FL.39

353 16 13
                                    


Davian dan Dirla sudah berada di rumah Zea, Tapi saat dia bertemu dengan susternya, suster itu bilang kalau Zea belum pulang, padahal menurut Davian jam praktek Zea sudah selesai satu jam yang lalu. "Sini Kav sama uncle" Davianpun mengambil Kavindra dan membawanya kepangkuan. Dirla terlihat senang dengan raut bahagia Davian saat menggendong baby. "Kapan biasanya Zea pulang, sus?" tanya Dirla.

"Beliau pulang hampir tengah malam dan langsung masuk ke kamar tanpa bertemu putranya, dan beliau juga berangkat terkadang lebih awal sebelum anaknya terbangun". Dirla yang melihat wajah marah Davian langsung mengambil alih Kavindra. "Mah,, ain,,," ucap anak kecil yang berada di pangkuan Dirla, hatinya terasa terenyuh saat anak itu memanggilnya mah. "Apa kita akan nunggu sampai Zea pulang?" tanya Dirla dan Davian mengiyakannya.

Dirla dan Davian bermain dengan Kavin sampai larut, bahkan mereka juga yang meniduri Kavin di kamarnya. Mereka seperti sepasang suami istri yang sedang meniduri anaknya. Jam menunjukkan pukul sebelas malam dan saat suara mobil memasuki perkarangan rumah Zea, Davian buru-butu keluar dari kamar Kavin untuk menghampiri Zea. "Aku akan memberi Kavin ke orang tua Arvind" ujar Davian saat Zea baru saja pulang.

"Davian? Kenapa kamu ada di sini?" Tanya Zea yang sedikit terkejut dengan kehadiran Davian. "Kavin urusan aku, aku mamahnya dan orang tua Arvind ga berhak atas dia" Davian memegang kedua bahu Zea saat Zea ingin melangkah pergi. "Apa kamu pantas di panggil seorang mamah kalau kamu terus mengabaikannya". Zea menangkis tangan Davian dan mendudukkan dirinya di atas shofa. "Aku udah janji sama Arvind untuk menjaga kalian dan kalian tanggung jawab aku dan Jesen. Tolong kamu jangan abaikan Kavin".

Terdengar suara tangisan kencang dari kamar Kavindra. Dirla yang tidak tega melihatnya menangispun menggendong anak itu. Di timang-timanglah Kavin sampai dia tertidur di gendongan Dirla. "Kamu denger suara tangisan anak kamu Zea, dia rindu mamah, yang dia mau hanya mamahnya" ujar Davian yang sedikit kesal, tidak. Dia sangat kesal dengan wanita ini. "Aku lelah Dav, aku mau istirahat dulu. Biar Kavin di urus sama suster".

"Kalau gitu aku akan bawa Kavin, Dirla,, bawa Kavin, kita pulang sekarang" teriak Davian dan tidak lama Dirla keluar dari kamar Kavin dengan Kavin yang berada di gendongannya dan tas berisi beberapa perlengkapan Kavin. "Oke, pulangin Kavin saat kalian mau, tapi kalau kalian tidak memulangkannya dan malah kamu kasih ke orang tua Arvind, aku akan mengambil jalur hukum" Zea langsung masuk kedalam kamarnya.

Selama perjalanan ke mansion, Davian hanya diam dan fokus menyetir, tidak seperti biasanya yang terus bercerita atau membuat Dirla tertawa dengan leluconnya. Saat sampai di mansionpun, Davian langsung mengambil tas keperluan Kavin dan merangkul Dirla untuk masuk kedalam. Berhubung mereka pulang menjelang larut, jadi tak ada siapapun saat mereka masuk mansion.

Di tidurkannya Kavin di atas kasur saat mereka sampai di kamar dan Dirla langsung menghampiri Davian yang berdiri di balkon kamar. Di peluk tubuh Davian dari belakang. "Sekarang kamu istirahat ya, lupain sejenak masalah yang ada. Aku sedih loh kamu diemin". Davian berbalik badan untuk menatap istrinya dengan tangan Dirla yang masih melingkar dipinggangnya. "Hari ini gapapakan kita tidur bareng Kavin?".

Dirl tersenyum mendengar pertanyaan bodoh suaminya itu. "Buat apa bertanya? Ya ga masalah, itung-itung belajar ngurus anak sebelum baby boy lahir" Davian mengecup kening Dirla cukup lama. "Aku ngantuk daddynya baby boy" Davian langsung menggendong Dirla dan merebahkannya di samping Kavin dan diapun juga ikut tiduran di sisilain Kavin. "Good night my lovely".

               ➰➰➰

Saat jam masih menunjukkan pukul lima pagi, Kavin tiba-tiba saja menangis keras. Dirla yang menyadari anak itu menangis langsung bangun dan menggendongnya, tapi tangisannya tak kunjung henti. "Dav, Davian bangun, bikinin Kavin susu" ujar Dirla yang menggendong Kavin sambil membangunkan suaminya. "Iya iya" dengan malas Davian bangun dari tempat tidurnya dan membuatkan susu.

Forbidden Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang