinal melajukan motornya lagi menuju kosaanya.

**

"lepas!"

"Gw bisa jalan sendiri"

Veranda sedang berjalan ditarik Ghaida, dengan cengkraman yang begitu keras ia berusaha melepaskan genggaman Ghaida.

KINAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang