Hari ini Riva kembali masuk ke sekolah setelah 10 hari tidak masuk sekolah. Riva datang bersama dengan Anin memasukki kelas, mata Riva menyusuri seisi kelas dan jatuh pada kursi di sebelah Putri.
Riva mendesah pelan saat melihat kursi tersebut masih kosong belum ada pemiliknya.
"Nyariin Ara ya?" goda Anin
"Engga" elak Riva
"Makanya dengerin dulu penjelasannya main di putusin aja hahaha" kata Anin meninggalkan Riva menuju tempat duduknya.
Tiba-tiba bahu Riva di tepuk pelan dari arah belakang.
"Maaf mba, ngalangin jalan" kata orang di belakangnya.
Riva membalikkan badannya, nafasnya tercekat saat melihat siapa yang ada di hadapannya.
"Haris!!" pekik Riva dan langsung memeluk orang yang bernama Haris.
"Calm down" kata Haris memeluk Riva balik.
Dari pintu kelas, Ara masuk dengan wajah yang semula riang tersenyum menjadi seperti menahan amarah. Riva yang juga melihat Ara pun juga terkejut dan terpaku.
Ara yang memang masih menahan amarah langsung teringat dengan perkataannya, ia tersenyum dengan senyum terbaik miliknya pada Riva. Lalu ia berjalan melewati keduanya dan langsung duduk di tempatnya.
Ara langsung menelungkupkan wajahnya pada lipatan kedua tangannya, seketika bahunya bergetar. Dia menangis. Putri yang ada di sampingnya langsung mengelus punggung Ara memberi ketenangan.
"Move on Ra" kata Putri
*****
Murid-murid di kelas Ara sekarang berada di GOR sekolah, pelajaran olahraga mengisi jam pelajaran kelas Ara."Kalian pemanasan dulu, ketua kelas pimpin. Setelah itu yang perempuan boleh minggir dulu bermain bebas, yang laki-laki ke saya" jelas pak Eko selaku guru olahraga.
Semua murid melakukan pemanasan dengan baik dan benar. Setelahnya, seperti yang di ucapkan sang guru olahraga para perempuan menepi ke pinggir lapangan terkecuali Ara yang langsung mengambil bola basket.
"Heh emang lo bisa?" tanya Fika
"Engga, daripada gabut" jawab Ara
"Haris itu siapa?" tanya Anin pada Riva tiba-tiba.
"Temen" jawab Riva singkat.
"Ohh udah lama?"
"Udah, kenapa? Naksir?"
"Engga ya, udah punya Putri"
"Iya deh yaa"
"Ko dia bisa ada disini?"
"Pindah, aku juga gatau kenapa dia pindah"
"Ohh gitu"
Pelajaran olahraga kali ini adalah tentang permainan bola voli. Ara masih sibuk dengan bola basketnya dengam sesekali melompat dengan harapan bolanya masuk ke dalam ring.
"Ra, mending duduk dah" teriak Putri
Namun Ara tak menghiraukannya, ia tetap asik dengan bola basket di tangannya. Ara masih berusaha untuk memasukkan bola tersebut ke dalam ring.
"Tumbenan itu anak mau gerak, biasanya diem doang" kata Ica
"Iya ya" timpal Fika
Ketika bola basket Ara menggelinding, ia berlari berusaha memberhentikan dan mengambil kembali bola tersebut. Namun naas kepalanya terkena bola voli.
"Aww" keluh Ara
"Aduh sorry ya sorry, ga sengaja" kata seseorang.
Ara mengalihkan pandangannya dan melihat orang yang bernama Haris itu di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imbang Berbalas GXG [COMPLETE]
Teen FictionKetika menunggu menjadi hal menyakitkan namun usaha tak mengkhianati, menunggu pun menjadi hal menyenangkan pada akhirnya. Ketika itu pula, perasaanku Imbang Berbalas.