FL.18

753 20 6
                                    

Key dengan wajah tampannya memasuki restaurant yang cukup terkenal di kota London ini. Seluruh pasang mata menatap kagum kearahnya, siapa yang tidak kenal dengan Keynanta Akifa Arkan? Salah satu pewaris Arkan grub, tampan dan murah senyum.

"Baby Jes,," Key menghampiri seorang wanita dan memeluk singkat perempuan itu. "Gimana kondisi kamu Key? Apa semua lancar?" Key menghirup aroma kopi itu dalam-dalam dan tersenyum. "Sukses, aku berhasil masuk ke mansion itu. Sedikit lagi, sedikit lagi aku bisa nyingkirin Davian".

Jessica melebarkan matanya saat mendengar apa yang di bicarakan Key. "Kalau sampai kamu nyentuh Davian, aku ga akan tinggal diam. Ingat perjanjian kita Mr.Keynanta" Key menatap sinis kearah Jessica dan mengacak rambut hitamnya.

"Okey,,,, tenang aja. Aku enggak akan buat pangeran kamu terluka" Key kembali meminum kopinya dan berjalan keluar meninggalkan restauran itu. "Aku akan ngirim pangeran kamu ke neraka, Jessica".

➰➰➰

Dirla pov

Sore ini aku pulang lebih awal, karna aku enggak mau ketemu Davian dan pasti Key lagi keluar rumah. Dan Rolan, dia orang yang membukakan pintu saat aku baru masuk ke rumah. Ah,,,, dia pria paling pengertian sekaligus pria brengsek yang menyebalkan.

"Gimana kerja kamu hari ini?" dengan wajah tanpa dosanya dia duduk di depan aku dan melepaskan hils yang aku gunakan dan memijat kaki aku. "Kamu pasti cape banget ya? Mrs. Axton, ah,,, aku benci itu".

Aku hanya tersenyum dan mengusap lembut kepala Rolan, dia bebas kencan dengan perempuan manapun, tapi kalau aku dekat dengan seorang pria, dia dan Key lah yang menggagalkannya agar aku tidak jadi dengan pria itu.

Key? Aku jadi merindukan adik laki-laki yang sangat manja, bukan Key yang arogan dan tidak punya perasaan seperti sekarang. Sekarang Key jauh dari Keynanta yang dulu.

"Aku kangen kamu make seragam pilot, kapan kamu akan balik ke Indonesia dan makai seragam itu?" Rolan sangat berwibawa dengan seragam pilot.

"Aku ga bisa ninggalin kamu sendiri di sini Queen, apa lagi sekarang ada Key, aku ga akan biarin siapapun ngelukain kamu. Walaupun kamu udah jadi milik orang lain, tapi kamu tetep tanggung jawab aku sepenuhnya".

Ya,,, kenapa dia paling bisa bikin aku nangis, tahan Dirla tahan, jangan sampai nangis lagi di depan dia. "Pizza,,,," itu suara Niko, kayanya dia baru pulang, dia penyelamat.

"Aku bawa Pizza kesukaan kak Dirla, ayo kita makan,,," Niko membuka kotak Pizza itu di mejam depan aku. Walaupun sedikit cuek, anak ini juga yang paling perhatian.

Niko mengambil potongan pizza dan nyuapininya kearahku, tentu saja aku langsung memakannya. "Ini enak banget, makasih ya Niko, gimana kuliah kamu?".

Niko hanya menganggu dan mengunyah makanan yang mengisi penuh mulutnya. "Ga berubah, kaya anak kecil" gerakan Rolan yang tiba-tiba menyentuh bibirku membuatku terkejut. Aku tampis tangannya dan langsung aku usap sendiri bibirku de gan tisu.

"Hai,,, Quee,,,, kalian pesta pizza tanpa aku? Wahh parah" itu suara Key, dia baru saja masuk dan duduk di tak jauh dari sofa yang aku duduki. "Ini pizza kesukaan kamu Queen" Key langsung mengambil pizza itu dan memakannya.

"Keluarin pizza itu dari mulut kamu Key" dia terus melanjutkan makannya tanpa mengjiraukan ucapanku, aiss,,, anak ini. Aku berjalan menghampirinya dan menepuk bahunya agar dia memuntahkan lagi pizza yang dia makan. "Muntahin Keynanta, Keyy,,,, kamu alergi keju, jadi muntahin sekarang!!" bukannya mengekuarkan pizza itu dari mulutnya, dia malah melahap habis semua pizza keju yang ada di tangannya.

Dan detik itu juga dia mulai terbatuk-batuk dan dia mulai merasakan tenggorokannya gatal bahkan mulai tumbul bintik-bintik merah. "Keyy,,, ya Tuhan, Niko ambilin air sekarang dan Rolan telfon Nesya atau Jesen suruh mereka kesini sekarang" Aku sangat panik melihatnya seperti orang sekarat ini.

Forbidden Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang