"Nah, ada apa kalian kemari coba cerita": kata Ustad Sholeh.
"Begini, Irfan dan Ani diganggu makhluk halus gara gara iseng bikin ritual manggil makhluk ghaib untuk membuktikan adanya makhluk ghaib. Sedangkan ini Arif lebih berat karena ada perjanjian dengan makhluk ghaib. Nah kalo yg ini adikku namanya Tania mau cari jodoh santri katanya": kataku.
"eh ngga ustad kaka orangnya suka becanda": kata Tania sambil nyubit aku.
"hehehehe silahkan pilih siapa tau ada santri disini cocok sama kriteria nona Tania": kata Ustad Sholeh.
"ih gara gara kaka nih": kata Tania sambil manyun.
"Kalo masalah Irfan dan Ani ga berat sama nak Aka juga bisa dibantu, kalo Arif berat karena nak Arif sendiri yang meminta dan menjanjikan pada makhluk ghaib. Jadi mesti ada kemauan yang kuat dari nak Arif": kata Ustad Sholeh.
"Karena hal itu ustad aku ajak mereka kesini biar membersihkan diri menguatkan keimanan biar ga mudah diganggu": kataku.
"kalo kamu nak aka masih ada keraguan?": kata Ustad Sholeh.
"sebenarnya aku takut meninggalkan istri di rumah tapi malah istri yang bilang jangan khawatir karena ada Allah yg maha melindungi. Saya jadi yakin hanya Allah yg mampu melindungi walau ada sosok jin yang menawari menjaga Istri": kataku.
"Nah nak Arif harus mencontoh nak Aka ini, tidak mau meminta pada jin karena itu dilarang. Bila meminta dan memohon hanya Allah SWT yang menguasai seluruh alam semesta. Bila manusia sering diminta pertolongan kadang jadi kesal tapi Allah suka sama orang yang sering meminta padaNya. Ingat nak Arif segala kesulitan bisa jadi cara Allah menegur agar nak Arif mau kembali dijalan Nya.": kata Ustad Sholeh.
"Pa ustad tapi nih kakak suka marah kalo dimintai jajan": kata Tania.
"Gini Ustad kalo tiap hari minta jajan terus jumlahnya maksa sesuai keinginannya, terus masa nasi goreng yang disiapin istri buat aku dimakan ga bilang bilang kan aku ga jadi sarapan": kataku
"Nah kalo seperti itu juga jangan nak Tania, jajan sekedarnya terus ga boleh makanan yg disediain buat kakak, kamu makan dosa": kata Ustad Sholeh.
Dan Tania cemberut sambil nyubit aku .
"Saya akan kasih doa dan surat dan ayat Quran buat jaga diri dari gangguan makhluk ghaib. Niatkan diri memohon ampunan atas segala dosa dan mohon diberi perlindungan. Kita wajib mempercayai ghaib, seperti Malaikat, jin, takdir dll. Tapi bukan berarti ingin melihatnya namanya juga ghaib tak bisa kita lihat. Buat nak Arif kamu mesti berada agak lama disini mungkin seminggu untuk membantu membatalkan perjanjian itu, bagaimana?": kata Ustad Sholeh.
"Saya setuju yang penting saya bisa lepas dari gangguan makhluk itu": kata Arif.
"Saya gak bisa menemani anak saya karena kerja kalau libur saya akan kesini": kata Bapaknya Arif.
"Nak Aka nanti malam jumat bisa bantu saya kita bereskan masalah Arif": kata Ustad Sholeh
"Siap, berarti 5 hari lagi ustad saya kesini lagi": kataku.
"iya, Arif kamu mulai taubat nanti ada santri yang bimbing kamu malam Jumat nanti kita coba bereskan perjanjiannya.": kata Ustad Sholeh.
"Hari kamis. jumat saya coba minta ijin cuti. Bila diijinkan cuti saya dan nak aka akan kesini": kata Bapak Arif.
Ustad Sholeh membagikan catatan doa, surat dan ayat Quran untuk dibaca bila ada gangguan dari makhluk ghaib. Kami pun pamit pada Ustad Sholeh untuk pulang, dan Arif tetap di pesantren.
Kami kembali pulang ada sedikit kejadian aneh waktu pulang. Tania berbisik melihat sosok lelaki berjubah putih ikut menumpang di mobil dan tercium minyak khas wangi dalam mobil. Aku bilang pada Tania jangan takut karena sosok itu berniat menjaga kami. Setelah memasuki perkotaan sosok itu hilang. Aku mengantar Irfan,Ani dan Bapaknya Arif kerumah masing masing dan kemudian pulang kerumah.Aku sampai dirumah jam setengah sebelas malam. Tania pun ingin menginap dirumahku. Seperti biasa Viona menyambutku.
"Gimana urusan disana beres?": kata Viona
"belum kamis harus kesana lagi dan sepertinya harus nginap": kataku.
"Tania mau ikut lagi gak": kata Viona.
"Ikut ah ": kata Tania
"Dia lagi naksir santri": kataku.
"ih kaka sembarangan aja": kata Tania.
"Ga papa punya pacar santri ga pacaran langsung nikah biar ga ada yang minta jajan lagi": kata Viona sambil tersenyum.
"Ah kaka Viona ketularan ka Aka": kata Tania.
"Pada makan dulu, pasti pada laper masih ada makanannya": kata Viona.
Kami menuju ruang makan dan makam malam. Baru saja kami beres makan tiba tiba terdengar suara tangis seperti orang yang sedih. Kami saling berpandangan. Tiba tiba Ibu keluar dari kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelap Tak Selamanya Kelam (Tamat)
HorrorHarapan adalah sebuah impian dan impian adalah sebuah harapan, gelap tak selamanya gelap dan terang tak selamanya terang, mencari baikk terang adalah tujuan hidup, Tuhan pasti tau apa yang kita harapakan, jangan putus asa untuk mencari titik terang...