FL.56

302 13 6
                                    

Barakhirlah Davian di salah satu club terkenal di swiss dengan segelas berisi Vodka yang dia pegang, dia tidak percaya kalau Dirla menolaknya. "Kenapa rasanya lebih sakit dari pada di tinggal dia pergi? Apa aku sudah tak pantas mendapatkannya kembali? Aku hanya ingin bersama mereka, menghabiakan tua bersama dan bahagia bersama" Sean yang berada di sampingnya geram melihat Davian yang terus meminum minuman laknat itu, dia ambil gelas vodka di tangan Davian dan menjauhkan dari pria itu. "Sudah cukup Dav, aku akan membuatnya kembali, setidaknya kalian akan bicara berdua, kita kembali ke hotel".

Sean memapah Davian yang sudah mabuk, sebagai orang terdekatnya Sean juga merasakan sakit hati. "Bawa dia kembali Sean, atau aku lebih baik mati tanpa mereka. Aku sudah menemukan mereka, tapi kenapa sulit di gapai" Sean langsung memasukkan Davian kedalam mobil dan menyuruh bodyguardnya mengantar Davian dan menjaganya sampai dia kembali. Sean dengan terburu-buru masuk kedalam mobilnya dan mengendarai dengan cepat.

                           ➰➰➰

"Makasih udah mengantar kami pulang, tolong cari Barend ga biasanya dia seperti ini, aku takut terjadi sesuatu sama dia" Pinta Dirla saat dia baru saja keluar dari mobil Conor. "Kamu tenang aja, aku akan menemukannya. istirahatlah" setelah memastikan Dirla masuk kedalam rumah, Conor langsung menuju tempat yang dia sangat hafal kemana Barend pergi saat ini.

Dengan perlahan Dirla menidurkan Darrel di kamarnya, diamati wajah putranya sambil menggenggam tangan mungil Darrel. "Cepat besar sayang, momy tak apa jika kita hanya tinggal berdua saja. tanpa siapapun di sini, hanya momy dan kamu" di kecup kening Darrel, sampai ketukan pintu membuat ciuman itu terlepas. Orang tua Barend sedang pergi ke Amsterdam untuk masalah bisnis, jadi dia berjalan keluar untuk melihat siapa yang datang.

"Buka pintunya Dir, aku perlu membicarakan sesuatu sama kamu" Karna Dirla sangat familiar dengan suara itu, dengan cepat dia membukakan pintu. "Ngapain kamu disini, sudah aku bilang kalau aku ga mau melihat Davian" tanpa menjawab pertanyaan Dirla, dia langsung masuk dan duduk di sofa, melihat pria itu masuk tanpa izinnya, Dirlapun mengikuti pria itu dan duduk di hadapannya. "Aku mau menceritakan sesuat sebentar, aku janji hanya sebentar" melihat wajah memohonnya, Dirla mengijinkan untuk bercerita.

"Darrel lahir setelah tiga bulan Davian melakukan transplantasi sumsum tulang belakang dari Rahezal dan beberapa hari dari kematian Rahezal, kamu dan Darrel pergi. Dia berusaha mati-matian mencari keberadaan kalian, tapi kamu sangat pandai bersembunyi dan menutupi semua jejak kepergian kamu. Selama setahun kamu pergi, Davian tidak mengurus perusahaan dan mempusatkan semuanya untuk mencari keberadaan kalian. Nesya selalu mendatangi Davian untuk mengecek keadaannya, karna dia harus melakukan pengecekan dalam waktu setahun".

"Bisa kamu berhenti?" tanya Dirla yang tidak ingin mendengar apapaun tentang Davian. "Tidak. Dia sering mengkonsumsi alkohol saat dia gagal menemukan kalian, dia kecanduan alkohol dan tidak pernah berkunjung ke rumah sakit, kamu sangat tau efek samping minum alkohol pasca operasi. Bahkan terkadang dia bertengkar dengan siapapun yang ada di club untuk melampiaskan kesedihannya. Kamu tahu, Davian tidak bisa tertidur tanpa memeluk pakaian kamu dan Darrel, dia seperti orang gila, bahkan selama setahun  juga semua keluarga kamu kembali ke Indonesia".

"Dia semakin merasa sendiri dan di buang. Sampai suatu saat dia sengaja meminum obat dengan vodka, dia akan mati detik itu juga kalau telat penanganan dari dokter. Tolong, kembalilah dengan Davian, dia butuh kamu, kamu hidupnya. Akupun ngerasain sakitnya melihat kehancuran seorang Axton tanpa istri dan buah hati, tanpa kebahagiannya" Sean mendudukkan dirinya di hadapan Dirla, dia sudah tidak tahan melihat Davian dalam kehancuran.

"Cerita sudah selesai, pulanglah ini sudah malam" Usir Barend yang baru datang dengan bau alkohol yang menyengat. "Sebaiknya kamu keluar sekarang Sean" Dirlapun ikut menyuruh Sean keluar dari rumahnya dan menghampiri Barend yang terlihat mabuk. "Kamu mabuk? Ada apa Bar, kenapa kamu bisa seperti ini?" Dirla membantu Barend duduk setelah Sean keluar dari rumah dan menutup pintu.

Forbidden Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang