FL.58

274 11 15
                                    

#Barend pov

Sebelum Dirla bangun aku udah terlebih dulu manyiapkan sarapan untuk keluarga aku, kasian Dirla terlihat sangat lelah karna terus mengurus Davian dan cafe miliknya. Aku tau dia bahagia bertemu Davian kembali tapi di lain sisi dia juga terlihat sedih, aku tak tau apa yang membuatnya sedih. Semenjak keluarganya datang, dia lebih menutup dirinya seperti pertama bertemu, jadi sulit bagiku untuk mengerti apa yang sedang dia fikirkan. "Baba,,,, Darrel sudah sikat gigi" malaikatku sangat pandai, aku bahagia bertemu dia.

"Wah,,, pinter anak baba, sekarang bangunin momy ya setelah itu panggil yaya dan papous di ladang bunga, baba akan nyiapkan sarapannya" Darrel langsung berlari menuju kamar Dirla untuk membangunkan momynya, aku tau apa yang akan Darrel lakukan untuk membangunkan Dirla, dia akan mengecupi seluruh wajahnya sampai Dirla terbangun, itu hal yang biasa aku lakukan saat membangunkan Darrel. "Baba,,, momy mau mandi dulu" setelah keluar dari kamar Dirla, Darrel langsung berlari keluar rumah.

Aku memang tidak terlalu pandai memasak, tapi aku jamin masakan aku enak kok, aku belajar dari Dirla. "Wahh,,,, harumnya, kenapa kamu ga bangunin aku?" Dirla baru saja selesai mandi dan langsung mengecup pipiku setelah itu duduk di kursi. "Aku ga tega membangunkan putri tidur, jadi aku nyuruh anak buah aku buat bangunin kamu" terlihat Dirla tersenyum sambil meminum susu yang aku buat, sungguh pemandangan yang sangat indah di pagi hari.

"Momy,,,, ini untuk momy" Darrel baru saja kembali sambil membawa setangkai bunga tulip untuk Dirla. Dulu aku pernah berkata kepada dia, kalau momynya itu satu-satunya manusia yang harus dia jaga dan lindungi. "Dia metik sendiri loh Dir, katanya Darrel. Anak hebat itu harus membanggakan momynya" Kali ini moma yang angkat bicara, aku bangga dengan Darrel karna dia mengikuti apa yang aku ajarkan. Aku ga kebayang kalau kehilangan dia "Terimakasih ya sayang, ayo kita sarapan".

Kami semua mulai sarapan bersama dan setelah itu aku mengajak Dirla dan Darrel untuk mengunjungi Davian lagi, walaupun Dirla sempat menolak untuk bertemu Davian karna tingkahnya kemarin yang terlalu memaksa kehendak. "Hai anak dan cucu bunda" ada Natha disana, dia menghampiri kami, dia memeluk Dirla dan Darrel bergantian. "Apa kabar Mrs.Arkan, kalau tau anda disini saya akan membawakan bunga untuk anda".

"Baik, terimakasih Bar. Tadinya aku hanya sebentar kesini untuk melihat keadaan Davian, tapi karna Davian tidak ada yang menemani jadi bunda mutusin untuk stay disini sampai Sean datang"Aku tau, sebenarnya Nathania atau bundanya Dirla tidak terlalu suka aku di dekat putrinya karna dia sangat menyayangi Davian. "Haii,,, queen, and haii Darrel" Terlihat Darrel mengacuhkan perkataan Davian, dia tidak melihat kearah Davian dan semakin erat menggenggam bajuku.

"Aku sebenernya ga mau kesini sampai kamu menyadari kesalahan kamu, tapi Barend memaksa. Aku ga bisa membantah perkataan Barend" sikap Dirla yang jutek seperti ini terasa sangat asing, karna dia selalu bersikap sopan dan tidak pernah jutek. "Darrel" aku memanggil namanya agar dia bisa menyapa Davian dan memandangnya, karna Darrel terlihat tidak suka dengan Davian.

"Iya baba, Morning daddy" mata Natha dan Davian terlihat membulat, mereka terkejut saat Darrel memanggil Davian daddy dan aku sudah membayangkan ekspresi itu. "A,,apa? Bisa kamu bicara sekali lagi?" Darrel melihat kearahku sebelum dia bicara. "Daddy,," Davian merentangkan tangannya agar Darrel bisa memeluk dirinya. "Sini sayang sama daddy, peluk daddy sayang". Aku menaruh Darrel di ranjang rumah sakit agar mereka bisa berpelukan.

"Dirla, ya Tuhan, bunda sangat bahagia saat mendengar Darrel memanggil Davian daddy" Dirla hanya terdiam tanpa senyum yang menghiasi wajahnya, tatapannya mengarah kearahku seakan berkata gimana perasaanku. "Darrel, daddy akan membuatkan taman bermain yang sangat bagus untuk kamu dan kamar yang sangat keren. Kita pulang ke London ya dengan momy, daddy akan memberikan apapun yang kamu mau".

Forbidden Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang