Ara bangun dari tidurnya, mengerjapkan matanya berkali-kali membiasakan cahaya yang masuk. Dalam dekapnya ada Riva yang memeluknya posesif, Ara tersenyum saat memandang wajah Riva.
Setidaknya masih ada kamu disini. Batinnya.
Di kecupnya puncak kepala Riva sangat lama, lalu perlahan ia melepas pelukannya pada Riva dan membiarkan Riva tidur kembali. Ara memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.
Tak lama Ara masuk kamar mandi, Riva bangun dari tidurnya. Merasa tak ada Ara di dekatnya membuatnya panik seketik. Namun setelah mendengar gemericik air dari dalam kamar mandi, ia membuang nafasnya lega. Ia berjalan mendekat ke arah pintu kamar mandi.
"Ara" panggil Riva
"Iyaa"
"Aku kira kamu pergi. Udah bawa baju?"
"Belum"
"Aku siapin nanti ada di kasur ya"
"Iyaa, makasih sayang"
"Kembali kasih"
Riva merapikan tempat tidur terlebih dahulu kemudian berjalan mendekat ke lemari mengambil baju untuk Ara dan di letakkan di kasur. Setelahnya, ia keluar dari kamar.
"Ehh baru mau bangunin" kata Ica
"Udah bangun ko, Ara lagi mandi"
"Ohh iyaudah, Fika sama Putri sih belum bangun. Ara ga sakit kan?"
"Engga ko. Kenapa?"
"Gapapa, takutnya kepikiran Kayla terus jadinya sakit. Tapi ya bagus deh kalo dia ga sakit"
Riva tersenyum kepada Ica, ia bingung harus menanggapi perkataan Ica dengan apa.
"Kalo gitu gue bangun Fika dulu" pamit Ica
"Iyaa"
Riva berjalan ke arah halaman belakang rumah Ara, matanya memincing ketika melihat seseorang di tepi kolam renang.
"Ngeliatin siapa?" suara dari belakangnya membuatnya terkejut
"Ish Anin, bikin kaget aja" kata Riva
"Lagian ngeliatinnya ga santai, itu Lunar"
"Udah tau" ketus Riva
Riva berjalan meninggalkan Anin ke ruang makan, ada mama dan mbok yang sedang menyiapkan sarapan pagi ini.
"Pagi ma" sapa Anin dan Riva berbarengan
"Pagi sayang, yang lain belum bangun?"
"Ara lagi mandi ko, bentar lagi juga muncul" jawab Riva
"Kamu belum mandi dong?"
"Hehehe belum"
"Jorok" desis Anin
"Biar" ketus Riva
"Putri belum bangun?" tanya mama pada Anin
"Lagi di guyur-guyurin sama Ica" jawab Anin santai
"Ko di guyur?"
"Dari tadi gamau bangun ma, Anin kesel. Yaudah Anin tinggalin aja, ketemu Ica nanya Putri udah bangun apa belum, ya Anin jawab aja belum. Terus kata Ica nanti dia guyur, gitu" jelas Anin
"Hahahaha Ica emang the best"
Tak lama Ara datang bersama dengan Lunar yang masih mengenakan kimono di tubuhnya. Keduanya saling berkejaran di dalam rumah, mengelilingi meja makan.
"Ehh non Ara, ngapain toh?" jengit mbok
Ara berlindung di balik tubuh mbok menghindari amukan dari Lunar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imbang Berbalas GXG [COMPLETE]
Подростковая литератураKetika menunggu menjadi hal menyakitkan namun usaha tak mengkhianati, menunggu pun menjadi hal menyenangkan pada akhirnya. Ketika itu pula, perasaanku Imbang Berbalas.