FL.57

343 15 11
                                    

Davian sudah selesai melakukan oprasi dan kini dia sudah di pindahkan keruang rawat VVIP. Dirla masuk keruangan itu dan menggenggam tangan Davian yang sedang tertidur pasca oprasi. Dirla mendudukkan tubuhnya di samping Davian, menyatukan tangannya dan berdoa "Tuhan, jauhkan segala penyakit dalan tubuhnya. Berikan kebahagiaan agar dia bisa terus melanjutkan hidup dengan baik, aminn,," setelah berdoa Dirla bangun dan keluar dari ruangan Davian.

"Aku akan pulang sebentar, kasian Darrel harus istirahat dan Barend juga harus tugas besok. Bunda, aku nitip Davian" Natha menepuk bahu Dirla untuk menguatkannya, begitu juga Reina yang ada disana. "Kamu juga istirahat, kami akan menghubungi kamu kalau sesuatu terjadi dengan Davian" Dirla mengangguk dan berjalan menghampiri Bareng yang tengah menggendong Darrel, terlihat Darrel sudah terlelap dalam gendongan Barend. Barendpun pamit dengan sopan dan berjalan menyusul Dirla, selama perjalanan Dirla tidak mengeluarkan suara, dia hanya menyenderkan kepanya di jendela dan memejamkan mata.

Saat sampai rumah, Barend membawa Darrel masuk kamar terlebih dulu dan kembali lagi untuk membawa Dirla. Dia tertidur di mobil dengan wajah yang lelah, dengan perlahan Barend menidurkan Dirla. Dia menyelimuti wanita itu dan duduk di sampingnya, di sibak rambut-rambut yang menutupi wajahnya agar Barend dapat melihat wajah Dirla dengan jelas. "Kamu sangat mencintainya Dir, wajah ini tidak bisa membohongi diriku. Ada pancaran cinta saat kamu menatapnya sebelum melakukan oprasi, jangan bohongi diri kamu lagi dan datanglah padanya".

Barend mengecup kening Dirla sebelum dia meninggalkan kamar, saat dia sudah berada di luar kamar Dirla, dia menjatuhkan tubuhnya dan menangis. "Sangat sulit untuk merelakan kamu dengannya Dir" Arysty dan Geo menghampiri Barend, Arysty memeluk putranya. Barend sangat gagah saat memakai seragam, tapi dia kini terlihat lemah dengan air mata yang meluncur dari matanya. "Kamu sangat baik nak, moma bangga sama kamu".

"Sudah, masuk kamarlah Barend. Tenangkan fikiran kamu, kamu sudah benar dalam mengambil keputusan yang sulit, kamu merelakan Dirla dengan Davian itu udah baik. Kamu pahlawan bagi papa dan moma" Geopun ikut memeluk singkat Barend sebelum anaknya masuk kedalam kamar. Sedangkan pasangan suami istri itupun berjalan keluar rumah untuk menghirup udara malam. Mereka melihat bintang bertaburan di langit malam yang sangat indah "Barend itu seperti bintang, dia memberikan kebahagiaan tanpa memperdulikan dirinya sendiri" ujar Arysty sambil menengadah ke langit. "Sama seperti Dirla, mereka berdua itu bintang yang bersinar sangat terang".

                          ➰➰➰

Keesokannya Dirla bersikap seperti biasa, dia membantu Arysty membuat sarapan, membawakan bekal untuk Barend dan bersiap untuk ke cafe. Hari ini Darrel tidak ikut ke cafe karna ingin di rumah bersama Arysty dan Geo. Sebenarnya saat di cafepun fikirannya tidak tenang karna memikirkan keadaan Davian, tapi dia bisa mengatasinya dan membuat kesibukan agar dia tidak terlalu memikirkan Davian. "Saya mau bicara dengan pemiliknya, panggil dia sekarang" Dirla yang mendengar seorang wanita berteriakpun menghampiri wanita itu.

"Ada apa kamu kesini?" tanya Dirla saat melihat wanita angkuh itu. "Menjauh dari Davian, jangan mendekati priaku dan hiduplah seperti sebelum bertemu Davian" Dirla tersenyum sinis kearah Samantha, dia bukan wanita yang ada di fikirannya. "Ternyata anda bukan wanita yang baik, saya fikir anda wanita baik-baik yang akan merawat Davian sepenuh hati". Samantha yang tidak terima dengan perkataan Dirlapun mendorong tubuh Dirla. "Aku ga butuh ceramah dari wanita yang meninggalkan suaminya, menjauhlah kalau kamu masih ingin bahagia".

Lagi-lagi Dirla mendapat ancaman saat bertemu Davian, "Mengancam? Kamu sama seperti ayah kamu yang suka mengancam. Hiduplah dengan baik dan doakan ayah kamu di neraka sana, pintu keluar ada di belakang anda, silahkan keluar" Samantha berjalan mendekat kearah Dirla dengan sangat marah karna dia membawa mendiang ayahnya saat berbicara "Lihat dan tunggu apa yang akan terjadi" setelah itu Samantha keluar dari cafe Dirla dan Dirla kembali kedalam untuk membuat cake.

Forbidden Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang