FL.8

1.4K 57 8
                                    

*Biar ga lupa, Vote dulu hayo sebelum baca dan jangan lupa komen ya*

Hansel mecopot semua alat medis yang ada di tubuhnya, karna bekas tembakan itu, perut Hansel masih terasa sakit. Tapi dia harus pergi sekarang dan menemui Dirla. Adik yang selama ini dia cari sedang salah faham tentangnya. Hansel ingin memeluknya dan menjelaskan semuanya.

"Mau kemana kamu Rahezal Hansel Hernando? Apa kamu mau menemui bocah pembunuh itu?" tanya Wira, papah dari Hansel. Dia tau kalau anaknya akan menemui Dirla, karna dari dulu, dia lah yang selalu ada buat Dirla.

"Mungkin dulu aku akan nurutin semua mau papah dan harus papah inget, semua harta kita milik Dirla. Mulai sekarang aku akan berada di sampingnya, melindunginya dari apapun. Melindungi dia dari orang jahat seperti papah dan mamah" Hansel sedikit mendorong tubuh papahnya karna dia menghalanginya untuk keluar dari kamar rumah sakit.

Wira terlihat sangat kesal saat Hansel berjalan pergi. Dia tidak menyangka kalau anaknya akan melawan ucapan papahnya sendiri. Di lebih memilih Dirla dari pada keluarganya.

Hansel berjalan sambil memegangi lukanya, memang seharusnya Hansel tidak boleh bergerak sebelum jahitannya mengering. Tapi dia memaksakan semua itu demi bertemu Dirla. Saat dia sampai di depan lobi, tiba-tiba saja ada sebuah mobil berhenti tepat di hadapannya.

"Hansel, kamu mau kamana? Kamu kan baru selesai operasi. Kita balik ke kamar kamu ya" pinta Kea saat dia melihat Hansel masuk kedalam mobilnya.

"Bawa aku ke Dirla sekarang, sekarang Kea aaku mohon" Kea hanya mengangguk dan melanjutkan perjalanannya menuju kantor.

                            ➰➰➰

Dirla berangkat ke kantor dengan pakaian yang sangat tertutup, bahkan dia memakai syal. Dia memasuki kantor dengan Davian yang membantunya berjalan, sebenarnya dia meminta untuk tidak di antar sampai ruangannya, tapi Davian memaksa.

"Dir, Dirla kamu udah gak pa-pa? Kenapa mata kamu sembab? Kamu abis nangis? Tolong jelasin sama aku Dir?" tanya Cleo saat dia melihat Dirla keluar dari lift. Dia sangat khawatir melihat kondisi sahabatnya ini.

"Nanti aku jemput lagi ya. Cleo, hubungi saya kalau terjadi sesuatu dengan Dirla" setelah mendapat anggukan dari Cleo, dia pergi untuk bekerja. Sebenarnya dengan dia tidak masuk kantor, perusahaannya tidak akan rugi, tapi dia orang yang profesional.

Cleo membantu Dirla masuk ke ruangannya, setelah memastikan Dirla duduk dengan aman di kursi kebesarannya, diapun ikut duduk di kursi yang berada di hadapan Dirla. "Tolong jelaskan apa yang terjadi sama kamu Dirla Akifa Dzikra?" tanya Cleo penuh selidik.

Dirla menundukkan kepalanya, sedih rasanya mengingat apa yang terjadi semalam terhadap dirinya. "Aku akan cerita nanti, oya Cleo, siapin beberapa berkas untuk pembukaan Hotel di Bali" perintah Dirla sambil membuka beberapa dokumen di hadapannya.

Setelah Cleo memberikan beberapa dokumen ke Dirla, Dirla langsung tenggelan dalam kesibukannya. Begitulah Dirla, dia tidak ingin terus mengingat hal yang menyakitkan. Dia lebih baik menyibukkan dirinya.

                       ➰➰➰

Kea membantu Hansel berjalan menelusuri kantor Dirla. Kadang Hansel merasakan sakit yang teramat di lukanya yang habis operasi. "Kak Dirla ada Cle?" tanya Kea saat berada di depan meja Cleo, karna meja Cleo tepat di samping ruangan Dirla.

Cleo terkejut melihat darah yang keluar kaki dan perut pria yang di bawa Kea. "Ada di dalam" setelah mendapatkan jawaban dari Cleo, Kea langsung membantu Hansel masuk kedalam ruangan Dirla.

"Kak Dirla" Dirla sangat terkejut melihat siapa yang berdiri di hadapannya saat ini. Kakak yang selalu menjaganya saat kecil dan yang selalu melindunginya. "Bisa tinggalkan kami berdua Kea, aku mohon". Pinta Hansel tanpa melepaskan tatapannya dari Dirla.

Forbidden Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang