Bruk ... bruk seperti suara sesuatu menabrak pintu depan.
aku : Den kamu sama adik kamu dan tante farah disini aku cek dulu pintu depan
Deni: iya hati hati aka...
bi Inah :saya ikut kedepan den aka..
aku: ayo bi inah
Bergegas aku dan bi inah menuju pintu depan, sesampainya dipintu depan kami mengintip dari jendela apa yang menabrak pintu depan.
Astaga
seluruh bulu kuduk ku merinding melihat apa yang terjadi. Berulang kali mengucap istigfar kaki terasa gemetar. Bi inah memegang tangan aku keras sekali mungkin ia sama seperti aku ketakutan.
" Den koq banyak ular diluar " kata bi Inah.
Ya diluar banyak ular hitam mencoba masuk kerumah... Dan yang paling besar sebesar pohon kelapa berulang kali menabrakkan kepalanya kepintu..
Dan yang mau bikin jantung ini copot ular besar tersebut tiba tiba melihat kearah kami dan tiba tiba tersenyum.
" Aaaaaaaaaaaaaaaa
bi inah menjerit jatuh terduduk aku hampir ikut jatuh karena bi Inah memegang tanganku erat.
"bi inah bi inah sadar sadar istigfar" kataku
sambil menggoyangkan tubuh bi inah. Sepertinya bi inah mulai sadar dari kagetnya.
"Ayo kita keruang tengah lagi" kataku..
Kami berjalan setengah lari keruang tengah. Sampai diruang tengah aku kebingungan berbuat apa.
Deni : "aka apa yang kau lihat"
bi inah : aduh gimana kita harus bagaimana?
Aku harus berusaha tenang jangan sampai mereka panik.
aku : ga penting apa yang diluar sekarang kita harus berdoa minta perlindungan Tuhan. dan deni coba telpon pak Jamil agar segera kesini.
Deni: " oh iya hubungi pa Jamil".
Bi inah: " aduh den saya ga bisa doanya"..
aku: baca surat aja
bi inah:" surat apa den
karena panik aku jadi bingung surat apa yang harus dibaca, malah terbayang surat cinta yg dulu ku tulis buat Rina yg nyakiti aku. Kurang ajar nih udah 3 bulan koq masih kerasa sakit hatinya dan gak bisa move on. Koq jadi ngelantur ini keadaan genting bagaimana kalau ular ular itu bisa masuk belum bayangan hitam yang kurasa adalah makhluk hitam tinggi besar yg pernah menyerang pa Rudi.
aku : " bi inah ikuti saja aku baca surat annas, al falaq , sama ayat kursi jangan hiraukan apa yang terdengar.
aku mulai membaca surat quran dengan keras bi inah, tante farah dan tasya mengikuti.
Deni : " pa jamil bentar lagi kesini
aku : iya ayo kita baca quran sambil minta pertolongan Allah".
Lama kami membaca dan tak menghiraukan bunyi bunyi aneh kadang suara geraman bunyi benda jatuh bunyi pintu ditabrak kadang jeritan. dan lama kelamaan intesitas bunyi bunyi tersebut berkurang.
Masih aku membaca surat annas ku lihat jam sudah pukul 2 pagi. Deni,bi inah tante farah dan adik deni sudah terlelap diatas karpet.
Tiba tiba ... breet semua lampu dirumah ini padam.Apalagi ini. kunyalakan senter hpku..
Tiba tiba terdengar suara mencakar pada dinding bagian luar rumah tapi seisi rumah tertidur lelap kecuali aku.
Kembaliku mencoba membaca surat annas alfalaq dalam gelap yang hanya diterangi senter hpku.Ku fokus membaca dan tiba tiba....
Ah dimana aku kenapa aku ada dipadang pasir.
terang tapi tak panas tiba tiba muncul sesosok kakek berpakaian seperti ulama dan kakek itu bercahaya. Tiba tiba aku terduduk. Kakek itu menghampiri ku lalu mengusap rambutku..Aku tak bisa berkata apa apa.Lalu kakek itu berkata : Nak saat ini kamu tak akan mampu melawan mereka..
Lalu kakek itu menunjuk ke samping aku melihat kesamping dan terlihat dari Rumah Deni terlihat dan mengerikan rumah Deni bagai dikepung makhluk mengerikan didepan ada ular ular disisi kiri dan kanan ada anjing hitam dan makhluk hitam besar dan dibelakang rumah Deni ada makhluk berambut panjang dengan wajah tak jelas.
kakek :" suatu saat kamu bisa menghadapi keadaan seperti bocah angon, tapi sementara suruh temen kamu cari abah panca di kota G**** dia lagi ada di desa ******** dia bisa bantu masalah ini.
Setelah berkata itu tiba tiba kakek itu menghilang dan tiba tiba aku sudah ada didalam rumah Deni lagi..
Terdengar suara adan Subuh kulihat jam setengah lima pagi dan lampu di rumah Deni menyala lagi. Padahal terasa belum sepuluh menit ketemu kakek tersebut kenapa sudah jam setengah lima subuh.
Tok tok tok suara pintu depan diketok aku segera kedepan aku yakin ini yang datang manusia karena tidak ada aura negatif dan adan sedang berkumandang. Ku intip dijendela yg datang ternyata Pak Jamil dan rekannya kubuka pintu.
Pa Jamil : " Asalamualaikum den tidak terjadi apa apa kan"
aku : waalaikum salam wr wb alhamdulillah kita baik baik saja ayo kedalam keruang tengah semua pada ketiduran di ruang tengah.
Kami keruang tengah setelah aku menutup pintu depan, ku bangunkan bi inah dan deni.
Aku : " maaf pa aku tinggal sholat subuh
Pa jamil :silahkan nanti bapak sholat setelah dek aka"
Lalu aku sholat setelah beres aku keruang tengah lagi, tak lama pa Jamil datang setelah sholat.
Deni : Pa Jamil katanya mau datang secepatnya koq baru datang subuh"
Pa Jamil : maaf den setelah den Deni nelpon bapak langsung berangkat anehnya bapak nyasar ga sampe sampe bahkan beberapa kali ketemu makhluk ghaib sepertinya mereka berusaha menghalangi bapak kesini.
Deni :nah kalo kamu sebenarnya liat apa aka didepan pintu"
Aku menceritakan semuanya tapi tak kuceritakan bagian ketemu kakek kakek.
Aku : begini pa Jamil bukan maksud saya merendahkan kemampuan pa Jamil tapi sepertinya ini sudah diatas kemampuan kita semua
Pa Jamil: betul dek aka saya sudah merasakan seperti itu semenjak tadi malam buktinya saya tak mampu mencapai rumah den Deni padahal jaraknya dekat dan saya sudah sering kesini.
Deni: bagaimana ini siapa yang bisa menolong Bapak dan keluarga saya.
Semua terdiam...
Aku: yang bisa menolong hanya Allah.. manusia hanya perantaranya...
semua masih terdiam
Aku: mungkin diantara yang hadir disini kenal abah Panca saya yakin abah Panca sanggup membantu..
Pak Jamil : dek aka tau darimana abah Panca? kata pa Jamil dengan terkejutnya..
masih agak panjang bagian santet ini dan siapakah abah Panca itu sebenarnya sehingga Pa Jamil kaget begitu mendengar namanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/123043809-288-k643864.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelap Tak Selamanya Kelam (Tamat)
HorrorHarapan adalah sebuah impian dan impian adalah sebuah harapan, gelap tak selamanya gelap dan terang tak selamanya terang, mencari baikk terang adalah tujuan hidup, Tuhan pasti tau apa yang kita harapakan, jangan putus asa untuk mencari titik terang...