FL. 22

707 16 6
                                    


Sudah hampir lima hari Dirla berada di dalam rumah sakit dan kini waktunya dia pulang ke rumah. Davian membantu Dirla turun dari mobil, dia melingkarkan tangannya di pinggang Dirla saat masuk ke dalam. Saat membuka pintu rumahnya. Dirla merasa terkejut, karna dia melihat seluruh keluarganya berkumpul sambil meneriakkan kata "Suprise,," dengan bahagia.

"Kok kalian semua ada di sini? Om Arga, Om Renhard, Om Aldo, Om Rico, kalian semua engga ke kantor apa?" tanyanya dengan heran sekaligus terkejut. Arga berjalan kearah Dirla dan memeluknya.

"Selamat ya Putri kebanggaanku, kamu akan menjadi seorang momy. Jaga baik-baik kandungan kamu ya sayang" Saat Arga memeluk tubuh Dirla dengan bahagia, tiba-tiba saja tubuhnya ketarik kebelakang. "Kamu harus jaga cucu pertama kita. Ah,,, bahkan Raila nunda kehamilan karna masih mau traveling kebeberapa negara. Love you putriku" ucap Renhard yang bergantian memeluk Dirla.

Aldo menarik ujung kerah Renhard agar menjauh dari tubuh Dirla dan dia menggantikan Renhard memeluk Dirla. "Kamu dan bayi yang di kandung kamu harus sehat. Kalo kamu ngidam sesuatu jangan sungkan-sungkan bilang ke suami kamu ya sayang. Om sayang banget sama kamu Putriku".

Rico menarik rambut Aldo agar dia melepaskan pelukannya. Rico mengecup kening Dirla dan memeluknya. "Kamu tau, hal yang paling membuat om Rico seneng? Kebahagiaan kamu sayang, kamu akan memiliki buah hati sebagai pelengkap keluarga kamu putriku".

Kendranata sangat kesal melihat semua teman-temannya menyebut Dirla dengan kata Putriku dan memeluk mereka bergantian. Dengan kesal Ken menarik tangan Dirla dan memeluk wanita itu dengan erat. "Dia anak gue ya, dasar setan ngaku-ngaku. Anak gue di nodain sama pria macem kalian, kalo mau meluk-meluk. Meluk noh istri lu sendiri. Gua sebagai ayahnya aja belum sempet meluk dia, dah lu pada mah bener-bener".

"Biarin aja, anak lo ae ga ribet. Elu bapaknya ribet banget. Sini sayang om Rico peluk lagi" Rico merentangkan tangannya ke arah Ken yang sedang memeluk Dirla. Ken melepaskan sepatunya dan melemparkannya ke arah Rico.

"Natha,, merekanya ngeselin. Dirla kan anak aku, masa di peluk-peluk sama mereka. Pokonya aku ga terima ya, bayar lo semua abis meluk anak gue" omelnya dengan kesal. Dirla memeluk balik tubuh ayahnya yang tegab. Dia benamkan wajahnya di dada bidang Ken.

"Ayah, ayah itu udah berlebihan ke om Arga, Om Renhard, Om Aldo sama Om Rico. Mereka juga udah aku anggep sebagai ayah aku sendiri. Aku tau ayah cemburu" Dirla menengadahkan wajahnya untuk menatap wajah Ken. "Kendranata Sakha Arkan, ayah akan selalu menjadi ayah pertama yang ada di hati aku, ayah yang paling aku sayang dan cinta. Kalo ayah bukan ayah aku dan kalo ayah masih muda, Dirla mau nikah sama ayah".

Natha mengusap kasar kepala Dirla. "Ayah kamu ini milik bunda ya. Kamu sama kaya tante-tante kamu yang sangat menggilai Kendranata. Selamat ya sayang" Natha mencium pipi Dirla saat dia sudah tidak lagi berpelukan dengan Ken.

"Aku tuh nahan ketawa dari tadi ngeliat Raja-raja dari Ken Cs yang bergantian memeluk tuan putrinya" ujar Reina yang sudah berdiri di samping Dirla. Reina berjalan menghampiri Davian dan memeluknya singkat, membuat mereka yang melihat membulatkan matanya. "Selamat ya Dav, kamu akan menjadi Hot Dady".

Arga langsung menarik tangan Reina agar menjauh dari Davian. "Kamu mah, akunya disini masih ajak meluk yang lebih bening dari aku".

Woonsen hanya tersenyum. "Davian, ayo ajak istri kamu untuk masuk dan duduk di shofa. Kalian sungguh tega membiarkanya terus berdiri di situ" perintah Woonsen dan Davianpun langsung menggendong Dirla dan mendudukkannya di shofa. "Aku pamit dulu ya untuk ke kamar" pamit Davian kepada seluruh anggota keluarga Dirla.

"Iya Dav, kamu harus banyak istirahat. Karna ngejagain Dirla itu butuh tenaga yang ekstra" Sahut Reina, Davian hanya tersenyum dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Dirla yang sudah melihat tingkah aneh Davian dan wajah pucat Davian, dia langsung menatap kearah Nesya menyuruhnya untuk mengikuti Davian.
.
"Are you ok Dav?" tanya Nesya saat Davian baru saja membuka pintu kamarnya. Davian berbalik badan untuk menatap Nesya. "Aku baik-baik aja, cuma kepala aku lagi pusing jadi aku butuh istirahat".

Forbidden Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang