Empat Puluh

5.3K 374 20
                                    

Previous>>

Banyak foto yang menggantung atau pun di letakkan di meja, foto keluarga, foto Riva dengan mendiang kakaknya, foto Riva masih kecil dan foto lainnya.

Sampai pada satu foto, Ara memandang cukup lama. Orang yang ada di dalam foto sangatlah tidak asing untuknya.

"Papa.."

----------
Ara masih terdiam memandangi foto tersebut, ia masih memikirkan bagaimana bisa sang papa ada di dalam foto tersebut.

"Ra.." tegur Riva

"Eh? Iya" kaget Ara

"Kenapa?"

"Ini..." kata Ara sambil menunjuk foto yang ia pandangi sedari tadi

"Ohh itu sahabat ibu, sekaligus mantan suami ibu" jelas Riva

"Wait..what?" heran Ara

"Ada apa?" tanya ibu Riva tiba-tiba

"Nah mending ibu aja yang jelasin" kata Riva

"Jelasin apa?" Tanya ibu heran

"Ini loh bu, foto ini" kata Riva sambil memberikan foto yang di maksud.

Ibu Riva memandangi foto tersebut lalu tersenyum. Kemudian ia beralih pada Ara yang menatapnya penuh tanya.

Sementara Ara sendiri sudah menakutkan satu hal, apakah ia dan Riva bersaudara?

"Duduk yuk" ajak ibu

Ibu Riva, Ara dan Riva duduk di sofa sederhana di rumah Riva. Ara masih dalam pikiran yang sama, ia gugup setengah mati.

"Ini sahabat tante sekaligus mantan suami tante sebelumnya" ibu Riva mulai bicara

Ara menautkan jemarinya cemas, sungguh rasanya ia tak ingin mendengar namun ia penasaran.

"Ini papa kamu kan?" tanya ibu Riva

Ara menganggukkan kepalanya sedangkan Riva terkejut karena ia tak pernah melihat papa Ara dalam wujud foto pun. Ara menoleh pada Riva yang tengah menoleh juga padanya, lalu tersenyum.

"Tante tau sudah lama soal kamu yang ternyata anak mantan suami tante"

"Sejak kapan?" tanya Ara penasaran

"Waktu kamu dan mama mu jenguk Riva di rumah sakit. Mama kamu seharusnya ingat tante tapi tante tau, sejak kecelakaan ada sedikit memori yang hilang di otak mama mu. Tante benar?"

Ara menganggukkan kepalanya.

"Papa kamu sama tante memutuskan untuk berpisah karena keluarga papamu tidak pernah mengindahkan keberadaan tante." ibu Riva tersenyum getir

"Tante...maaf" sesal Ara

"Bukan salahmu" jawab ibu Riva sambil tersenyum

"Setelah 6 bulan berpisah, ternyata tante hamil. Hamil anak papa mu. Suami tante yang sekaran bersedia menikahi tante setelah tante melahirkan. Papa mu itu orang baik dan sangat bertanggung jawab. Meskipun tante sama papa kamu sudah berpisah, beliau bersedia memberi nafkah untuk anak yang di kandung tante" jelas ibu Riva

Seketika otak Ara blank.

"Tante, anak itu....siapa?"

*****
Keesokan harinya..

Ara berjalan di koridor sekolahnya seorang diri, jika hari-hari sebelumnya ia akan membalas sapaan orang-orang menyapa kali ini ia mengabaikannya.

Hal ini membuat orang yang menyapanya menjadi bingung, Ara yang ramah itu kemana?

Imbang Berbalas GXG [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang