Lima Puluh

4.2K 385 43
                                    

Ara keluar dari kamar mandi dengan sudah berganti pakaian tidurnya. Saat ia terbangun Riva sudah tidak ada disisinya, entah kemana ia tak tahu.
Ara duduk di kursi menghadap cermin, merias diri senatural mungkin untuk menghiasi wajahnya.

Ponselnya berdering, nama Lunar terlihat jelas di layar ponsel, meminta untuk melakukan video call. Dengan senang hati ia menjawab panggilan tersebut.
Tak ada wajah Lunar waktu pertama kali panggilan tersambung.

"Nar" panggil Ara sambil memoleskan bedak di wajahnya

Tak lama kemudian baru lah terlihat wajah Lunar yang tengah memeriksa penampilannya. Ara tersenyum senang, kali ini Lunar berpakaian sedikit lebih feminim.

"Lo ngapain?" tanya Lunar

"Make up, mau juga?"

"Gue udah"

"Yaudah"

Ara kembali melanjutkan merias dirinya sementara Lunar hanya memperhatikannya dari layar ponsel.

"Lo kenapa deh pagi-pagi udah vc?" tanya Ara

"Pengen aja"

Ara melihat ke layar ponsel dan memasang muka malasnya lalu kembali fokus merias diri.

"Aya, lo itu udah cantik kenapa masih make up coba?" komentar Lunar

"Biar makin cantik, ga pucet, enak di liat" jawab Ara

"Cih jawaban macam apa itu"

"Bawel ih"

Tiba-tiba pintu kamar Ara terbuka, Ara menolehkan pandangannya ke belakang dan mendapati Riva yang membawa nampan berisi makanan dan segelas susu. Riva menaruh nampan tersebut di kasur karena nakas sedang di gunakan oleh Ara.

"Sarapan dulu Ra" kata Riva yang otomatis terdengar oleh Lunar

"Iya" singkat Ara

"Loh ada Riva, ko lo ga bilang sih?" protes Lunar

"Penting?" tanya Ara

Riva mendekati Ara dan melihat ke arah ponsel Ara.

"Hai Lunar, pagi" sapa Riva ceria

"Pagi juga" balas Lunar

"Buruan, gue udah rapi" kata Ara pada Lunar

"Bye. Ketemu disana"

Lunar mematikan sambungan video call tersebut, sementara Ara kini sudah berdiri mengecek penampilannya hari ini.

"Mau kemana?" tanya Riva

"Bandara, anter Lunar" jawab Ara

"Ikut ya?"

Ara menoleh pada Riva, "Udah mandi?" tanyanya

"Udah"

"Yaudah, tolong sekalian hubungin Anin suruh bawa 3 curut ke bandara. Sama, maaf sarapannya bawa ke bawah lagi aja" pinta Ara

Riva tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya, lalu segera menghubungi Anin. Setelahnya ia mengambil kembali sarapan untuk Ara untuk di bawa ke dapur.

"Aku tunggu bawah ya" kata Riva

"Iya"

Riva keluar dari kamar Ara sementara Ara mengambil tas slempangnya. Tangannya tak sengaja menyenggol figura di nakas meja, mengakibatkan figura tersebut jatuh.

"Astaga" kaget Ara

Ara berjongkok mengambil figura tersebut, membalikkan figura tersebut untuk mengeceknya.

Imbang Berbalas GXG [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang