Dia berpura-pura tak memperdulikan gadis kurus yang sedari tadi mengikutinya, berusaha mencari perhatiannya.
Layaknya dua orang yang tak saling mengenal, mereka berdua duduk di tempat yang sama saling berhadapan namun tak saling menyapa.
Lembar demi lembar dia buka, dia tak benar-benar membacanya, bagaimana bisa dia fokus pada barisan huruf yang kini terasa membingungkan kalau pada kenyataanya ada hal yang lebih indah didepannya.
Tak bisa dia pungkiri kini hatinya memang terbalut rasa cinta dan benci.
"Yah..kasian si pangeran di tinggalin"
Celetuk gadis cungkring berlesung pipi dengan mata yang seakan fokus pada buku bacaanya."Tukang selingkuh emang pantes di tinggalin"
Beby memutar bola matanya malas mendengar jawaban dari manusia didepannya.
"Padahal dia kan tulus cintanya"
"Tulus kok selingkuh"
Mereka berdua secara bersamaan menutup bukunya, menatap dengan sengit kemudian Dia beranjak pergi meninggalkan Beby.
"Gaby, tungguin!"
Semenjak memutuskan untuk kembali ke Jakarta Beby selalu berusaha untuk mendapatkan hati Gaby kembali. Namun itu semua tidak semudah itu, mungkin Gaby memang masih mencintai Beby tapi pada dasarnya hati yang terluka tetap terluka. Walaupun nantinya akan sembuh namun luka tetap lah luka pasti akan membekas.
Mereka berdua berada di toko buku, Gaby tidak tau bagaimana Beby mengetahuinya kalau dia sedang berada disini, atau mungkin ini yang disebut hukum alam? Cintalah yang membawa mereka bertemu? Ntahlah.
"Buru-buru banget sih" ucap Beby menahan langkah Gaby, dengan kaos polos berwarna putih yang dibalut jaket jeans ,tas slempangan yang menggantung pada badanya yang kurus membuat Beby terlihat semakin mencerminkan kalau dia bukan gadis feminim.
"Ngapain kamu ngikutiin aku?"
"Idih pd banget siapa yang ngikutiin kamu? Orang aku juga lagi nyari buku kok tadi."
"Trus sekarang kenapa kamu disini?"
"Ya aku laper, mau makan"
Mereka berdua memang sudah berdiri di depan tempat makan yang ada dimall ini.
"Tempat makan banyak"
"Ya aku mau disini gimana dong?"
"Ok, biar aku yang pindah" ucap Gaby melepaskan genggaman tangan Beby pergi menjauh.
Langkahnya terhenti, dia bertanya kenapa Beby tak mengejarnya? Dia membalikkan lagi badan nya.
"Kenapa? Berubah pikiran?"
Gaby menghembuskan nafasnya menatap Beby malas, dia membalikan badanya lagi dan benar-benar pergi meninggalkan Beby.
------------------------
Aku sangat merindukan gadis didepanku, senyumnya, pipi nya semua tingkah manjanya kini aku bisa merasakannya lagi.
Setelah obrolanku dengan mamahnya beberpa hari yang lalu, dia dan mamahnya benar-benar datang ke Bandung dan aku menepati janjiku kepada mamahnya, mengajak mereka keliling Bandung.
Mamahnya sudah lebih baik dari yang ku ketahui dari Ve beberpa waktu lalu, mamahnya sudah bisa beraktifitas tanpa menggunakan kursi roda lagi.
Dan sekarang aku disini ditempat makan yang menjajakan makanan khas jepang, tentu saja pilihan tempat ini Veranda yang memilih, setelah berkeliling kota Bandung dan menikmati suasana Bandung yang sejuk kita memutuskan untuk mengisi perut terlebih dahulu sebelum nanti aku benar2 mengantarkan mereka ke tempat penginapan.

KAMU SEDANG MEMBACA
KINAL [END]
FanfictionRank#40 In Factfiction. 7/8/17. Seorang Gadis 19 tahun dengan gaya petakilannya, memulai hidupnya menjadi seorang mahasiswi disalah satu universitas ternama diJakarta, memulai hidupnya dengan segala keunikannya.