Forbidden Love

FL.72

Hari pernikahanpun tiba seluruh keluarga tengah mempersiapkan diri karna dua jam lagi acara akan di mulai. Kea sudah terlihat cantik memakai gaun pengantinnya dan Key juga sudah terlihat sangat tampan dengan pakaian jasnya. "Mari kita berdoa sebelum acaranya mulai" Arga mulai memimpin doa untuk kelancaran acara, Kea terlihat sangat gugup. "Aku ke altar terlebih dulu" ucap Key yang mulai memasuki altar bersama mempelai pria dari Kea, Sean Yuichi.

Terdengar suara tepuk tangan yang meriah saat Key dan Sean berjalan menuju altar, sedangkan Kea mulai berdiri di balik pintu sambil menggandeng tangan Kendranata ayahnya. "Berbahagialah dengan pasangan kamu sayang, bilang sama ayah kalau terjadi sesuatu, ayah akan selalu ada untuk kamu" Air mata Kea tiba-tiba terjatuh mendengar perkataan ayahnya. "Ayah,," ucapnya yang sudah tak bisa menahan air matanya.

"Jangan menangis, putri ayah sangat cantik memakai gaun pengantin. Kamu, Dirla dan Bunda wanita tercantik yang pernah ayah temui" Ken mengecup tangan putrinya dan memeluk singkat Kea. Saat pintu terbuka, Darrel memimpin jalan sambil menebarkan kelopak bunga, semua mata tertuju oleh 2 pengantin wanita yang terlihat sangat cantik.

Saat sampai di depan mempelai pria, ayah dari Cleo dan Kendranata memberikan putrinya kepada pria yang akan menjadi suami dari putri mereka. "Jagalah dia dengan baik" ucapnya mereka dengan kompak dan sang ayah mulai turun dari altar. Ucapan janji sucipun akan di mulai oleh pendeta yang memimpin. Suasana yang sangat hikmat dan penuh haru.

"Baba,,, nanti El kalo udah besar mau nikah sama yang cantik kaya momy" ujar Darrel yang berada di pangkuan Barend, dia tak lepas dari Barend. "Duhhh anak kecil udah punya tipe perempuan sendiri" di kecup pipi Darrel dengan gemas oleh Dirla, sedangkan Dirla tak bisa jauh dari Davian semenjak dia hamil.

Acara resepsipun sudah di mulai, banyak kolega yang memberikan selamat kepada dua pasangan pengantin itu. Kea tak berhenti tersenyum berada di samping Sean, dia terlihat sangat bahagia. "Kamu cantik dan sangat cantik, aku sangat beruntung punya istri seperti kamu sayang" ucapan Sean membuat Kea bersemu, lantaran dia jarang sekali memuji wanitanya. "Aku cantik dari lahir, kamu baru tau itu?" ledek Kea.

Tiba-tiba saja mata Kea tertuju kepada pasangan paruh baya yang berjalan menghampirinya sambil membawa buket bungan yang sangat cantik. "Ini untuk kamu, selamat ya atas pernikahan kamu. Kamu terlihat sangat cantik" Mata wanita itu tak henti-hentinya mengeluarkan air mata. "Mamah, mamah akan selalu menjadi mamah untuk Kea" Di usap lengan wanita itu dengan lembut oleh Kea.

"Rahezal pasti senang melihat kamu seperti ini, tolong jaga Kea dengan sangat baik" Mr.Hernando menatap Sean dengan senyumannya. Tiba-tiba saja lampu altar mati total membuat beberapa orang panik dengan keadaan itu, Davian dengan sigap menyuruh anak buahnya melihat keadaan di luar gedung. "Aunty,,," panggil Darrel dengan keadaan yang masih gelap.

"Loh,,, El kok disini, babanya mana?" tanya Sean yang mengsejajarkan tubuhnya dengan Darrel. "El di ajak uncle, aunty El mau pegang tangan aunty Kea" Kea memberikan tangannya kearah Darrel, keadaan benar-benar gelap jadi sedikit sulit untuk melihat sekitar. "Kamu kesini sama Niko ya? Niko bener-bener ya anak kecil di suruh jalan udah tau gelap". omel Kea yang sudah memegang tangan Darrel.

Tak ada jawaban dari pria yang di maksud Kea Niko, Darrel mengarahkan tangan Kea kepada pria yang berdiri di sampingnya. Pria itu menggenggan tangan Kea erat, tangan yang lembut tapi dingin. "Ini kamu sayang? kamu hadir?" ucapan Kea yang tiba-tiba membuat keluarga Hernando dan Sean terkejut. "Aunty, kata uncle, aunty sangat cantik dan uncle suka".

Kea mesih merasakan genggaman tangan itu dan dia tak bisa untuk menahan tangisnya saat dia merasakan tangan yang sejak lama dia rindukan. "Berbahagialah sayang, aku akan menunggumu" ucapan samar yang Kea dengar saat lampu tiba-tiba kembali menyala, genggaman itu juga sudah tak terasa oleh Kea yang dia lihat hanya Darrel seorang diri.