7. Perjalanan Pa Jamil

1.8K 85 0
                                    

ini versi cerita Pa Jamil ketika hendak kerumah Deni

Malam itu aku pa Jamil sedang bersiap untuk tidur. kulihat jam sepuluh lebih 15 menit. Tiba tiba hp berdering

Hallo oh nak deni.... apa ada gangguan dirumah... ya ya saya kesana sekarang

telepon dari nak Deni oh gangguan itu mulai kembali lagi semoga mereka bisa bertahan dari gangguan tersebut.
Ku keluarkan motor dari ruang tengah baru keluar rumah ada Yusuf tetanggaku.

Pa Jamil mau kemana malam malam begini kata Yusuf.

ke rumah pa rudi ada perlukataku.

boleh ikut ga kata yusuf

silahkan kamu yg bawa motornya yakataku

siapkata yusuf.

Yusuf sering menemaniku mengobati warga sekitar. kami mulai mengendarai motor menuju rumah pa Rudi.

pa, pa, ini kan bener arah kerumah pa Rudi kata yusuf

iya betul tadi koq seperti jalan yang belum pernah dilewatikataku.

Ya aneh tadi ini benar jalan menuju komplek rumah pa Rudi kenapa tiba tiba ada dijalan ditengah kebun bambu...
Astagfirullah apa yang terjadi...

Yusuf berhenti dulu kita dimana inikataku.

Motor pun berhenti kami turun melihat sekeliling tiba tiba terdengar suara daun bambu kering seperti terinjak dan angin mulai berhembus kencang.

pa jamil koq ada yang anehkaa yusuf

benar hati hati suf berdoa lahkataku.

tiba tiba suara mendesis terdengar kami dibarengi suara daun bambu bergesekan dan angin bertiup.
Aku bersiaga apabila ada sesuatu muncul.. perlahan bau aneh muncul bersama bayangan hitam muncul dari sekedar bayangan berubah menjadi sosok ular hitam besar.

pa jamil itu ul..ul..ular ..aaaaahkata yusuf panik.

Aneh ular tersebut berwarna hitam dengan mata merah menyala..

tenang suf berdiri di belakangkukataku..

Anehnya ular itu seperti marah padaku.. Aku mulai membaca doa perlindungan dan memasang pagaran disekitaran kami berdiri.
ular tersebut mulai menangkat kepalanya seperti siap menyerang. Aku merogoh tas yang kubawa ku
keluarkan keris pemberian kakekku.
tiba tiba ada lagi bayangan hitam muncul yang kemudian berubah jadi srigala hitam bermata merah juga..
Tiba tiba kedua makhluk itu menyerang akupun sabetkan keris kearah mereka pun mundur.. kedua makhluk itu bergerak kekiri dan kekanan ku membuat perhatianku terbelah. Ular itu menyerangku cepat sekilas terlihat taringnya yang tajam kusambut serangan itu dengan kerisku belum juga kerisku mengenai ular itu srigala sudah menyerang dari sisi lain aku mengalihkan serangan ke srigala. Begitulah mereka silih berganti menyerangku staminaku benar benar terkuras. hampir saja salah satu makhluk itu mengenaiku.. sambil mundur aku membaca doa pemanggil pegangan kakekku.
Ki ***** hadir wujudmu
Dan munculah sosok Ki ***** seorang kakek dari alam jin.
Sudah kau istirahat biar aku yang menanganinya kata kakek itu.
Aku mundur kebelakang sambil merapal doa kukumpulkan energi tenaga dalam untuk membantu kakek itu.
sosok kakek itu menyerang ular terlebih dahulu beberapa kali ular itu berusaha menghindar. Srigala itu mencoba membantu ular dengan menerkam kakek tapi ku halangi dengan pukulan tenaga dalam dari jarak jauh. Srigala itu sempat terpental tapi srigala itu bangkit menerkamku aku memukul kedepan, walau kena pukulanku cakaran srigala itu sempat mengenai dadaku.
Kulihat ular itu dapat ditangkap kakek dan dibanting berulang kali lalu dilempar jauh kulihat ular itu tak bangkit lagi. Melihat temannya terluka srigala itu mundur dan kemudian menghilang bersama sosok ular itu. Sosok kakek juga menghilang. Dadaku terasa sakit terkena cakaran srigala bila dilihat tidak ada bekasnya tapi sakit sekali sepertinya ku terluka dalam.

Ku baca doa penghilang panglimunan dan terlihatlah sebenernya kami ada dimana. Kami ada dipinggir areal pemakaman lumayan jauh dari komplek perumahan pa rudi.

yusuf ternyata rumah pa rudi terlewat mari kita balik arah kerumah pa rudikataku

siap pa jamil kata yusuf.

aku heran kenapa bisa terlewat rumah pa Rudi.

Gelap Tak Selamanya Kelam (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang