Dirla terbangun dari tidurnya karna sinar matahari yang masuk melewati celah-celah jendela. Tapi saat dia membuka matanya, dia baru tersadar, kalau dia tidak sedang berada di dalam kamarnya. "Morning queen ice" sapa Davian, dia baru saja datang dengan membawa dua cangkir berisi susu putih.
"Kamu udah baik-baik aja kan?" tanya Dirla yang mencoba mengecek kondisi Davian dengan menyentuh kening Davian.
"Thanks Dir, terimakasih kamu udah mau ngerawat aku. Dan maaf kalau aku udah ngerepotin kamu, nih minum" Davian memberikan satu cangkir yang ada di tangannya ke Dirla dan Dirlapun mengambil cangkir itu.
Dirla meminum susu itu sambil melihat ke arah jam. Dia sangat terkejut saat melihat jarum jam menunjukkan pukul tujuh pagi, yang berarti acara pernikahan Raila dua jam lagi. "Aku harus pergi" ujar Dirla setelah menaruh cangkir itu dan bergegas keluar dari kamar Davian.
"Aku ikut" Davianpun mengikuti kemana Dirla pergi, mereka berhenti tepat di pintu yang bernuansa putih dan ada tempelan bungan mawar putih.
"Maaf aku te,,,,lat. Kok rame sih?" tanya Dirla saat dia baru saja masuk kedalam ruangan itu di ikuti Davian di belakangnya.
"Coba kamu lihat ini" Ken memberikan foto dan tabloit yang covernya foto yang sama. Dirla dan Davian sangat terkejut melihat foto itu. "Apa yang kalian lakuin semalem?" tanya Ken dengan wajah yang serius, bahkan Dirla tak berani menatap wajah ayahnyanya itu.
"Mr.Arkan, ini tak seperti yang kalian bayangkan. Dirla hanya-" perkataan Davian terputus, karna Ken yang memberhentikannya. Dia naikkan jari telunjukknya tepat di depan wajahnya.
"Aku akan menjodohkan Dirla dan Davian" Ken mengeluarkan pengumuman yang membuat semua orang tercengang. "Apa!!!??" ujar Key dan Rolan berbarengan.
"Ayah lucu ya pagi-pagi, udah ah aku mau siap-siap dulu. Tante hujan, gaun aku mana?" Dirla masuk ke dalam ruang ganti, dia fikir percakapan ayahnya hanya omong kosong.
Key dan Rolan juga keluar dari ruangan itu, entah mereka pergi kemana. "Dia hanya memeluk saya saat saya merasa menggigil, dia merawat saya dengan baik, jadi anda jangan salah faham Mr.Arkan". Davian meluruskan apa yang terjadi semalam.
"I know, tapi saya akan tetap menjodohkan kalian. Bukannya kamu menyukai anak saya Mr.Davian Audy Axton?" tanya Ken dengan senyum seringainya. Sedangkan Davian bingung harus menjawab apa.
➰➰➰
Acara pernikahanpun di mulai. Pasangan pertama sebagai pengiring adalah Dirla dan Davian, sontak mereka yang datang sebagai tamu langsung mengabadikan momen itu dengan handphonenya. Untung saja para watawan tidak di perbolehkan masuk, mungkin kalau mereka sampai masuk, acara ini akan semakin ramai.
Setelah pembacaan janji nikah, semua keluarga Arkan dan Dzar mengadakan foto bersama, tapi ada yang berbeda di foto saat ini, karna Davian ada di antara mereka.
"Mr.Davian, boleh minfa foto gak?" tanya Lula dan Davian mengangguk setuju. "Nico,,,,, fotoin dong cepet" Lula pun memeluk Davian dari sampin dan Davian tersenyum lebar ke arah kamera.
"Pacar orang tuh" celetuk Nesya. Lula langsung melepaskan pelukannya. "Kita perlu bicara Nesya, permisi dulu ya Lula" Davian menarik tangan Nesya menjauh dari acara pernikahan.
"Apaan sih Dav, main tarik-tarik aja, emang aku kambing?" omel Nesya, karna tangannya terus di tarik oleh Davian.
"Kenapa efeknya ampe separah itu? Aku udah nurutin apa mau kamu kan? Kata kamu gak akan timbul efek kaya gitu?" tanya Davian dengan kesal dan Nesya hanya menanggapinya dengan menganggukkan kepalanya.
"Entah Dav, nanti kita periksa lagi ya, kita liat dulu gejala apa lagi yang akan timbul selama seminggu ini, baru aku bisa diagnosa kamu" jawab Nesya dengan santai tapi penuh kepercayaan. "Semua akan baik-baik aja Dav" Nesya menepuk bahu Davian berulang kali agar dia lebih rileks dan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
Dragoste{COMPLETED} WARNING. Follow dulu ya, biar bacanya enak dan ga ada hambatan. #1 WcaIndonesia. - 20/4/19 Rasa cinta ini membuat seorang Keynanta bingung, seharusnya cinta ini gak boleh terjadi. Dia mencintai saudara perempuannya sendiri. Dia gila? Y...