FL.50

385 16 1
                                    

Sean berlari dengan cepat menuju ruang kerja Davian. "Ponselnya aktif, dia baru saja mengaktiflan ponselnya dan aku sudah melacaknya" ujar Sean kepada Davian. "Dimana itu Sean? Dimana dia terakhir mengaktifkan ponselnya?" tanya Davian, ada sedikit harapan saat dia mendengar perkataan Sean. "Amsterdam, benar kata Niko. Sepertinya selama ini mereka berada disana, aku juga sudah melacaknya tapi sekarang ponselnya mati". Davian mengambil jasnya dan langsung berjalan keluar kantor "Kita kesana" ucapnya dengan serius. Setelah kedatangan Natha dan Ken ke mansion, Davian kembali seperti dulu, walaupun sekarang lebih banyak diam.

"Bunda, Dirla mengaktifkan ponselnya di amsterdam, aku dan Sean akan segera kesana, semoga kami betemu dengannya kali ini" ucapnya dalam telfon, dia selalu memberi tau apapun yang dia lakukan ke Natha. "Iya, beritau bunda perkembangannya" jawab Natha dalam sambungan telfon, setelah itu Davian mematikan ponselnya dan siap melakukan penerbangan menuju amsterdam. "Kali ini kamu pasti ketemu sayang" ucap Davian meyakinkan dirinya.

                             ➰➰➰

Kini mereka sampai di perkebunan Keukenhof, terlihat perkebunan bunga yang sangat luas dan indah. Warna-warni bunga yang sedang mekar terlihat seperti pelangi yang sangat cantik. "Barend" sapa salah satu pekerja disana yang langsung menghampiri Barend dan Dirla. "Sudah lama anda tidak datang kesini, bagaimana perjalanannya? Pasti sangat lelah ya".

"Iya sedikit hehehe, bagaimana panen bunga hari ini apa lancar?" pria itu mengangguk dan menunjukkan hasil bunga yang baru saja di petik. Barend mengambil beberapa bunga dan memberikannya ke Dirla. "Indah dan harum, aku suka" jawab Dirla dengan senyuman lebarnya, dia sangat suka tulip sejak dulu. "Apa anda jarang kemari karna sudah menikah dan mempunya seorang putra?" Dirla baru saja ingin bicara dan membenarkan salah faham pria itu, tapi Barend melarangnya. "Aku akan mengurus bunganya, kamu jalan-jalanlah sekitar sini biar Darrel sama aku" Barend yang sejak awal menggendong Darrelpun berjalan meninggalkan Dirla untuk mengurus bunga-bunga yang akan di kirim ke cafe Dirla.

Dirla menelusuri perkebunan itu, hatinya terasa tenang dan bahagia melihat hamparan bunga tulip di hadapannya. Bunga tulip memiliki arti yang menurut Dirla sangat bermakna yaitu kesempurnaan, cinta abadi antara pasangan atau anggota keluarga. Dirla sangat suka arti di balik bunga tulip, Dulu bunga itu selalu ada di dalam rumah atau sekitar rumahnya, maka dari itu papahnya menanam bunga tulip di dekat rumah mereka. Perkebunan di hadapannya ini juga milik keluarga Adipatiseno yang di kelola oleh keluarga Clementius, tidak banyak orang yang tau kepemilikannya.

"Kamu terlihat cantik di antara bunga-bunga itu Dir" Saat Dirla berbalik badan untuk melihat kearah suara, dia terkejut karna wajah Barend yang sangat dekat dengan wajahnya. Barend memetik bunga tulip berwarna merah di dekatnya dan memberikannya ke Dirla. "kamu tau makna di balik tulip merah Dir?" tanyanya dengan tatapan mengarah ke Dirla. "Melambangkan sebuah cinta yang mendalam dan merupakan simbol kasih sayang yang sempurna".

Setelah mendengar jawaban Dirla tentang tulip merah, Barend langsung melingkarkan tangannya sampai dia menyentuh pinggang Dirla. "Itu melambangkan cinta aku ke kamu" Barend menaruh tangannya di pipi Dirla dan mulai mendekatkan wajahnya, Barend mencium bibir ranum Dirla. Dia melumat bibir itu tanpa dapat balasan dari Dirla. Dirla mendorong tubuh Barend membuat ciuman itu terlepas, ada tatapan tidak suka di wajah cantik Dirla.

"Aku ga bisa menerima cinta kamu Barend, aku jahat, bahkan aku pergi dari suami yang sangat aku cintai. Aku mencintainya dan akan terus mencintainya walaupun kita tidak bersama, jadi tolong jangan seperti ini. Ini akan menyakiti hati kamu Barend, karna aku akan terus menolaknya" Dirla pergi meninggalkan Barend dengan perasaan kesal dan merasa bersalah juga karna sudah menolak pria itu, bahkan dia sudah sangat baik dengan Dirla dan Darrel. "Aku akan terus berusaha untuk mendapatkan kamu Dirla.

Forbidden Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang