Part 29

3.9K 435 22
                                    

Suara musik yang sangat keras mengalun, mengiringi setiap lekuk tubuh yang bergoyang kesana kemari.

Veranda dan Naomi baru saja tiba disebuah club yang biasa mereka datangi.

"Ini Melody kok belum dateng?"

"Dia tadi sms gw kalau dia gak bisa dateng Ve"

Sebenarnya Melody tidak pernah tau kalau mereka ke club dalam arti Naomi memang tak mengajak Melody.

Suara keras musik khas club terus berdegub membisingkan malam yang terlihat sepi diluar sana.

"Lo mau pesen apa?"

"Gw jus aja deh Mi"

"Ha?"

"Gw jus aja"

Mereka berdua terus mengobrol dengan suara yang sedikit dikeraskan.

"Lo gak minum?"

Veranda hanya menggeleng, menjawab ucapan Naomi.

"Okeoke, lo tunggu disini, gw pesen minum dulu"

Naomi meninggalkan Ve sendiri, Naomi berjalan menuju bartender dan dia memberikan sesuatu kepada bartender itu, membisikan kata yang hanya dia yang tau.

"Lo dimana?"

"..."

"Abis ini gimana?"

"..."

"Kalau lo macem-macem sama Ve, lo berurusan sama gw"

"..."

"Oke"

Naomi baru saja menerima telpon dari Ghaida, kini langkahnya kembali melangkahkan kakinya menuju bangku yang Veranda duduki.

"Jadi apa yang mau lo omongin?"

"Hmm gw cuman mau bilang maaf, karna kemaren udah bersikap keras ke lo Ve"

"Gw juga minta maaf Mi"

Hape Naomi bergetar tanda satu pesan masuk.

"Euh Ve, gw ke kamar mandi dulu ya"

Veranda hanya mengangguk mengiyakan omongan Naomi.

Seorang pelayan datang mendekati Veranda yang duduk sendiri, memberikan pesanan yang dipesan Naomi tadi, Veranda tersenyum ramah mengucapkan terimakasih.

Veranda menikmati setiap dentangan musik yang beradu dengan kerlap kerlip lampu yang menyala secara bergantian, kepalanya ia goyangkan kekanan dan kekiri, memang sudah lama ia tak menginjakan kakinya kesini, selama menjadi pacar Kinal banyak hal buruk yang ia coba tinggalkan.

Pada awalnya, saat ia memberitahu Kinal kalau ia akan ketempat ini, Kinal tak mengijinkannya, tapi karna Ve mengatakan kalau ia hanya ingin bertemu dengan Melody dan Naomi jadilah Kinal mengiyakan.

Sudah hampir 10 menit Naomi tak menampakan batang hidungnya lagi, Veranda masih menikmati kesendiriannya.


"Sendirian aja?"

Veranda menolehkan kepalanya saat ia mendengar samar-samar suara orang yang sangat ia kenal. Veranda diam tak menggubris orang yang menyapanya.

"Kesini sama siapa?"

"Naomi"

"Minumannya gak diminum?"

Veranda melirik, menatap sebal orang disebelahnya.

"Gw cuman nanya kok"

"Ve, gw minta maaf atas semua kesalahan gw" ucapnya sedikit berteriak beradu dengan suara musik yang terus mengalun kencang.

KINAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang