Empat Puluh Sembilan

4.2K 372 44
                                    

Ara berdiri di depan cermin yang memantulkan dirinya, merapikan pakaiannya sekali lagi, mengecek penampilannya pagi ini.
Asik dengan aktivitasnya, ia tak sadar jika seseorang membuka pintu kamarnya dan menyaksikannya yang bolak balik mengecek penampilannya.

"Udah cantik, ayo berangkat" kata orang tersebut

Ara pun terkejut bukan main saat mendengar ada suara di kamarnya. Ia menoleh ke arah sumber suara dan mendapati Lunar yang berdiri sambil bersedekap dada.

"Masuk kamar ga ngetok, kebiasaan" omel Ara

"Yailah kayak sama siapa aja lo"

"Kalo gue lagi naked gimana coba?"

Lunar tersenyum miring, ia berjalan mendekati Ara.

"Ga mungkin" jawab Lunar

"Mungkin aja sih wleeee" kata Ara sambil menjulurkan lidahnya

"I know you so well. Lo ga mungkin keluar kamar mandi ga pake baju ganti. Lagian kalo emang lo berniat naked, lo bisa kunci kamar lo" jelas Lunar

"Bawel" desis Ara

Lunar hanya tersenyum, hari ini adalah hari terakhirnya berada di Indonesia. Besok ia harus berangkat ke Jerman meninggalkan semua yang ada disini termasuk Ara.

"Gue tunggu di bawah" kata Lunar

Ara berdeham sebagai jawaban. Lunar pun keluar dari kamar dan menghampiri mama Ara yang duduk di sofa menonton televisi di depannya. Lunar duduk di samping mama Ara dan langsung memeluknya erat membuat mama Ara terkejut.

"Eh? Kenapa kamu?" tanya mama Ara

"Doain, semoga Lunar bisa balik lagi ke sini dengan keadaan udah sehat biar bisa liat mama lagi" ucap Lunar tak terduga

Mama Ara memeluk balik Lunar, mengusap kepala Lunar bagaikan anak sendiri.

"Tentu, doa mama menyertai pengobatan dan penyembuhanmu. Harus balik kesini loh" kata mama Ara

Sementara itu tepat tak jauh di belakang mereka ada Ara yang berdiri dengan airmatanya yang tiba-tiba saja keluar, Ara tak pernah membayangkan dan berharap hari ini ada. Buru-buru ia menghapus airmatanya tersebut dan bersikap seolah tidak melihat dan mendengar percakapan Lunar dengan mamanya.

"Nar, ayo ih keburu panas" kata Ara

Lunar yang mendengar suara Ara pun langsung melepaskan pelukkannya pada mama Ara dan menoleh pada Ara.

"Bawel dasar" desis Lunar pelan

"Gue masih bisa denger ya" kata Ara

Ara menghampiri keduanya, menyalami tangan mamanya dan berpamitan pergi bersama Lunar.
Ara berjalan lebih dulu meninggalkan Lunar di belakangnya.

Ara berdiri di samping motor Lunar, menunggu Lunar keluar dan datang menghampirinya. Sungguh, ia tidak sepenuhnya merasa senang.
Tak lama kemudian, Lunar keluar dari dalam rumah Ara dan langsung mendekati motornya. Dengan santainya ia menaiki motornya dan memakai helm.

"Pake" kata Lunar sambil memberikan helm pada Ara

"Pakein" pinta Ara

"Eish manja"

"Cepet"

Lunar pun memakaikan helm pada Ara dan Ara segera naik ke motor Lunar setelah helm terpasang di kepalanya.

Motor Lunar melaju meninggalkan rumah Ara. Hari ini mereka akan menghabiskan satu hari full berdua, mengingat besok Lunar harus pergi.

Kurang lebih satu jam perjalanan, mereka sampai di tempat yang di tuju.

Imbang Berbalas GXG [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang