Weekend.
Ara masih berada di bawah selimut milliknya, tak ada satu pun tanda bahwa ia akan terbangun dari tidurnya. Di sebelahnya juga ada seseorang yang tidur bersamanya, bedanya orang tersebut sudah bangun dari tidurnya dan sedang memperhatikan wajah cantik Ara dalam diam.
Tangannya terjulur mengusap kepala Ara memberikan kenyamanan bagi sang empunya kepala. Ara sedikit menggeliat dalam tidurnya, mungkin terganggu. Namun orang tersebut masih mengusap kepala Ara yang tertidur kembali.
"Aku rindu kamu Ra" katanya berbisik
Semalam semua yang ada di apartemen Anin menghabiskan waktu semalaman di apartemen Anin, tak ada yang pulang ke rumahnya. Apartemen Anin yang besar membuat mereka berenam tertampung di dalamnya. Terlebih lagi ada 3 kamar disini yang jika di bagi oleh mereka berenam akan menjadi pas.
"Ara bangun yuk" kata orang tersebut membangunkan Ara
"Hm" gumam Ara
"Ayo ih, bangun, mandi terus sarapan"
"Duluan aja Riva, masih ngantuk nih"
Riva hanya mendengus sebal, seketika ide terlintas di benaknya. Beruntungnya Riva, di dalam kamarnya ada kamar mandi. Ia berjalan menuju kamar mandi dan membasahkan tangannya. Ia kembali lagi ke tepi tempat tidur dan langsung meraupkan tangannya yang basah ke muka Ara.
"Aaarrggghhhh Rivaaaaaa" teriak Ara dan Riva hanya cekikikan.
"Makanya bangun, susah banget sih di banguninnya"
Ara langsung terduduk di kasur, memperhatikan Riva lekat-lekat. Sungguh, siapa pun yang mengganggu tidurnya ia akan mendiami orang tersebut. Dan benar saja, Ara langsung beranjak dari tempat tidur dan langsung mencuci mukanya di kamar mandi. Riva sendiri hanya memperhatikan Ara.
Selesai mencuci mukanya, Ara langsung keluar dari kamar tanpa menghiraukan Riva sedikit pun yang masih betah memperhatikannya. Di tutupnya dengan keras pintu kamar tersebut membuat Riva sedikit terkejut.
Dia kenapa? batin Riva bertanya.
"Kenapa lo?" tanya Putri yang baru saja keluar setelah mendengar pintu tertutup dengan keras
Ara menghiraukan Putri dan memilih untuk menyalakan televisi. Tak lama Riva keluar dari kamar dan langsung duduk di samping Ara. Ara hanya diam, kalau saja Riva masih kekasihnya ia akan menarik tubuh Riva tadi dan mengajaknya untuk tidur lagi.
"Gitu aja marah, maaf ya" kata Riva
"Hm"
"Kamu mau sarapan apa?"
"Mau cari di luar aja"
Ara mematikan televisi di depannya dan berjalan kembali ke arah kamar. Ia mengganti celananya dan memakai jaket, ia juga mengambil dompetnya dan langsung keluar kembali dari kamar.
"Ra, mau kemana?" tanya Putri yang kini mengambil alih televisi
"Cari sarapan"
"Sekalian buat yang lain ya"
"Hm"
Ara langsung keluar dari apartemen Anin, ia masih sangat mengantuk. Di belakangnya, Riva mengikuti langkah kaki Ara. Ketika Ara memasuki lift, dengan terburu-buru Riva berlari dan masuk ke dalam lift. Ara yang melihat Riva ikut dengannya pun hanya menghela nafasnya.
Ting.
Ara diikuti Riva langsung keluar dari lift dan berjalan beriringan keluar dari lobi apartemen.
"Lo ngapain sih?" tanya Ara
"Ikutin kamu" jawab Riva jujur
"Dihh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Imbang Berbalas GXG [COMPLETE]
Teen FictionKetika menunggu menjadi hal menyakitkan namun usaha tak mengkhianati, menunggu pun menjadi hal menyenangkan pada akhirnya. Ketika itu pula, perasaanku Imbang Berbalas.