FL.23

671 16 11
                                    

Dirla sedang memandang hamparan laut dari balkon kamarnya, dia sangat suka laut dan langit. Dirla mengusap perutnya "Apa kamu bisa merasakan angin laut ini baby? Kamu yang sehat ya di dalan sana" ucapnya sambil mengusap purut ratanya. Tiba-tiba saja dia merasakan pelukan hangat dari belakang tubuhnya. Aromanya, dia sangat hafal aroma ini. Aroma yang terkadang membuatnya rindu, tapi dia benci untuk merinduinya.

"Biar seperti ini, aku senang menjadi pria yang kamu cintai, walau hanya berpura-pura. Aku mensyukuri semua itu Dirla" Dirla membalikkan badannya dan memeluk Davian. Dia hirup dalam-dalam aroma Davian, entah kenapa beberapa hari ini dia sangat menyukai aroma tubuh Davian.

"Kak, udah di tunggu mamah,," belum sempat Nesya melanjutkan ucapannya, dia langsung terdiam dan kembali menutup pintu kamar Davian. "Ada apa kak?" tanya Lula yang memang berada di depan kamar Davian.

Nesya membalikkan tubuh Lula dan mendorongnya sambil berjalan menjauh dari kamar Davian. "Anak kecil ga boleh tau, nanti biar mamah aja yang nelfon kak Dirla"ucapnya sambil terus mendorong tubuh Lula.

"Kayanya mereka udah siap buat pemotretan deh Dirla" Dirla melepaskan pelukannya dan merapihkan rambutnya yang sempat berantakan. "Kalo gitu, ayo kita samperin mereka" Dirla berjalan terlebih dulu keluar kamar. Sedangkan Davian menahan tawanya, karna dia baru saja melihat Dirla bleeding.

Saat sudah sampai tempat untuk pemotretan, Dirla langsung menghampiri Rahezal dan memeluk tangannya. "Ih,,, kak Dirla, dateng-dateng meluk pacar orang. Tuh meluk suami sendiri" racau Kea, yang memang sudah berada di samping Rahezal sebelum Dirla datang. "Yee,,,, biarin aja, dia kan kakak tersayang aku" jawab Dirla dengan bangga.

"Sudah-sudah, kalian itu malaikat terbaik aku" Rahezal memeluk Kea dan Dirla bersamaan. "Ayo Dirla, Davian. Waktunya naik ke atas kasur" suruh Woonsen, karna kali ini dia yang akan memperagakan beberapa pose untuk Dirla dan Davian.

"Tante, kak Dirla sama Davian mau ngapain di atas kasur? Jangan-jangan,," Belum sempat Lula melanjutkan ucapannya, Niko sudah lebih dulu mengangkat Lula keluar dari ruang pemotretan. "Polos banget sih anak perempuan gue" jeletuk Aileen.

"Tante, plis ya jangan yang aneh-aneh. Aku  malu di liatin Om Ken Cs" Woonsen langsung berbalik badan dan meminta rombongan Ken Cs + Son keluar dari kamar kecuali Niko sang fotografer.

"Dav, kamu duduk di lantai. Trus Dirla tiduran di belakang Davian sambil meluk Davian, jangan lupa senyum oke. Ayo Niko". Dirlaa dan Davian mulai mengikuti arahan Woonsen.

"Wahh,,,,, sosweet banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wahh,,,,, sosweet banget. Sambil megang ini kak. Pasti keliatan lebih gimana gitu, aku sering kok liat di film-film" Lula kembali masuk kedalam dengan gelas wine yang dia bawa. "Kamu dapet dari mana sayang?" tanya Aileen yang langsung menghampiri Lula. "Tadi ada weters yang nawarin ke aku, yaudah aku ambil".

Kea langsung mengambil gelas itu dan memberikannya ke Dirla. "Di pegang aja ya kak, jangan di minum. Nanti aku bisa di gantung sama ayah. Hmm,,,, gimana kalo kakak masih di posisi itu, tapi kakak nyium tekuk leher Davian".

Forbidden Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang