Forbidden Love

FL.54

Ken, Natha, Reina, Arga, Woonsen dan Renhard membantu di cafe milik Dirla, mereka kadang melayani dan ikut membantu Dirla membuat Cake. Bahkan tak jarang dari pengunjung yang mengenal mereka, lantaran mereka itu orang yang sering masuk ke tabloit atau televisi tentang bisnis dan fasion. Karna Liana sempat cerita kalau dia penggemar dari Kendrana dan Reina, Reina itu inspirasinya dalam membuat butik, sedangkan dia menyukai Ken karna lagu dan film-film yang di bintanginya.

"Liana, aku mau ngenalin kamu sama seseorang" ujar Dirla saat Liana baru sampai di cafenya. "Dir, aku ninggalin butik demi kamu loh ya,, awas aja kamu klo bukan yang sangat penting" Dirla berjalan ke arah Ken yang sedang bermain dengan Darrel. "Ayah" saat Ken menengokan kepalanya ke arah Dirla, Liana langsung mengatupkan tangannya dan memasang wajah terkejut. "Ke,,Kendranata,,, waaa,,,,," Liana langsung memeluk Ken dengan sangat girang. "Ya Tuhan. Ken,,, yaampun,,, aku ngefans banget sama kamu".

Liana terlihat sangat senang memeluk Kendranata. "Hai,,, senang bertemu kamu, siapa nama kamu?" tanya Ken saat mereka sudah tidak lagi berpelukan. "Li-Liana,,, aku punya banyak poster anda di rumah, bahkan aku tempel di kamar. Oh my God, aku ga percaya bisa ketemu langsung,,,,". Terlihat sekali kalau Liana tidak bisa mengontrol emosi kesenangannya. "Ayah, dia teman aku. Dia juga yang bantu aku membuka cafe".

Liana kembali terkejetut mendengat perkataan Dirla. "Berarti kamu Dirla Akifa Arkan? Pemegang saham terbanyak dan CEO dari Arkan Group?" Dirla menganggukkan kepalanya. Sedangkan Liana memegang keningnya yang sedikit pusing sambil bergumam. "Jangan pingsan, jangan pingsan". Dirla dan Ken hanya menahan tawa melihat ekspresi dari Liana. "Dirla,,, Darrel engga alergi apa-apa kan?" tanya Reina, karna mendengar suara yang sangat familiar, Liana kembali melihat ke arah suara. "Rei, Reina,," Liana langsung pingsan saat melihat wajah Reina.

"Eh,,, kok pingsan. Wahhh kak Rein, wajah kakak horor banget kayanya nih ampe buat dia pingsan" Reina memukul Ken dengan kesal. "Ayah bantu aku bawa dia ke ruang istirahat" Ken dan Arga langsung membawa Liana ke ruang istirahat yang biasa Darrel gunakan untuk tidur. "Ayah,, aunty Rein,, temen aku ini ngefans banget sama kalian, makanya dia terkejut ngeliat kalian di depan matanya".

"Wahh,,,, berarti aku masih ganteng ya, buktinya tadi dia seneng banget ngeliat aku" Natha yang mendengar perkataan suaminya hanya memutar bola matanya. "Dir,," racau Liana saat dia baru saja bangun dari pingsannya dan Natha memberikan Liana teh hangat agar dia cepat sadar sepenuhnya. "Mereka beneran keluarga kamu?" Lagi-lagi Dirla mengangguk mengiyakan perkataan Liana, dia sudah tidak terlalu ayok lagi. Bahkan dia sudah mulai terbiasa dan menceritakan bagaimana dulu dia menjadi penggemar dari Kendranata dan Reina.

Saat semua sedang berbincang, Dirla izin kedapur untuk membuat cake karna teman-teman Barend akan datang. Semua teman Barend sangat baik terhadapnya dan Darrel jadi dia tidak segan memanjagakan teman-teman Barend dengan makanan yang enak-enak. "Darrel,,,, im here,,, Darrel" terlihat segerombolan pria berbadan tegap dengan seragam kepolisian masuk kedalam cafe membuat seluruh mata kagum melihat mereka.

Darrel yang sudah dekat dengan mereka semua langsung menghampiri Barend. "Ini buat kamu" beberapa dari mereka memberikan mainan untuk Darrel, terlihat kegembiraan di wajah anak itu saat menerima hadiah. "Terimakasih uncle, baba, aku punya mainan, nanti kita main" Darrel menunjukkan mainannya kearah Barend, setiap dia mendapatkan mainan baru, Darrel akan selalu mencari Barend untuk bermain bersamanya. "Okee,,,baby boy".

Dirla keluar dari dapur sambil membawa nampan berisi cake. "Katanya kalian dateng setelah pulang tugas, kenapa kesini malah setelah jam makan siang?" tanya Dirla sambil menaruh nampan itu di atas meja, membuat beberapa teman Barend tergiur dengan cakenya. Dirla membuat beragam macan macaroon, bukan hanya bentuknya yang terlihat cantik, tapi rasanya juga sangat nikmat untuk disantap. "Boleh aku memakannya sekarang Dir?" tanya Teo yang sudah sangat tergiur.