Pagi itu aku sudah dikantor. Rasanya sudah lama gak pergi kekantor. Masuk kedalam ruangan ternyata udah ada Deni dan Indri.
"Kemana aja bro baru nongol": kata Deni.
"Biasalah cari pencerahan": kataku.
"Eh iya ni ka undangan pernikahan aku": kata Indri.
"Wah selamat ya akhirnya sobat aku nikah juga": kataku.
"Ya nih keduluan kamu jadi gue ma Indri tancap gas hahahaha": kata Deni.
"Kamu harus datang ya, eh gimana kabar Viona udah isi berapa bulan?": kata Indri
"pasti datang lah, Viona baik udah 7 bulan": kataku.
"ntar lagi jadi bapak deh, awas mesti tahan godaan hehehehe": kata Deni.
"pastinya dong": kataku.Hpku berdering ada telpon masuk. Kulihat ustad Sholeh menelpon, ada apa ya.
"Asalamualaikum, Ustad ada apa?": kataku.
"Waalaikum salam wr wb. Ini nak aka cuma kasih tau temen nak aka, Arif kemarin sore sudah pulang dijemput Bapaknya": kata Ustad Sholeh.
"loh bukannya nanti malam jumat mau kita bantu ngilangin gangguannya": kataku.
"ya itu tapi bapaknya bersikeras mau bawa pulang Arif saya ga bisa ngelarang": kata Ustad Sholeh.
"oh begitu, aku minta maaf Ustad atas kejadian ini": kataku
"kamu ga salah, ga ada yang salah yg penting niat kita baik insha Allah dapat ganjaran pahala, maaf Ustad tutup dulu telponnya ustad mesti mengajar. Asalamualaikum": kata Ustad Sholeh.
"terimakasih, walaikumsalam": kataku.Kenapa Bapaknya Arif bersikeras membawa Arif padahal niat kami baik. Aku, Ustad Sholeh, Pa Dayat tidak pernah meminta imbalan apapun karena niat kami memang menolong karena menurut kami rejeki sudah ada yang ngatur dan rejeki bisa datang dari mana saja.
Aku bbm ke Irfan menceritakan percakapanku dengan ustad Sholeh. Irfanpun baru tau kalo Arif dijemput oleh bapaknya. Irfan bilang akan menanyakan ke Arif.
"Aka kamu masih suka berurusan sama yg berhubungan dengan supra": kata Indri
"Kali kali bantu orang aja": kataku
"buka praktek aja bro, nanti jadi paranormal tenar hehehehe": kata Deni.
"Gak lah aku ga punya ilmu apa apa, mending seperti sekarang bebas ya bantu orang sesuai kemampuan aja": kataku.
"bener aka, bantu orang wajib kalo nyari duit mah disini juga bisa toh distro ini masih menghasilkan duit kan": kata Indri.
"bener Indri lagipula kalo ga punya duit bisa minjem ke kalian, hehehehehe": kataku.
"pasti gue kasih bro, lu kan udah seperti saudara gue sendiri": kata Deni.
"hahahaha Aka ada ada aja mau minjem duit orang kamu malah nambah invest disini": kata Indri.
"buat jaga jaga aja siapa tau kedepannya butuh duit buat beli halikopter": kataku.
"buat apaan beli halikopter": tanya Deni.
"buat antar jemput kalo anak aku sekolah": kataku.
"Hahahaha Aka ngaco anak belum lahir udah mau beli halikopter": kata Indri.Bbm dari Irfan. Irfan bilang udah bbm Arif katanya lagi dikota xxxxx dibawa Bapaknya kesalah satu paranormal disana. Jawabku semoga Arif cepat sembuh disana.
"Aka aku ingin ketemu Viona dong": kata Indri.
"Ya udah ayo kerumahku kamu kan belum pernah. Kamu ikut juga kan Den": kataku.
"Maaf bro lagi sibuk nih lagi ngurus ngurus buat pernikahan.": kata Deni.
"Gapapa aku kerumah Aka, Den?": kata Indri.
"Ya udah gapapa titip salam buat Viona ya": kata Deni.Aku dan Indri pergi kerumahku. Sampai dirumah kulihat Viona, dan Tania lagi ngerujak. Heran koq mereka doyan banget rujak.
"Aduh lagi pada ngerujak mau dong": kata Indri.
"Ayo kak gabung masih banyak nih": kata Tania.
"Ibu mana Viona": kataku
"lagi pengajian sama mama shinta": kata VionaAku kedalam dan duduk disofa tak lama aku tertidur. Aku bermimpi melihat anak kecil berlari lari riang gembira. Sepertinya aku mengenalnya.
Aku terbangun ketika Viona membangunkanku ternyata hari sudah sore.
"Ih koq malah tidur itu Indri mau pulang": kata Viona.
"Ka aku pulang dulu yah maaf ganggu tidur kamu, kayanya kamu kecapean yah": kata Indri.
"Gapapa Indri maaf aku malah ketiduran": kataku.
"Ka aku pulang dulu salam sama Ibu ya": kata Indri.
"Hati hati di jalan ya Indri kalo ada cowo ganteng jangan dipikirin ingat kamu ntar lagi nikah": kataku.
"hihihihi Aka ngaco deh, Viona makasih yah rujaknya kapan kapan kita bikin lagi": kata Indri.Indri diantar Viona hingga kehalaman. Hpku bergetar bbm masuk. Dari Irfan: Aka ternyata Arif meninggal, barusan Bapaknya nelpon dia menyesal telah membawa Arif dari tempat Ustad Sholeh. Inalilahi...mungkin ini takdir Arif
Aku paling tidak suka menghadiri pemakaman, karena membuka luka lama kehilangan orang yang ku sayangi. Aku tahu persis apa yang dirasakan orang tua Arif. Terlebih ibunya yang berulang kali pingsan. Tak ada manusia yang tak sedih kehilangan orang yang disayangi. Dan sulit menerima takdir kehilangan orang disayangi. Bapak Arif meminta maaf tak mengikuti saranku. Bapaknya Arif tak henti menyalahkan diri karena begitu mudah percaya kata temannya yang memberitahu ada paranormal sakti dikampungnya yang bisa menyelamatkan Arif dengan mudah. Menurut cerita Bapaknya Arif ketika diobati paranormal itu tiba tiba Arif muntah darah, kemudian dibawa kerumah sakit. Ternyata nyawanya tak tertolong bahkan paranormal itu kini menghilang. Bapak Arif berpikir seandainya tidak dibawa ke paranormal itu mungkin Arif masih hidup. Aku hanya bisa berkata pada Bapaknya Arif bahwa meninggalnya Arif adalah takdir karena semua makhluk akan mati. Walaupun seluruh dunia berusaha mencelakai tetap tidak bisa mencelakai apabila tidak ada ijin Allah. Lebih baik mendoakan Arif semoga Arif diampuni dosa dosanya dan diterima amal ibadahnya. Apalagi menurut Ustad Sholeh hari hari sebelum meninggal Arif selalu sholat tepat waktu. Aku tak mau berspekulasi penyebab kematian Arif, yang jelas takdir Arif sudah seperti ini.
Aku hanya bisa menasehati Bapak Arif untuk ikhlas menerima takdir ini.Ketika pulang dari pemakaman orang tua Irfan dan Ani yang juga hadir dipemakaman Arif memelukku dan berterimakasih karena aku telah membantu anak mereka. Aku meminta mereka agar berterimakasih pada Allah yang telah membantu sesungguhnya tanpa ijinnya semua tak akan terjadi. Aku juga meminta mereka mendoakan aku dan keluargaku agar selalu dalam lindungan dan berkah dari Allah.
Sampai dirumah , aku segera mandi dan berganti baju. Kuhampiri Viona yang sedang asik menata bunga bunga dihalaman bersama bibi. Aku berdoa pada Allah SWT agar keluarga aku selalu dalam lindunganNya. Aku nikmati momen kebersamaan ini. Sungguh nikmat dari Allah SWT, melihat orang yang kukasihi sedang bahagia menata bunga bunga sambil sesekali mengelap keringat dikeningnya. Pipinya yang memerah karena kepanasan kontras dengan kulitnya yang putih.
"Ih koq ngeliatin terus ada apa sih": kata Viona yang sadar aku menatapnya.
"kamu cantik yang": kataku
"masa baru tahu emang dulu ngga cantik": kata Viona
"cantik tapi kenapa ya makin kesini makin cantik": kataku
"udah bantuin sini jangan ngeliatin aja": kata Viona.
Aku membantu viona memindahkan tanaman bunga dan menyiraminya. Sore itu aku merasa bahagia dan bersyukur pada Allah SWT karena telah memberi pendamping hidupku yang terbaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelap Tak Selamanya Kelam (Tamat)
HorrorHarapan adalah sebuah impian dan impian adalah sebuah harapan, gelap tak selamanya gelap dan terang tak selamanya terang, mencari baikk terang adalah tujuan hidup, Tuhan pasti tau apa yang kita harapakan, jangan putus asa untuk mencari titik terang...