FL 71

261 9 0
                                    

Semua orang sangat sibuk menyiapkan acara pernikahan twins dan tentu mereka juga di sibukkan dengan semua pertanyaan Darrel mengenai apa yang dia lihat. Saat pulang sekolah, Darrel langsung menelfon Barend "Baba,, momy mau punya baby kaya Akaya" adu ke Barend, dia selalu menceritakan apa yang dia tau kepada Barend.

"wahh,,,Darrel mau jadi kakak. Kalo gitu kamu harus sekolah yang rajin ya biar bisa jagain baby" Senyum Barend selalu terukir saat bicara dengan Darrel, entah perasaan apa yang dia rasakan saat mendengar Dirla kembali mengandung. "Baba,,, El kangen baba, yaya and papous". kini wajah Darrel terlihat murung, dia benar-benar merindukan semua keluarganya di Ticino.

"Saat pernikahan aunty Kea dan uncle Key, baba akan menghampiri El. Yaya dan papous juga akan ikut ke London loohhh, El harus buatin kita cake yang lezat ya" Wajah El kembali tersenyum, dia sangat senang mendengar keluarganya akan datang. "Oke, El mau buat cake sama momy, love you baba" tiba-tiba saja Darrel memutuskan sambungan telfonnya dan dia berlari menghampiri Dirla yang sedang bermanja dengan Davian.

"Momy,,, Baba, yaya, and papous mau ke sini, Momy buatin cake yang enak ya" Seru Darrel yang berdiri di hadapan Davian dan Dirla. Davianpun memangku Darrel "Nanti daddy bantu el and momy ya" Darrel mengagguk dengan senyum yang merekah.

"Daddy, dulu El di dalem perut momy juga ya?" tanyanya sambil melihat perut rata Dirla. "Iya, El dulu di perut momy. El merasa ga kalo daddy suka usap-usap perut momy saat El masih di kandungan momy?" Darrel berfikir sejenak. "Iya, El merasa di usap daddy, tangan daddy kan lembut banget" Davian hanya tersenyum mendengarnya.

"Mr.Axton, mobil sudah siap" ujar salah salah satu pengawal Davian. "Ini tolong masukin mobil ya, ayo sayang kita pergi" Davianpun menggendong Darrel dan menggenggam tangan Dirla untuk memasuki mobil. Tak hanya keluarga Davian yang pergi, tapi semua keluarga Ken CS juga ikut pergi bersama mereka, hanya saja Davian berangkat terakhir karna menunggu Darrel yang tengah asik berbincang dengan Barend.

Sampailah mereka di hotel milik Rahezal yang sekarang sudah berganti pemilik menjadi milik Kea, Rahezal yang mengubah itu sebelum dia meninggal. "Daddy, ayo jalan-jalan, El mau naik sepeda besar itu" Darrel menunjuk kearah parkiran sepeda yang berada tak jauh dari loby. "Kamu masuk duluan ya sayang, aku mau jalan-jalan dulu sama Darrel".

"Hati-hati ya, kembalilah sebelum makan siang" Dirla melambaikan tangan kearah Davian yang sudah mengajak Darrel pergi. Mereka berdua sangat asik menaiki sepeda dan Davian terus memegangi Darrel agar tidak jatuh dari sepeda yang dia gunakan. "El suka naik sepeda daddy, daddy beliin El sepeda ya". Davian menurunkan Darrel dan mereka mulai jalan sambil melihat-lihat pantai "Pulang dari sini kita beli sepeda ya".

Darrel mengangguk dengan senyun yang merekah, Davian sangat menyukai saat ia sedang berjalan sambil menggandeng tang Darrel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Darrel mengangguk dengan senyun yang merekah, Davian sangat menyukai saat ia sedang berjalan sambil menggandeng tang Darrel. "Minta apapun yang kamu mau El, daddy akan memberikannya untuk El". Davian tak bisa berkata-kata saat Darrel benar-benar menerimanya dan tidak selalu membicarakan Barend, Buah hati yang dulu dia cari sampai hampir gila kini dia di sampingnya, berjalan bersama menikmati sejuknya angin pantai.

Forbidden Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang