Ara melempar tasnya begitu saja ke tempat duduknya, beruntung ada Putri yang menangkap tas itu.
"WOY MAU KEMANA?" teriak Putri
Namun Ara tak menggubrisnya dan segera keluar dari kelas. Ia menaiki tangga menuju lantai dua dimana kelas 10 berada.
"Sorry, ada yang namanya Della disini?" tanya Ara pada adik kelas yang ada di koridor
"Ghania Vandella ka?" tanya balik seorang siswi
"Iyaa, tau?"
"Kelas paling pojok ka"
"Thanks"
Ara langsung berjalan dengan cepat menghampiri kelas yang di maksud, saat di depan kelas ia mencari keberadaan Della.
Ia langsung masuk begitu saja ketika sudah menemukan Della. Della sendiri sedang membaca bukunya dengan tenang.
"Permisi, bisa ikut gue sebentar?" tanya Ara
"Bi..bisa ka" gugup Della
"Ayo"
Bisik-bisik di kelas tersebut mulai terdengar, heran dengan Ara yang tiba-tiba masuk ke dalam kelas mereka dan membawa Della begitu saja.
Ara memimpin jalan mereka berdua menuju rooftop sekolah. Ia langsung berdiri di dekat dinding pembatas sementara Della ada beberapa langkah di belakangnya.
"Kemaren gue liat lo" Ara membuka suara.
Della mengernyitkan dahinya bingung, memang apa salahnya jika Ara melihatnya, pikirnya.
"Kenal Adam?" tanya Ara sedikit ketus
"Ke..kenal ka"
"Siapa lo?"
"Tetangga, temen rumah"
"Kemaren lo sama dia, kemana?"
Fix. Kayak sensus penduduk. Batin Della
"Kafe, mau makan"
Ara berbalik, kini ia menatap Della. Sedangkan Della hanya menundukkan wajahnya, tak berani melihat Ara.
Dia cemburu ya? Tanya Della dalam hati.
Ara tersenyum tipis, ia tahu adik kelasnya ini takut padanya.
"Gausah takut, gue temennya Adam. Tumben aja Adam ga cerita tentang cewe yang lagi dia deketin" jelas Ara
Della masih terdiam, memikirkan perkataan Ara.
Berarti mereka deket dong ya? Batin Della sekali lagi.
"Dan..agak heran aja waktu dia gandeng cewe lain padahal makam pacarnya belum kering sempurna" jelas Ara sambil tersenyum getir.
"Pacar?" tanya Della sambil mengangkat wajahnya.
"Iyaa, tapi ya udah ga bisa di bilang pacar sih"
"Kenapa?"
"Udah meninggal"
Della terkejut, Adam pernah bercerita tentang wanita yang sangat ia cintai namun cinta pergi dan tak kembali. Setiap ia bertanya siapa wanita tersebut, Adam tak pernah menjawab.
"Gue kira lo pacarnya Adam, baru pengen gue tonjok si Adamnya" kata Ara
"Bu..bukan ka. Kita emang deket dari kecil, tapi ga pacaran. Emang kakak liat aku dimana?" Della buka suara
"Lampu merah lagi nyebrang"
*****
Lunar menuruni anak tangga rumahnya, seragam sekolah tidak melekat pada tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imbang Berbalas GXG [COMPLETE]
Teen FictionKetika menunggu menjadi hal menyakitkan namun usaha tak mengkhianati, menunggu pun menjadi hal menyenangkan pada akhirnya. Ketika itu pula, perasaanku Imbang Berbalas.