47.Janji

1.4K 61 0
                                    

Tok tok tok,,,
suara pintu kamarku diketuk.

"aka bangun udah siang": kata Teh Ida
"ntar lagi asik mimpi neh": kataku
"halah cuma mimpi ini ntar lagi dilanjut pause dulu mimpinya": kata teh Ida.
"emang bisa gitu teh dipause dulu": kataku.
"eh malah bahas ngimpi tuh ada cewe nyariin kamu, pacarnya ya?": kata teh Ida.
"ah boong mana asa cewe nyariin aku paling tukang kredit": kataku
"yeeee ga percaya udah kasian temenin cwnya tuh teteh sama ibu mau belanja": kata teh Ida.

dengan rasa males aku beranjak ke depan aku kaget kukucek mata ini aku ga percaya ternyata Viona duduk manis di ruang tamu.

"tuh kan dibilangin ga percaya, neng cantik teteh tinggal dulu": kata teh Ida kemudian pergi sama Ibu.
"ih aka jam segini baru bangun jorok cuci muka dulu gih": kata Viona.
"aku udah mandi dah gosok gigi terus sholat subuh eh ketiduran": kataku.
"ah alesan aja": kata Viona.
"bener pulang dari restoran ke kosan joko dulu sampe rumah jam 1 jadi ngantuk": kataku
"iya kekosan Joko terus peluk pelukan sama Irene kan": kata Viona ketus.
"kata siapa":kataku.
"ah aku tau ternyata kaka aka ga setia": kata Viona
"aku ga ada apa apa sama Irene sayang sueeer ": kataku
"mau ada apa apa juga ga apa apa": kata Viona.
"koq gitu sih ngga lah kan aku ada cuma untuk kamu": kataku.
"boong buktinya malem malah peluk pelukan sama Irene": kata Viona
"bener ga ada peluk pelukan yg bener Irene meluk aku terus aku bilang jangan meluk aku malu sama orang": kataku
"kalo ga ada orang pasti diterusin": kata Viona.
"ngga lah sayang aku maunya kamu yang peluk aku": kataku.. aku heran koq Viona bisa tau Irene peluk aku semalam.
"ah boong jujur aka saat ini aku lagi sakit.. aku ada tumor mungkin setelah ini kamu akan ninggalin aku": kata Viona.
Aku terpaku dengar penyakit Irene.
"aku rela kaka kembali ke Irene aku cuma cw penyakitan aku mah apa atuh": kata Viona sekarang mulai nangis.
"Viona sayang aku ga ada sedetik pun pikiran meninggalkan kamu, aku malah heran kenapa kamu tak jujur cerita penyakit kamu.. bila kamu cerita lebih awal aku kan ada disisimu": kataku.
"Kaka juga ga jujur ke Viona": kata Viona berurai air mata.
"Ga jujur dimana sayang": kataku.
"kaka ga cerita kaka pinjem uang ke Deni buat bayar kuliah. Uang tabungan kaka malah dipake jaminan waktu Irene sakit": kata Viona sambil terisak.
"ya kan waktu itu ga ada keluarganya kalo ga ada yang jamin ga dirawat. Terus janji mamanya Irene mau dibalikin walau sampe sekarang belum. Aku ga mau cerita kekamu aku ga mau nanti disangka morotin kamu. Aku mau buktiin ke papah kamu aku sayang kamu bukan karena harta papah kamu": kataku.
"padahal cerita aja lagian aku ga mau ngasih utang ke kamu kalo gara gara Irene": kata Viona
"Iya maaf aku salah, aku janji aku berusaha jadi orang yang kamu mau": kataku lalu ku meminum teh manis di meja.
"kaka jahat itu kan teh manis buat aku dibikini teh Ida punya tamu juga diembat": kata Viona. Eh nangisnya makin kenceng.
Teh Ida dan Ibu datang pulang belanja.
"aka kamu apain anak orang sampe nangis": kata Teh Ida liat Viona nangis.
"iya aka jangan gitu sama perempuan": kata Ibu lalu duduk disamping Viona membelai rambut Viona.
"cerita nak kenapa, kalau anak ibu salah nanti ibu tegur": kata Ibu.
Viona masih terisak.
"Aka jangan gitu jaga perasaan perempuan, teteh dan ibu juga perempuan coba bagaimana perasaan kamu kalo teteh sama ibu disakitin orang": kata teh Ida.
Waduh koq aku jadi tersangka gini.
tapi jujur aku bahagia melihat Ibu menyayangi Viona belai tangan ibu kerambut Viona seperti Ibu membelai kepala aku.

"gini ibu, teteh papah aku kan ingin mastiin hubungan aku sama aka. papah ingin aka bawa orang tuanya ke papah ngobrolin hubungan Viona sama Aka": kata Viona sambil mengelap air matanya.
"oh kirain kenapa, aka kenapa ga bilang sama Ibu. kan nanti Ibu bisa ajak paman kamu menemui orang tua Viona. Wajar orang tua perempuan khawatir hubungan anaknya.": kata Ibu.
"iya aka kenapa ga bilang nanti teteh sama mas Indra dan Ibu datangnke orang tua Viona": kata Teh Ida.
"belum bilang kan teh Ida mau nikah bulan depan ya biar teteh dulu": kataku. Sejujurnya koq jadi rubah pembicaraannya apa Viona lagi ngerjain aku soalnya sekilas Viona tersenyum.
"gapapa kakakmu nikah kamu tunangan dulu": kata Ibu.
"nah papah juga ingin begitu minimal ada pengikat": kata Viona.
"tapi nak Viona tau aka anak siapa, Ibu orang ga punya bahkan aka kuliah ngebiayain sendiri. Terus mau nerima aka apa adanya. Aka memang ada kerja tapi hasilnya pas pasan": kata Ibu.. Hore perkataan Ibu pas banget.
"iya bu, Viona nerima aka apa adanya kecuali aka masih suka ngegodain cewe lain": kata Viona .
"aka udah dapet pacar cantik masih aja ngegodain cewe lain. neng Viona bilang aja sama teteh biar teteh jewer aka nanti. Malu teteh punya adik ga bener": kata teh Ida.
"ah teh bagian itu jangan dipercaya ga lah ga akan lirik yg lain kecuali Viona lirik cowo lain ya aku ikutan": kataku.
"ya udah ibu tinggal dulu kedalem": kata Ibu.
"neng nanti pas nikahan teteh mau kan jadi pagar ayu": kata teteh.
"iya teh mau": kata Viona.

Teh Ida ngobrol akrab dengan Viona. Aku bahagia keluargaku menerima Viona dengan baik. Eh mereka berdua malah ngobrol akrab aku dicuekin tidur lagi aja ah mumpung masih ngantuk.

"aka malah tidur ini pacarnya diantepin": kata teh Ida
"abis pada asik ngobrol aku dicuekin": kata aku.
"ya udah teteh kedalem dulu sana deh pada jalan jalan mumping hari libur": kata teh Ida.
"minta dong duitnya buat jalan jalan": kataku.
" ih dasar nih 200rb cukup ga cukup harus cukup": kata teh Ida
"makasih kakaku yg paling baik": kataku.

Aku segera ganti baju siap siap pergi.
Aku pamit sama ibu dan teh Ida.
Aku dan Viona pergi naik mobil Viona kali ini aku yg nyetir hasil latihan belajar nyetir mobil dengan Deni.

"Non, kenapa tadi bilangnya papah minta ortuku menemui papah kamu, bukannya cerita kamu sakit": kataku.
"malam pulang dari restoran papah bilang kamu udah tau aku sakit. Papah ingin kita tunangan atau lebih baik menikah sebelum papah menikah sama tante Shinta. Papah ingin kamu menemani aku operasi di singapura": kata Viona.
"aku sih terserah kamu dan Ibu, terus kamu tau Irene meluk aku dari mana?": kataku.
"dari Intan malem aku bbman sama Intan. Aku salut sama Intan dia jujur bilang ke aku kalo Intan naksir kaka tapi Intan ngerasa kalo kaka cocok sama aku. Intan dukung aku hubungan sama kaka.. Intan jadi mata mata aku ngawasin kaka. Intan juga laporan beberapa kali Irene deketin kaka lagi tapi kaka nolak": kata Viona
"waduh selama ini aku diawasi": kataku.
"iya kalo cowo suka nakal kalo ga diawasi": kata Viona.
"Ya ga lah, sekarang kita mau kemana jangan jauh jauh kamu kan lagi sakit": kataku.
"kerumah aku aja ya aku ada beberapa dvd baru kita nonton sambil ngemil.": kata Viona.
"malu ah ntar ada papah": kataku
"emang malu kenapa hayo mau ngapain": kata Viona
" mau dipeluk kamu ": kataku
"iya ntar aku peluk mumpung papah lagi ke luar kota": kata Viona
"asik ": kataku
"tapi ga boleh lebih dari pelukan ya": kata Viona
"ya kecewa deh": kataku
"makanya cepet nikahin aku biar dikasih lebih": kata Viona.
Hatiku terasa begitu bahagia hari ini.

Gelap Tak Selamanya Kelam (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang