Waktu berjalan sangatlah cepat, hari berganti semakin cepat. Hari ini adalah hari pertama sekolah kembali setelah libur semester kemarin.
Ara bersiap di dalam kamarnya, mengecek kembali seragamnya sekali lagi. Senyum puas tercetak di bibirnya lalu pandangan matanya beralih kepada salah satu bingkai foto yang baru ia taruh 2 hari yang lalu.
Diambil lalu diusapnya bingkai foto tersebut yang memperlihatkan 2 orang gadis remaja yang tersenyum bahagia pada kamera. Sambil tersenyum, ia memperhatikan foto tersebut.
"Hari ini akan menjadi hari baru dimana kamu gaada lagi di sekolah. Aku sekolah dulu, Kayla" kata Ara pada foto tersebut.
Diletakkannya kembali bingkai foto tersebut lalu ia berjalan keluar kamar sambil menggendong tas punggungnya.
Ara menyusuri anak tangga rumahnya dan berhenti saat sudah sampai di meja makan. Mama ada disana mempersiapkan sarapan bersama mbok.
"Pagi ma, pagi mbok" sapa Ara
"Pagi nak"
"Pagi non"Balas keduanya bersamaan. Ara hanya menanggapinya dengan senyum.
"Ini di makan, jangan lelet nanti kamu telat" kata mama
"Iya mama cantik"
.
.
.
.
.
.
."Ara berangkat dulu ma" kata Ara setelah selesai dengan sarapannya.
"Hati-hati. Kamu jemput mantu mama ga?" tanya mama
"Engga, mantu mama mau berangkat sama papa mertua Ara hahaha" jawab Ara
"Yaudah sana kamu berangkat, salam buat mantu mama ya"
"Siap bos. Berangkat dulu ya, obat sama vitamin mama jangan lupa di minum. Hari ini jadwal check up kan sama belajar jalan lagi? Mau Ara temenin?" tawar Ara
"Gausah, mama sama tante kamu aja"
"Bener nih?" tanya Ara memastikan
"Iya, udah sana nanti kamu telat"
"Oke-oke santai aja. Ara berangkat, nanti mama hati-hati loh" pesan Ara
"Iya bawel"
Ara menyalami tangan mamanya dan berjalan riang keluar dari rumah setelahnya. Ia langsung memasuki mobilnya dan menjalankan mobilnya menuju sekolah.
Sepanjang jalan, ia bisa melihat ada banyak anak-anak yang memakai atribut sekolah macam-macam. Tukang balon gas yang mendadak merajalela di tepi jalan.
Drtt..drt..drt..
Ponsel Ara bergetar panjang di sampingnya, satu panggilan masuk tertera di layar ponselnya. Senyumnya langsung mengembang saat tahu siapa yang menelfonnya.
"Halo sayang, pagi" sapa Ara saat sudah menerima panggilan tersebut.
"Pagi juga, kamu dimana Ra?"
"Di jalan nih, kamu dimana?"
"Udah di sekolah, aku tunggu lobby ya"
"Ohh oke"
"Kamu hati-hati, jangan ugal-ugalan"
"Siap tuan puteri"
"Haha apaan sih"
"Riva?"
"Iya Ra"
"Kalo gitu aku nyetir dulu ya, bentar lagi sampe ko. Love you"
"Iyaa, love you too"
Sambungan telefon terputus, Ara kembali fokus pada kemudinya. Ara membelokkan mobilnya dan terkejut saat tiba-tiba seseorang melintas di depan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imbang Berbalas GXG [COMPLETE]
Teen FictionKetika menunggu menjadi hal menyakitkan namun usaha tak mengkhianati, menunggu pun menjadi hal menyenangkan pada akhirnya. Ketika itu pula, perasaanku Imbang Berbalas.