Forbidden Love

FL.67

Key berjalan dengan cepat munuju ruangannya, dia sangat pusing memikirkan projek filmnya yang hampir gagal karna salah satu pemerannya tertangkap polisi karna menggunakan narkoba. "Cari pemeran yang cocok untuk menggantikannya, kita syuting dari awal" kesal Key, dia memijat keningnya yang terasa sangat pening. "Tapi pemeran yang lain belum tentu mau mengulangnya, karna itu akan membuang waktu mereka".

"Bayar mereka lebih, jangan kaya orang susah. Buka casting, cari latar belakang semua pemain sebelum melakukan syuting, cek menyeluruh tentang kondisinya dan saya ga mau hal ini terjadi lagi". Produser itu hanya terdiam memandang wajah Key yang meradang. "Baik Mr.Key, saya permisi dulu" pamit sang produser. "Bodoh banget sih, nyari artis aja ga bener banget". Kesal Keynanta.

"For you" Seseorang menaruh segelas teh melati di hadapan Key. "Baby,,," Key bangkit dari kursi dan memeluk orang yang baru saja datang. "Kamu banyak masalah ya ampe ga mampir ke kantor?" pelukan Key semakin erat dan terlihat sangat manja di dalam pelukannya. "Aku pusing banget Cle, projek film ini awal dari aku kembali buat film. Aku bakalan di olok-olok sama Kea kalau projek ini sampe gagal".

"Uduhduh,,, calon suami aku kalo lagi pusing lucu banget sih, minum dulu tehnya ya" Cleo melepaskan pelukannya dan memberikan gelas berisi teh ke Key. Key menghirup aroma teh dulu sebelum meminumnya, dia mendudukknya dirinya di atas kursi dan menarik Cleo agar duduk di atas pangkuannya. "Kamu cantik banget sih, cantikk banget" puji Key sambil memainkan rambut Cleo yang terurai.

"Baru tau ya aku cantik? kayanya dari dulu aku emang cantik deh" Key tersenyum dan mengecup bibir Cleo herkali-kali. "Keynanta,," Cleo menutup bibirnya agar Key berhenti menciuminya. "Abis kamu gemesin banget, mau cium lagi akunya, atau kamu mau kita main di kamar? kita menghabiskan hari yang panjang ini dengan bercinta". Cleo langsung bangun dari pangkuan Key dan memukul Key dengan tas yang di bawanya.

"Aaww,,, kok aku malah di pukul, jangan gitu dong sayang" rintih Key sambil mengusal lengannya. "Abis itu fikiran ga pernah jauh dari kata bercinta dan ranjang. makanya cepet nihakin aku, wanita tuh butuh kepastian bukan cuma di gantung trus di jadiin pacar doang. Jangan sampe aku cuma jagain jodoh orang". omel Cleo, lantaran Key setiap kali ditanya kapan melamarnya jawabannya selalu nanti.

"Ih,,,, amit-amit jagain jodoh orang, sabar ya sayang. Aku pasti akan nikahin kamu kok, aku akan ngadain acara pernikahan yang sangat mewah, sabar ya cintaku" Key memeluk manja Cleo yang sedang kesal, di tatap mata Key yang terus memerhatikannya. "Key, aku ga butuh acara yang mewah, aku cuma mau kamu serius nikahin aku. Aku ga suka cuma jadi mainan kamu, aku ingin serius menjalin hubunngan Key".

Key mencium ke dua mata Cleo yang berair dan kembali memeluknya. "Iya iya sayang, sabar ya" Key merasa bersalah karna membuat wanitanya menangis. bukannya dia tidak serius dengan Cleo dan hanya mempernainkannya, tapi dia tidak bisa menikah di tengah keadaan keluarganya yang sedang ada masalah, apa lagi rasa cintanya pada wanita itu tak akan pernah hilang walau dia sedang bersama Cleo.

➰➰➰

Setelah makan malam Davian, Dirla, Key, dan Barrend berada di ruang keluarga untuk menonton acara televisi dan berbincang membicarakan hari ini yang mereka lakukan, Niko, Kea dan Darrel juga ada di sana, tapi mereka sedang sibuk mengajari Darrel menggambar. "Sepertinya lusa aku akan kembali ke Ticino, perkerjaanku di London sudah selesai dan aku juga sudah mengembalikkan Dirla ketempatnya". Ucapnya dalam bahasa Indonesia agar Darrel tidak mengerti apa yang dia bicarakan.

"Lalu Darrel? apa dia tak apa di tinggal babanya?" tanya Key, tatapan Dirla terus fokus ke televisi seakan dia tidak mendengar perkataan Barend. "Aku akan membuat alasan untuknya, aku akan bicara langsung sama Darrel dan dia akan mengerti nanti". Key menepuk bahu Barend dan memberikan senyuman kepadanya. "Kamu bisa meninggalkannya dengan tenang, kita semua akan menjaga Darrel dan momynya dengan sangat aman".