Sore itu aku bertamu kerumah pa Dayat. Sekedar ngobrol biasa aku suka ngobrol sama pa Dayat karena orangnya ramah dan kadang ada kata katanya yang bisa kuambil jadi pelajaran hidup. Kami duduk diteras rumah pa Dayat sambil ngopi tentunya kalo ngopi tak ditemani roko seperti ada sesuatu yang hilang.
"Pa rumah siapa yang disebrang sana, rumah mewah itu selalu kosong sayang tak terawat": kataku.
"Dulu rumah itu dihuni sebuah keluarga tapi akhirnya tragis": kata Pa Dayat.
"boleh diceritakan pa saya ingin tau": kataku.
"Bapa cerita ini berdasarkan pengalaman Bapa menolong keluarga itu. Rumah itu milik. Bapak X sebut saja begitu Bapa tak mau membuka aib orang yang sudah tiada, bapa cerita agar nak aka bisa ambil hikmahnya, Bapa x adalah orang yang susah hidupnya karena putus asa hidup susah Pa X pergi kesuatu tempat yang terkenal angker. Karena putus asa pa X tak takut apapun pikirannya melayang menyesali kehidupannya yang sulit. Dan tiba tiba ada wanita sangat cantik menawarkan kekayaan dengan meminta imbalan sebagian umur pa X, tapi bila ada tumbal maka jangka waktu pa X dibawa sosok wanita itu mundur. Pa X menyanggupinya. Singkat kata pa X jadi kaya raya apapun yang dia usahakan berhasil, kemudian pa X menikah. Setelah menikah entah kenapa selalu saja anak mereka mati dengan penyebab tak jelas. Karena banyak uang pa x menikah lagi dengan wanita lain. Dalam pernikahan dengan wanita yg baru pa X mempunyai beberapa anak. Sedangkan istri pertama pa meninggal dengan sebab tak jelas.
Anak dari istri ke dua ada 3 orang. Yang kecil pun tewas tertabrak mobil. Putra pertama pa x menikah dan punya anak tapi malang baru berusia setahun meninggal karen sakit. Kemudian menantunya pun sama meninggal karena kecelakaan dan anak pa X pun meninggal karena sakit mendadak.
Pa X bercerita panjang lebar pada saya. Pa X cerita sama saya kalau dia melakukan pesugihan dan minta tolong diselamatkan anak yang tinggal satu satunya. Tapi ternyata sulit membatalkan perjanjiannya.
Demi keselamatan anak terakhirnya pa x memberikan nyawanya pada sosok pemberi kekayaan. Akhirnya anak pa x yang terakhir selamat.": kata Pa Dayat.
"terus kelanjutannya bisa sampai kosong rumahnya"; kataku.
"rumah itu dulu diisi anak terakhir pa x. Tapi mereka pergi karena ketakutan , dirumah itu sering ada gangguan penampakan dan sosok sosok mengerikan. Dan rumah itu didiamkan kosong": kata Pa Dayat.
" belum pernah diisi sama orang lain tanyaku.
"sudah beberapa kali semuanya ketakutan atas rumah ini dan memilih tinggal.": kata Pa Dayat.
"ngeri juga ya pa kejadiannya": kataku
"oleh karena itu jangan main main dengan Jin karena Jin ahli dalam tipu daya.": kata Pa Dayat.
"iya pa terinakasih atas nasehatnya saya pamit dulu karena udah magrib": katakuAku berjalan pulang menuju rumah yang tak jauh dari rumah pa Dayat.
"Yang aku pulang": kataku sambil buka pintu.
Viona malah terdiam menatapku seperti kaget.
"Yang kenapa diem aja ada apa": kataku.
"bukannya kaka tadi barusan masuk rumah koq udah didepan": kata Viona.
"aku baru pulang yang beneran deh abis ngobrol dari pa Dayat": kataku
"bener tadi kaka masuk rumah Viona tanya cuma senyum langsung masuk kamar": kata Viona
"iya den bener bibi juga liat": kata Bi Surti.
Makhluk apa itu bisa mirip persis dengan aku. Aku bergegas ke kamar dan membuka pintu kamar.... Kulihat...Apa ga salah yang kulihat ini?"Siapa kamu": teriakku.
Sosok dalam kamar itu malah tertawa. Viona dan Bibi menghampiriku dan melihat kekamar.
"Itu siapa": teriak Bibi
"kaka yang asli kamu yang mana": teriak Viona.
Sosok dalam kamar mirip seperti aku. Pakaiannya rambutnya semuanya.
Tapi tak semuanya makhluk itu mampu tiru tetap saja ada yang berbeda. Ya mata itu bukan mata manusia senyum makhluk dalam kamar itu tak sama.
Viona memegang erar tanganku, ku yakin dia bisa merasakan perbedaan makhluk dalam kamar itu."Yang, jangan takut berdoa pada Allah minta perlindungannya": kataku.
"iya hati hati ka": kata Viona.Ku mulai membaca doa. Sungguh makhluk ini membuat bulu kudukku merinding. Ketakutan ku rasa tapi rasa takut itu bisa ku tekan dengan rasa ingin melindungi oranh yang kusayang.
Makhluk itu malah mengikuti apa yang kubaca sambil tersenyum sinis.
Makhluk itu hapal dengan apa apa yang kubaca dan menirukannya seakan tak merasa apapun.
Aku pun bingung bagaimana mengusir pergi makhluk ini.
Kukumpulkan energi tenaga dalam untuk memukulnya, tapi anehnya makhluk itu meniru apa yang kulakukan.
Aku kehabisan akal bagaimana mengatasi ini hingga suatu saat aku pasrah pada Allah sang maha pencipta pemilik langit dan bumi.
Aneh aku bisa melihat wujud asli makhluk itu dan walau aku berdiri dirumahku ku melihat sosok itu di dunia berbeda. Sosok makhluk berumur ratusan tahun. Ku berdoa diberi kekuatan melindungi diri dan orang yg kusayangi. Kali ini makhluk itu tak mampu mengikuti doaku.
Makhluk itu tak mampu mengikuti doa yang diucapku yg diliputi rasa sayang pada istriku dan permohonan yang tulus pada sang Pencipta Tuhan Semesta Alam.
Makhluk itu mulai mendengus dan mulai seperti tak suka dengan apa yang kulakukan. Makhluk itu mundur dan mundur lalu hilang menjadi asap yang memudar kemudian hilang.Aku mengucap syukur pada Tuhan. Viona memelukku sambil menangis kuusap rambutnya. Ku tenangkan dia agar jangan khawatir. Kuajak mereka sholat magrib berjamaah.
Kamipun sholat magrib berjamaah. Beres sholat kami berkumpul di ruang keluarga sambil menonton TV. Tiba tiba terdengar ketukan dipintu. Aku berdiri dan menuju pintu depan kubuka pintu depan dan kulihat mama Shinta dan Tania."eh mama silahkan masuk Viona dan bibi lagi nonton TV diruang keluarga": kataku.
"nak, mama numpang nginep ya malam ini": kata mama Shinta
"ya kita ngobrolnya didalem aja, tumben adek kaka yg satu ini diem aja": kataku.Mama Shinta dan Tania kedalam rumah aku menutup pintu pagar dan mengunci pintu depan. Aku menyusul menuju ruang keluarga.
"Tania kenapa diem aja sakit gigi ya": kataku.
"Tadi dirumah Tania melihat sosok makhluk tinggi besar Tania panggil mama. Mama juga liat terus kami keluar rumah kunci pintu terus kemari": kata Tania
"Ya udah kita ngumpul aja disini, bi bantu aku keluarin kasur biar tidurnya diruang keluarga semua": kataku.Aku dan bibi memindahkan kasur dari kamar ke ruang keluarga. Ku mengambil senter dan lampu darurat, hp kucas penuh jaga jaga takut lampu mati.
"Jangan takut sebelum tidur pada berdoa ya, biar nanti aku begadang jaga kalian": kataku
"kaka sebenernya apa yang terjadi": kata Viona
"entahlah yang penting kita selamat dan mohon perlindungan kepada Allah SWT": kataku.Sepertinya ini akan jadi malam yang panjang. Kusiapkan air panas dan kopi untuk menemani begadang malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelap Tak Selamanya Kelam (Tamat)
KorkuHarapan adalah sebuah impian dan impian adalah sebuah harapan, gelap tak selamanya gelap dan terang tak selamanya terang, mencari baikk terang adalah tujuan hidup, Tuhan pasti tau apa yang kita harapakan, jangan putus asa untuk mencari titik terang...