Empat Puluh Dua

4.3K 371 19
                                    

Ara Pov

Pagi menyapa, sinar mentari sang surya mulai kelihatan, kicauan burung nan merdu menyeruak dalam telinga.
Aku mengambil ponselku yang ada di nakas, mengecek jam yang tertera di layar ponselku.

06.30

"MAMPUS GUE TELAT!!" teriakku

"Jangan berisik Ara" suara lain menambah

Aku menengok ke arah suara yang aku dengar. Dan lihatlah, seonggok manusia bernama Riva yang menyandang status sebagai kekasihku itu masih tertidur?! Ini gila.

"Sayang bangun, sekolah. Telat nih" kataku

"Emang jam berapa?" tanyanya pelan namun bisa ku dengar

"SETENGAH TUJUH RIVA, AYO BANGUN" teriakku

Ku langsung turun dari kasur lalu keluar kamar, sebelumnya ku masih melihat Riva yang juga terkejut mendengar teriakanku.

Aku menarik nafasku dalam lalu....

"WOY BANGUN LO SEMUA, KITA TELAT SEKOLAH" teriakku di dalam apartemen Anin

1..2..3...

Ceklek.

Suara 2 pintu terbuka bersamaan, menampilkan ketiga sahabatku yang masih bermuka bantal.

"Apaan sih Ra?" tanya Fika

"Sekolah woy, kita telat" kataku

"Dah lah bolos aja, gue capek belajar mulu"

"Setuju"
"Setuju"

Jawab dua sahabatku yang lainnya. Lalu mereka kembali menutup pintu. Baiklah jika sudah seperti ini, aku pun satu suara dengan mereka. Aku kembali masuk ke dalam kamar dan lihatlah bahkan Riva pun sudah menarik selimut kembali.

Oke dunia nyata, I'll be back soon.

Sementara itu di sekolah, kelas Ara..

Author Pov

Absensi sedang di lakukan, 4 kursi kosong disana. Tidak ada yang tahu kemana para penghuni kursi tersebut.

"Adara Arundati Ghalya" seorang guru wanita bicara

Tidak ada yang mengangkat tangan atau pun menjawab dengan kata 'Hadir'.

"Kemana Ara?" tanya guru tersebut

"Gatau bu" jawab seisi kelas.

"Ara, Ica, Fika sama Putri ga masuk hari ini. Gaada kabar" kata salah seorang murid.

Guru tersebut hanya menganggukkan kepalanya mendengar pernyataan tersebut.

"Besok mereka suruh menghadap saya ya" kata guru tersebut.

Abis lo pada besok. Batin Lunar.

Di kelas Riva...

Absensi juga sedang di lakukan, satu meja kosong disana. Dan tidak ada yang tahu kemana penghuninya.

"Azriva Shaviara" guru wanita bicara

"Ga masuk bu. Anin juga" kata seorang murid

"Yasudah"

*****
Ara merasakan sentuh di pipinya berkali-kali, menganggunya yang sedang menjelajah di dunia mimpi.

"Diem ah" kesal Ara

"Bangun sayang" sebuah suara menyapa telingannya.

Ara berusaha membuka matanya, mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia masih sangat mengantuk. Ia menengok ke arah sumber suara dan di sapa lah ia dengan senyuman indah milik gadisnya itu.

Imbang Berbalas GXG [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang