Ara Pov
Hari ini aku sudah siap dengan seragam khas sekolah ku. Mengecek penampilan ku sekali lagi.
"Rapi" monologku.
Aku segera mengambil tas sekolahku dan bergegas keluar dari kamar menuju meja makan untuk sarapan.
Saat aku menuruni tangga, aku melihat mama juga baru keluar dari kamarnya dengan bantuan mbok yang mendorong kursi rodanya.
Aku mempercepat langkahku agar bisa menggantikan posisi mbok.
"Selamat pagi mama, pagi mbok" sapaku
"Pagi non" jawab mbok sedangkan mama hanya tersenyum untukku.
"Sini mbok, biar aku aja yang dorong kursi roda mama"
"Iya non"
Aku mendorong kursi roda mama sampai meja makan. Lalu aku duduk di kursi sebelah mama berada.
"Mama cantik sarapan apa?" Tanyaku.
"Ibu kalau pagi biasanya hanya mau makan bubur non" jawab mbok.
"Ohh yaudah, sini Ara suapin"
"Ehh tapi non--"
"Ssttt. Gapapa mbok, biar Ara aja"
Aku mengambil mangkok berisi bubur untuk mama, namun mama menggelengkan kepalanya saat sendok makan berada di depan mulutnya.
"Loh mama gamau makan bubur? Mau makan yang lain?" tanyaku dan di jawab gelengan, tentu saja ini membuatku bingung.
"Mbok ini gimana?" tanyaku pada mbok
"Ibu sudah bisa makan sendiri non" jawab mbok
"Bilang dong mbok" protesku
"Tadi mbok udah mau bilang, tapi non malah ssttt ssttt" katanya sambil menaruh jari telunjuknya di depan mulut.
"Hehehehehe. Yaudah selamat makan mama"
Aku mulai memakan sarapanku sambil sesekali melihat ke arah mama. Aku senang mama sudah bisa memakan makanannya sendiri.
Setelah sarapanku habis, aku langsung beranjak dari tempat dudukku. Ku lihat bubur yang di makan mama juga sudah habis.
"Mama, Ara berangkat sekolah dulu ya. Nanti kita ketemu lagi setelah Ara pulang sekolah" pamitku pada mama dan mama menganggukkan kepalanya.
Aku menyalami tangan mama dan mencium pipinya.
"Mbok, Ara berangkat dulu ya"
"Iya non, hati-hati di jalan"
"Sip, nitip mama ya mbok"
"Iya non"
Aku melangkahkan kaki ku keluar menuju halaman rumahku. Mobilku sudah terparkir sempurna disana.
"Pak, saya berangkat sekolah dulu ya" pamitku
"Hati-hati ya non"
"Siap pak"
Aku langsung masuk ke dalam mobilku dan melajukannya menuju sekolah. Aku senang bisa kembali ke sekolah lamaku, tak sabar ingin bertemu sahabat-sahabatku.
Di dalam mobil aku hanya di temani suara dari radio. Sesekali aku ikut menyanyikan lagu yang terputar dari radio yang ku dengar.
Ternyata Jakarta masih sama, macet. Untung saja aku masih mempunyai banyak waktu jadi bisa ku pastikan kalau aku tidak akan telat.
Akhirnya setelah melawan macetnya ibu kota, aku sampai di sekolahku. Ku parkirkan mobilku dan bergegas keluar dari mobil.
*****
Author Pov
KAMU SEDANG MEMBACA
Imbang Berbalas GXG [COMPLETE]
Teen FictionKetika menunggu menjadi hal menyakitkan namun usaha tak mengkhianati, menunggu pun menjadi hal menyenangkan pada akhirnya. Ketika itu pula, perasaanku Imbang Berbalas.