Empat Belas

7K 522 41
                                    

Dengan terpogoh-pogoh Ara berlari dari parkiran mobilnya menuju kelasnya. Ya, dia kesiangan hari ini dan beruntungnya ia bisa masuk ke dalam sekolahnya sebelum gerbang tersebut di tutup.

Di lobby sekolahnya, ia dapat melihat bahwa murid lainnya sudah berhamburan keluar kelas menuju lapangan untuk melaksanakan upacara bendera.

"Haah.. Hahh.. Sial" gerutunya dengan nafas terengah.

Ia terus berlari walaupun sesekali ia menabrak tubuh orang lain dan bergumam maaf kepada orang yang ia tabrak. Namun naas, ia kurang berhati-hati pada langkah larinya sehingga....

BRUK!

Tubuh Ara terjatuh ke lantai, ia sempat meringis saat bokong indahnya mencium dinginnya lantai sekolah.

"Aww" ringisnya

Ara mengarahkan pandangannya pada orang yang ia tabrak, ia tahu ini adalah murni dari kesalahannya. Maka dengan cepat ia berdiri dan menghampiri orang yang ia tabrak.

"Astaga Kenta! Sorry ya sorry, gue ga sengaja gue lagi buru-buru" kata Ara

"Iya-iya gapapa. Lo langsung ke kelas aja mendingan taro tas abis itu ke lapangan. Cepetan ya" titah Kenta

"Lo gapapa?"

"Gapapa ko gue, santai"

"Yaudah"

Ara mulai lari kembali namun tidak secepat tadi karena ia rasa kakinya salah posisi saat terjatuh tadi. Ia merasakan sakit di pergelangan kakinya, namun ia masih saja berlari.

*****
Kini Ara sudah berada di dalam barisan kelasnya, masih dengan nafas yang tersengal ia berdiri dan mulai mengatur nafasnya.

"Ciee telat" ledek Fika

"Tumben lo telat Ra" kata Putri

"Berisik ah" ketus Ara

Tiba saatnya upacara bendera memasuki bagian pembina upacara memberikan amanatnya.

"Siapa dah pembinanya?" tanya Ara

"Pak Warsono" jawab Fika

"Yailah lama dah tuh guru kalo amanat" keluh Ara

"Sabar nak, ujian" kata Putri sambil mengelus punggung Ara.

Saat amanat sedang berlangsung, dari barisan Ara bagian depan terlihat ricuh. Tak lama, dari arah belakang datang seorang petugas kesehatan lengkap dengan tandunya.

"Kenapa tuh?" tanya Ica

"Pingsan palingan" jawab Ara sambil menundukkan kepalanya.

Tandu mulai berjalan ke arah belakang dengan seorang siswi diatasnya. 3 sahabat Ara sudah penasaran siapa yang berada di atas tandu tersebut.

"Ra itu si Riva woy" kata Putri histeris saat melihat siapa yang ada di atas tandu.

"Hah?" respon Ara karena tidak mengerti maksud Putri

"Bego lo. Itu si Riva tumbang"

"Tumbang?"

"PINGSAN BEGO" teriak Putri tepat di telinga Ara

"Aduh anjir, suara lo" keluh Ara

"Sono ke uks lo"

"Nanti aja selesai upacara" jawab Ara

"Sekarang Ara! Sekarang"

"Iya-iya, bawel lo ah"

Ara langsung membalikkan badannya dan keluar dari barisan. Setelah sedikit berbohong kepada petugas kesehatan, ia diperbolehkan menuju uks seorang diri sesuai dengan permintaannya.

Imbang Berbalas GXG [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang