Kinal tersenyum, berjalan menutup pintu mengikuti apa yang Veranda perintahkan.
Ditatap Veranda yang kini sudah tidur dengan membelakangi nya, Kinal hanya tersenyum gemas memandangi punggung Veranda.
"Gak usah senyum-senyum trus, tidur udah malem"
Kinal mendekatkan tubuhnya, memeluk Ve dari belakang, menenggelamkan kepalanya pada bahu Ve. "Iya sayang iya"
Wajah Ve sudah merah bak tomat matang menahan detakan jantungnya yang berteriak ramai, dia tersenyum geli akan tingkahnya sendiri.
Mereka memutuskan untuk memejamkan matanya menelusuri alam mimpi yang indah.
Pagi yang cerah datang mengganti malam yang gelap, sinar mentari yang bersinar terang memaksa Kinal mengerjapkan matanya. Matanya melirik jam disamping nya. Di rasa masih terlalu pagi, dia kembali menarik selimut nya menutupi dia dan Veranda yang masih dengan nyamannya tidur dipelukan Kinal.
Ditempat yang berbeda, di dalam ruangan yang hanya berisi ranjang dan dua buah lemari. Terlihat Yona menekuk wajahnya, wajahnya sangat geram, tangannya terlihat memencet tombol pada layar hapenya.
"Gak aktif terus kesel"
"Dia pikir aku gak khawatir apa?? Seenaknya pergi gak bilang-bilang, dia pikir aku kuliah disini buat siapa??"
"Punya hape bukannya di aktifin malah di matiin"
"Kalau ada apa-apa sama dia pasti aku juga yang tanggung jawab!!"
"Kapan berubahnya sih, dia pikir aku gak capek harus ngejagain dia arghh"
Yona melemparkan hapenya geram, dia kesal karna sejak kemaren saat dia tiba di kosan, kinal sudah tidak ada tanpa pesan apapun, dia khawatir, karna orang tua kinal menitipkan kinal kepada dia, dia sudah mencoba menghubungi kinal namun hapenya selalu tidak aktif.
Lempar nya di kasur gak pecah kok tenang.
"Wa, minta tolong sama kamu Yon, kan kamu tau sendiri dang Devane sibuk, kinal juga gak mau kalau harus tinggal dirumah dang"
"Tapi, wa.. "
"Sekali ini aja Yon, lagian kamu disini juga belum tau kan mau kuliah dimana?"
Yona menarik nafasnya menimang ucapan mami nya Kinal.
"Kinal sering di hukum sama dosennya gara-gara telat , nilainya juga turun, kamu tega biarin wa jadi orang tua yang gagal?"
"Yaudah"
Yona terduduk lelah di ranjang milik Kinal, kalau tidak ingat amanah dari mami Kinal mungkin dia enggan untuk kuliah di Jakarta dan satu kos dengan Kinal, dia dan Kinal sebenarnya memang tidak dekat, tapi Yona juga bingung kenapa orang tua Kinal memintanya untuk mengawasi Kinal.
Tak mau ambil pusing dengan Kinal yang kemana, dia memutuskan untuk pergi ke kampus, karna hari ini dia akan ada presentasi.
Dia memarkirkan motor milik Kinal, langkahnya mulai teratur menghitung anak tangga menuju fakultasnya.
Dari jauh matanya terlihat samar melihat sosok Kinal yang sedang tertawa bersama Veranda dan teman-temannya. Tangannya mengepal kesal. Yona yang dari kemaren mengkhawatirkan nya sedangkan yang di khawatir kan asik tertawa tanpa beban."Ikut aku!!"
Yona menarik tangan Kinal kasar."Apaan sih Yon, lepas" Kinal meronta hendak melepaskan cengkraman Kinal.
Veranda menatap punggung yona dan Kinal yang semakin menjauh dengan rasa tidak sukanya, sedangkan Jeje, lidya dan Gaby hanya saling pandang tidak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINAL [END]
Hayran KurguRank#40 In Factfiction. 7/8/17. Seorang Gadis 19 tahun dengan gaya petakilannya, memulai hidupnya menjadi seorang mahasiswi disalah satu universitas ternama diJakarta, memulai hidupnya dengan segala keunikannya.