Tiga Puluh Sembilan

4.9K 399 43
                                    

3 bulan kemudian..

Ara beserta 3 sahabatnya duduk di tembok pembatas rooftop gedung apartemen Anin. Menatap pemandangan luas di depan mereka di iringi embusan angin sejuk.

Jam menunjukkan pukul 6 pagi, namun keempatnya tak ada yang memakai seragam satu pun. Berniat membolos bersama.

BRAK

Pintu rooftop terbuka dengan keras menampilkan Anin dan Riva yang panik mencari mereka berempat. Keempatnya tak ada yang membawa ponsel satu pun.

"Gue nyariin lo pada ke sekeliling apartemen dan ternyata lo pada disini" omel Anin

Putri memejamkan matanya mendengar omelan kekasihnya itu di pagi hari namun ia mengabaikannya, ia tak menoleh sedikit pun pada Anin.

"Ra, turun. Kamu mandi, pake seragam cepet" titah Riva

Respon Ara sama dengan Putri, ia hanya memejamkan matanya mendengar perintah dari Riva. Hari ini adalah hari ulang tahunnya dan ia tak menyukai itu.

"Mending kalian berangkat sekolah, kita berempat gaada yang niat sekolah" Fika membuka suara

"Kenapa coba?" tanya Anin

"Percayalah, kita akan baik-baik saja" Ica membuka suara

"Kalo gitu gue juga ga sekolah" kata Anin

"Setuju" kata Riva

Ara dan lainnya terkekeh, bisa-bisanya mereka berdua malah ikutan membolos. Padahal sebenarnya hanya Ara yang tak ingin sekolah namun para sahabatnya malah ikutan.

"Ayo sekolah" ajak Ara

Ara turun dari tembok pembatas dan meninggalkan tempat tersebut. Ia menuruni tangga sampai lantai kamar apartemen Anin. Ia masuk ke dalam kamar mandi sambil membawa seragamnya.

15 menit kemudian Ara keluar dari kamar mandi dan sudah mengenakan seragamnya. Ia menyisir rambutnya dan mengikatnya, ia memoleskan bedak di wajahnya dan pelembab bibir di bibir pinknya.

Ara berjalan mengambil tasnya dan mengeluarkan blazer sekolahnya. Ia menggendong tasnya dan keluar dari kamar.

Saat ia ke meja makan, semua yang ada bersamanya tadi sudah siap juga dengan seragamnya. Ara tersenyum manis, tak ada ucapan ulang tahun. Bagus lah, memang harus seperti itu, batinnya.

"Sarapan dulu" titah Riva

Ara menganggukkan kepalanya, ia mengambil selembar roti dan langsung memakannya.

Selesai dengan selembar rotinya, ia mengambil lembar roti berikutnya dan seterusnya sampai menghabiskan 5 lembar roti. Setelahnya, ia meminum air putih yang ada dan membersihkan mulutnya.

"Laper apa doyan?" tanya Fika

"Both" jawab Ara santai

"Gila-gila"

"Ayo berangkat nanti telat" ajak Ara

Ara berdiri dari duduknya diikuti dengan yang lainnya.

"Bentar, hp gue ketinggalan. Duluan aja" kata Ara lalu berlari menuju kamar

"Ayo kita duluan ke bawah" ajak Ica

"Aku nunggu Ara" jawab Riva

"Gausah, biar gue yang nunggu dia" kata Fika

Riva menimang perkataan Fika yang menawarkan dirinya untuk menunggu Ara. Sampai pada akhirnya Ica meyakinkan dirinya, ia menganggukkan kepalanya lalu ikut yang lain keluar dari apartemen Anin.

Imbang Berbalas GXG [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang