Ara berjalan dengan santai menuju kelasnya, sesekali ia menyapa ataupun di sapa. Senyum mengembang menghiasi wajah cantiknya. Padahal semalam ia menghabiskan banyak tissu untuk menghapus airmatanya, bahkan kamarnya sudah tak berbentuk. Namun pagi ini, ia tersenyum seolah tak ada hal yang menimpanya semalam.
Semalaman ia menangis, merutuki sikap Riva yang tidak ingin mendengar penjelasannya.
Dari kejauhan, seseorang menatapnya dengan sendu. Senyum lirih menghiasi wajahnya.Dia baik-baik saja. Batinnya.
Ara memasukki kelasnya dan langsung duduk di kursinya.
"Tumben lo sendiri" kata Putri
"Ada PR ga sih?" tanya Ara menghiraukan perkataan Putri
"Gaada sih"
"Ohh yasudah"
Tak lama kemudia dari arah pintu, Anin masuk bersama dengan Riva. Ara yang melihat itu hanya mendongakkan kepalanya sekilas dan membuang pandangannya kembali.
"Kalo ada guru, chat gue ya" kata Ara pada Putri
"Mau kemana lo?"
"Kemana-mana hatiku senang hahaha. Bye" kata Ara lalu keluar dari kelasnya.
Ia sengaja melakukan itu semua karena ia tidak ingin bertemu dengan Riva. Kaki Ara menuntunnya entah kemana, sampai akhirnya ia sampai di halaman belakang sekolah.
Ara duduk di kursi panjang yang ada disana, menghirup udara sebanyak-banyak untuk mengisi paru-parunya lalu menghembuskannya lagi perlahan.
"Hahhh tenangnya" monolognya.
Srek.. Srek..
Suara dedaunan bergesekkan menyapa indera pendengarannya, ia suka sunyi, ia suka ketenangan.
"Tumben kamu disini" kata seseorang yang entah sejak kapan duduk bersama Ara.
Ara membuka matanya dan menoleh ke arah samping, ia tersenyum manis kepada orang itu menularkan senyum pada orang yang depannya.
"Hai Kayla" sapa Ara
"Kamu lagi ada masalah?" tanya Kayla to the point.
"Ga juga sih" jawab Ara sekenanya.
Keduanya terdiam, sudah lama mereka tidak duduk berdua seperti ini.
"Gimana sama Adam?" Ara membuka suaranya.
"Baik ko. Kamu cantik deh waktu birthday party Adam." puji Kayla
"Cantikkan kamu" jawab Ara
Lagi, keduanya terdiam. Pikiran Ara berkeliaran liar menerawang kembali saat birthday party Adam beberapa hari yang lalu.
Flashback On
Ara berjalan berdampingan dengan Riva dengan warna baju senada, saling menggenggam satu sama lain. Di belakang mereka ada Putri dan Anin serta Ica dan Fika.
Banyak mata yang terpaku pada Ara, wajah cantiknya menghipnotis seluruh manusia yang ada di tempat itu. Ara hanya tersenyum ketika ada yang menyapanya.
Mereka berenam menghampiri Adam yang menggunakan setelan jas berwarna maroon.
"Happy birthday Dam" kata Ara menjabat tangan Adam.
"Thanks Ra" kata Adam.
Begitu terus sampai mereka berenam selesai memberi ucapan selamat. Mereka lalu berpencar dengan pasangan mereka masing-masing. Ara memilih untuk keluar dari ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imbang Berbalas GXG [COMPLETE]
Fiksi RemajaKetika menunggu menjadi hal menyakitkan namun usaha tak mengkhianati, menunggu pun menjadi hal menyenangkan pada akhirnya. Ketika itu pula, perasaanku Imbang Berbalas.