FL.34

536 18 3
                                    

Sean sedang menceritakan hal-hal yang terjadi selama di Jepang dan tidak lupa dia menceritakan kejadian saat dia bertemu keluarganya. "Apa sekarang kamu senang?" Sean menjawab dengan senyum yang lebar dan mengangguk. "Tanpa Mrs. Dirla, aku ga akan bisa kembali jadi Nakamaru".

"Wahh,,,, aku di omongin" Dirla baru saja datang sambil membawa beberapa paperbag berisi makanan dan Sean langsung buru-buru mengambil paperbag itu, sedangkan Dirla menghampiri Davian dan duduk di sebelahnya. "Dav, mamahnya Sean ngira aku pacarnya loh" adu Dirla. Sean sebenarnya menahan tawa.

"Wah,,, kalo kamu ampe punya niat ngambil Dirla dari aku. Siap-siap aja aku dorong dari rooftop gedung Axton.inc" Sean langsung membulatkan matanya mendengar perkataan Davian, lantaran tinggi gedung itu mencapai 40 lantai. "Tenang Mr.Axton, Mrs. Dirla ini hanya milik anda seorang. Lagi pula, saya masih sayang nyawa saya".

"Sudah-sudah, tadi aku beli salad buah untuk kalian" Dirla membagikan Salad itu ke Davian dan Sean. "Kita makan bareng-bareng ya" merekapun makan salad buah itu bersama dan sesekali Davian merengek meminta di suapini oleh Dirla. Sampai suara pintu masuk membuat mereka melihat kearah suara.

"Baby, i miss you" perempuan itu langsung berlari kearah Davian dan memeluknya. Davian yang risih di peluk wanita itu langsung mendorong tubuh wanita sexy. "Oprasi kamu pasti berjalan lancar. Dav, aku seneng kamu bisa sehat seperti sekarang. Tandanya kamu akan kembali ke aku kan?". Davian tersenyum sinis menanggapi perkataan wanita itu.

"Jessica,,, jangan pernah mimpi kalau aku akan kembali sama kamu. Aku milik Dirla sekarang dan apa kamu ga liat dia sedang mengandung anak aku. Aku ga akan segila itu untuk kembali sama kamu, ninggalin istri dan calon anakku". Jessica sedikit kesal dengan ucapan Davian, tapi dia tetap berusaha tenang di depan Davian.

"Aku siap kok jadi momy untuk anak kamu dan kamu bisa ninggalin dia" Jessica menunjuk kearah Dirla. Sean yang menyadari situasi mulai memanaspun menghampiri Jessica. "Anda bisa keluar sekarang Mrs.Vinency. Mr.Axton butuh banyak istirahat". Sean sedikit memegang lengan Jessica namun di tampik olehnya.

"Dia akan nyerahin Kamu ke aku setelah kamu sembuh" Davian terdiam mendengar ucapan Jessica dan sama halnya dengan Dirla, dari awal Jessica datang dia hanya diam. Mungkin dia mendengar pembicaraannya dengan Jesen dulu. "Kamu pengarang yang handal".

"Dengerin aku, aku ga bohong sama apa yang aku ucapin. Aku denger pembicaraan dia, kalau setelah kamu sembuh, dia akan pergi dan ngembaliin kamu ke aku. Kamu bisa tanya wanita itu" Davian menatap kearah Dirla dan memegang tangan wanita itu. "Bilang sama aku, kalau kamu ga mungkin bicara seperti itu". Dengan wajah tanpa ekspresinya, Dirla menatap Davian dan mengangguk menyetujui apa yang di ucapkan Davian.

Pegangan tangan Davianpun melemah, dia melepaskan tangan Dirla. Dia tidak percaya dengan fakta yang baru saja dia dapatkan. "Kamu kira aku barang yang dengan mudah kamu oper seenaknya!!" Dirla hanya memejamkan matanya saat Davian berteriak, dia sangat menyadari gimana bodohnya dia dulu. Tapi itu semua sebelum Dirla jatuh cinta sama Davian, beda dengan sekarang. Dia tidak bisa menjauh dari Davian, dia sangat mencintai pria itu.

"Kayangan kalian ada hal yang perlu di bicarain ya. Kalo gitu aku pergi dulu, aku akan kembali besok. Ah,,,aku kangen pelukan hangat kamu Dav. Love you baby" Jessica memeluk singkat tubuh Davian dan pergi keluar ruang inap. Saat dia melintasi koridor rumah sakit, dia berpapasan dengan Jesen yang juga sahabatnya dulu. "Hai Jesen, udah lama banget ya kita ga ketemu. Kamu makin keren loh sama jas dokter itu".

"Kabar aku baik, ada apa kamu kesini Jess?" tanya Jesen, perasaannya sangat tidak enak saat melihat kehadiran Jessica di rumah sakit tempatnya bekerja. "Aku abis jenguk Davian, aku harus pergi sekarang. Bay Jesen,,". Setelah Jessica pergi menjauh, Jesen langsung berlari keruangan Davian.

Forbidden Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang