Malam itu Dirla benar-benar menelfon Barend dan menyuruhnya untuk pulang ke mansion, tapi Dirla tidak bicara hal yang menyinggung tentang Davian, dia seolah tidak mengetahui apa yang terjadi di kedai ice cream itu. Dan beberapa hari setelah itu juga Barend sangat sering membawa Darrel keluar dengan alasan pergi membeli mainan atau kliennya ingin bertemu dengan Darrel karna dia melihat postingan foto Darrel di nistagram miliknya.
Bahkan Darrel selalu membawa mainan setiap pulang, dia biasanya menceritakan kesehariannya dengan Dirla, apa aja yang anak itu lakukan dan makan apa saja. Tapi ini berbeda, Darrel tidak bercerita apapun ke Dirla, dia terus mengekor ke Barend dan bercerita banyak di dalam kamar anak itu.
Dirla sempat curiga apa lagi saat mengingat kejadian malam itu, tapi dia berusaha positif thinking dengan keluarnya Barend dan Darrel. "Darrel, Kavindra akan main ke rumah, kamu enggak pergi sama baba lagikan? kasian dia ingin main sama kamu" ujar Dirla, Kavin sudah seperti kakak bagi Darrel, dia menjaga Darrel saat bermain, Kini dia sudah masuk sekolah dasar.
"Momy, apa Kav akan lama disini? Darrel mau jalan-jalan sama baba" tanyanya dengan wajah cemberut. "Momynya Kav sedang ada di rumah sakit dan papanya Kav, Uncle Deo sedang pergi ke Indonesia. Darrel ga kasian ngeliat Kav sendirian di rumah?" Dengan wajah cemberut Darrel menggelengkan kepalanya. "Baik momy, Darrel akan nunggu Kav, Darrel mau ambil mainan dulu". Saat Darrel memasuki kamarnya. Dirla langsung menghampiri Barend.
"Kamu ajak kemana aja Darrel? kamu ga nemuin dia ke Daviankan?" Barend menanggapi perkataan Dirla dengan tenang. "Kamu kenapa sih tiba-tiba marah? oke, aku minta maaf karna terlalu sibuk di luar dengan Darrel, tapi aku ngelakuin itu agar aku cepat pulang ke Ticino". Dirla terkejut mendengarnya, lantaran Barend tidak pernah mendengar tentang kepulangannya ke Ticino. "Lalu aku dan Darrel?".
"Kamu dan Darrel punya keluarga di sini, kalian akan tetap di London dan hanya aku yang akan ke Ticino, minggu depan" dengan kesal Dirla keluar dari kamar Barend dan menutup pintu dengan keras. "Momy, Kav sudah datang. Momy, apa momy buat cake?" Dirla yang sangat menyadari kehadiran anaknya langsung mengeluarkan senyum. "Kamu ajak Kav main dulu ya, momy akan buatkan cake and jus buat kalian".
➰➰➰
Keynanta menghampiri Dirla yang tengah membuat cake, dia tidak membantu Dirla, tapi dia makanin buah yang sedang di buat oleh Dirla. "Kembalilah ke perusahaan, aku akan fokus mengurus yang di Jakarta. Aku ga bisa bolak-balik Jakarta - London terus, biaya pesawat mahal" Dirla menghentikan aktifitasnya dan menatap Key sejenak "Kakak akan mengurus cofee di Ticino" Kemudian dia kembali membuat Cake "Di sana ada orang tua Barend dan datanglah kalau ada waktu ke cafee, utamakan perusahaan karna itu milik kakak".
Dirla menaruh pisau dengan keras diatas meja, Key sempat merinding melihat kakaknya yang emosional "Aku ada janji sama Cleo, bay kak" Key langsung buru-buru pergi meninggalkan dapur, dia masih menyayangi nyawanya apa lagi saat melihat Dirla memegang pisau, itu membuatnya bergidik ngeri. "Niko, datanglah keperusahaan Arkan besok" suruh Dirla saat Niko mengambil air di kulkas. "No, aku ada pemotretan besok dan beberapa minggu kepannya, itukan perusahaan kakak". Dia sempat mendengar perkataan Key, jadi dia langsung pergi setelah mengambil air.
➰➰➰
Sudah beberapa hari Barend tidak mengajak Darrel keluar dari rumah, hanya Barend yang keluar, dia mengurus semua kliennya yang ada di London.
@DavianAxton: Datanglah ke hotel Axton dan ajak Darrel. aku sedang meluncurkan produk terbaru.
@BarendClmts: Akan ku usahakan
setelah mendapat kabar dari Davian dia langsung keluar dari kamarnya. "Barend, hari ini aku harus pergi dengan Key and Kea, tolong jaga Darrel ya, dia lagi menggambar di kamar" Barend mengangguk dan mengusap lembut pipi Dirla "Hati-hati dijalan ya, hubungi aku apapun yang terjadi. kalian berdua hati-hati ya".
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
Romance{COMPLETED} WARNING. Follow dulu ya, biar bacanya enak dan ga ada hambatan. #1 WcaIndonesia. - 20/4/19 Rasa cinta ini membuat seorang Keynanta bingung, seharusnya cinta ini gak boleh terjadi. Dia mencintai saudara perempuannya sendiri. Dia gila? Y...