FL.60

240 11 22
                                    

Darrel menangis saat baru bangun tidur, Dirla yang mendengar tangisan Darrelpun langsung bangun dan mengusap punggung anaknya. "Ada apa sayang? Mimpi buruk?" tanya Dirla yang berada di samping Darrel. "Momy, Darrel mau ke baba. Tapi ada monster yang ngejar Darrel" Di peluk tubuh putranya yang masih terisak, biasanya dia langsung mencari Barend saat bermimpi buruk dan memeluk erat babanya. "Kan ada daddy, kamu bisa cerita ke daddy apa yang kamu mimpikan. Daddy bisa loh menangkap monster itu".

Dirla menggendong Darrel dan membawanya keruang tamu tempat Davian tertidur. "Dav,,, Davian,," Dirla membangunkan Davian yang tengah terlelap di shofa, saat mendengar suara Dirla, Davianpun terbangun dengan senyum. "Ada apa sayang?" tanyanya yang kini tengah terduduk di shofa. "Darrel mimpi buruk Dav" Davian mengambil Darrel dari gendongan Dirla dan mendudukkan di pangkuannya. "Coba cerita sama daddy, kamu ngimpi apa sayang".

"Darrel di kejar monster besar, Darrel takut dady, Darrel mau pulang" wajah Darrel terlihat sangat sedih. "Darrel, Darrel kan kuat. Jadi Darrel ga perlu takut sama monster, karna Darrel bisa melawannya dan daddy akan membantu. Kita masukkan monsternya kedalam penjaranya baba" Darrel mengerjabkan matanya beberapa kali dan terlihat antusias dengan perkataan Davian. "Iya daddy, nanti kita masukkin mereka ke penjara, dady bantuin Darrel ya".

Bahagia, Davian merasa sangat bahagia. "kalau gitu, kita mandi sekarang. Setelah itu kita sarapan dan beli mainan yang banyak" Darrel terlihat sangat senang, tapi tiba-tiba saja dia menatap Dirla dengan pandangan memohon. "Oke, kali ini aja ya beli mainan yang banyak, setelah itu tidak boleh"

"Yeyy,,,,, thanks momy" Darrel langsung berlari menuju kamar mandi. "Love you Dir" Di kecup kening dan bibir Dirla sebelum dia mengikuti Darrel ke kamar mandi. "Hati ini selalu bergetar buat kamu Dav".

Dirla, Davian dan Darrel sarapan pagi bersama layaknya keluarga kecil bahagia. Darrel juga lebih sering meluapkan pertanyaan ke Davian, dia terus mengeluarkan kata dady yang membuat Davian tersenyum tiap kali mendengarnya. Setelah mereka sarapan, Davian memboyong anaknya untuk membeli mainan yang dia suka. "Daddy, boleh Darrel kasih mobilan ini ke dia. Dia liatin mainan ini daddy, boleh ya" Darrel menatap anak kecil yang berdiri di luar toko mainan dengan tatapan sedih. Karna anak itu terus memerhatikan Darrel yang sedang memegangi mainan.

"Boleh, kamu boleh kasih dia mainan yang kamu mau" Darrel langsung mengambil tiga mainan yang cukup besar dan berlari keluar untuk memberikannya ke anak kecil itu. "Ini untuk kamu, aku Darrel" anak itu mengambil mainan dari Darrel dengan wajah yang sangat bahagia. " Aku Liam, thanks Darrel" anak itu langsung berlari setelah mengucapkan terimakasih dan Darrel kembali menghampiri Davian. "Daddy, dia Liam. Hmm,,, dady thank you for giving him a toy".

"Dady will give you anything so you are happy" Davian memeluk Darrel singkat dan mereka kembali memilih mainan yang ingin di beli. Tak tanggung-tanggung, Davian membeli hampir separuh dari toko itu dan menyeruh anak buahnya yang membawa mainan dengan truk.

Setelah membeli nainan, mereka bertiga mulai kembali ke Ticino. "Dir, andai waktu bisa di hentikan. Aku ingin selalu seperti ini, kemanapun bertiga dengan kalian. Aku bahagia, sangat bahagia" Davian mengecup kening Darrel yang tengah tertidur di pangkuannya. "Aku juga bahagia, maafin aku karna sudah menghilangkan kebahagiaan kamu". Davian memeluk tubuh Dirla dengan perasaan sangat bahagia "Tak apa Dirla. Terimakasih telah kembali".

Matahari mulai terbenam dan Dirla sangat menikmati dua hari bersama Davian dan Darrel. Saat melewat jembatan tua daerah Zürich, Dirla meminta sang supir untuk memperlambat lajunya, karna dia ingin melihat matahari terbenam. "Sangat indah" ucap Davian, tapi dia tidak memandangi matahari terbenam, melainkan memandangi Dirla yang tengah kagum akan keindahan alam. "Iya indah, lain kali bisa kita liburan ke pantai?" tanya Dirla yang kini sudah menatap Davian.

Forbidden Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang