Riva Pov
Aku dan Ara masih berada di kantin sedari tadi, di depanku kini Ara dengan lahapnya Ara memakan semangkok bakso yang ia pesan.
Melihatnya makan dengan lahap saja membuatku merasa kenyang seketika.
Ah aku belum berkenalan? Namaku Azriva Shaviara, kalian bisa memanggilku Riva. Mengenai Ara sesungguhnya kami sudah satu sekolah sejak SMP, namun mungkin ia tak menyadari.
"Riva" panggilnya
"Iya?"
"Ga makan? Udah dingin tuh"
"Tiba-tiba kenyang hehe"
"Lah bisa gitu"
Aku mengaguminya sejak dulu, sifatnya yang ramah kepada semua orang membuatku suka jika melihatnya.
Katakanlah aku pengecut karena aku mengaguminya dalam diam, menyapanya sedari dulu pun aku tak berani.
"Gapapa nih lo ga makan?" tanyanya tiba-tiba.
"Gapapa ko, kamu udah selesai ya?"
"Iyaa, cabut yuk" ajaknya
"Iya"
Saat baru dua langkah dari tempat duduk, tiba-tiba ia terdiam. Tatapannya lurus ke depan, mata indahnya seketika berubah menjadi sendu. Terdapat genangan air di pelupuk matanya, jika saja ia berkedip pasti jatuh air tersebut.
Aku pun mengikuti arah pandangannya dan disana aku melihat satu orang perempuan yang juga menatap ke arah Ara.
Itu kan Kayla. Batinku
Perlahan Kayla berjalan mendekat ke arah kami ralat ke arah Ara. Saat sudah sampai di hadapan Ara, ia tersenyum manis ke arah Ara.
Kayla ini salah satu siswi tercantik setelah Ara di sekolah ini. Ku lihat mata Kayla pun sama sendunya dengan Ara. Sebenarnya ada apa dengan mereka?
"Hai. Apa kabar?" Kayla lebih dulu bertanya.
"Baik. Kamu?"
Eh?? Ka-kamu? Gak biasanya.
"Seperti yang kamu liat. Ko udah pulang?"
"Ga betah"
Kayla terkekeh pelan mendengar jawaban Ara, ada yang salah emangnya?
"Senang bisa ketemu kamu lagi" kata Kayla sambil tersenyum.
"Iya, aku juga"
"Kalau gitu aku permisi. Sampai jumpa lagi"
Kayla berbalik badan dan menjauh dari kami ralat dari Ara. Saat itu pula, genangan air yang tadi di tahan di pelupuk mata Ara pun membasahi kedua pipinya.
"Jangan nangis. Nanti cantik kamu luntur" kataku mencoba menghibur.
"Ayo pergi" ajaknya setelah menghapus airmatanya dengan kasar.
Kami pun meninggalkan kantin dengan berjalan beriringan bersama.
*****
Ara Pov"WHAT?! Lo udah ketemu Kayla?" tanya Fika dan aku hanya mengangguk.
"Terus gimana?"
"Ya ga gimana-gimana. Klasik, nanya kabar dan kenapa udah pulang" jelasku
"Lo... Gapapa Ra?" tanya Ica
"Bohong kalo gue bilang kalo gue gapapa. Bahkan gue sampe diem di tempat waktu pertama liat dia. Dia pergi gue nangis sama kayak waktu itu" kataku lirih
KAMU SEDANG MEMBACA
Imbang Berbalas GXG [COMPLETE]
Novela JuvenilKetika menunggu menjadi hal menyakitkan namun usaha tak mengkhianati, menunggu pun menjadi hal menyenangkan pada akhirnya. Ketika itu pula, perasaanku Imbang Berbalas.