Amat kembali dengan wajah pucat. kami semua menanyakan apa yang terjadi tapi entah kenapa Amat tidak mau mengakui terjadi sesuatu hanya bilang tidak ada apa apa.Semenjak datang aku merasakan bahwa tempat ini seperti kerjaan alam lain. Kulihat gerbang berbentuk gapura dan dikejauhan di hutan sana kulihat sebuah Istana. Dan dekat kamar mandi ada seperti perempatan jalan makhluk lain wajar saja sering terdengar suara tanpa wujud. Aku berdoa agar tidak terjadi sesuatu yang tidak baik selama kami kemping disini.
Malam tiba dan gelap menyelimuti bumi. Kami menyalakan api unggun, Amat meminta ijin pergi dengan Lia untuk jalan mengelilingi perkemahan. Deni dan Indri pergi membeli cemilan diwarung didekat perkemahan.
"Duh enaknya mereka berdua duan ":kata Rini.
" nah kenapa pacarnya ga diajak":kataku.
"belum punya, kalo kamu koq pacarnya gak diajak?": tanya Rini
"aku udah pesen pacar satu sama Tuhan tapi belum dikirim juga": kataku.
"Aka sini duduk sebelahku ada yang ingin kubicarakan penting": kata Rini.Aku pindah duduk disamping Rini kupandang wajahnya manis juga anak ini kulit putih bibir merah alami tai lalat kecil diatas bibir buat makin manis saja. Kenapa ya selama ini aku tak pernah merhatikan Rini. Kulihat Rini menunduk menghela nafas panjang kubiarkan dia sementara waktu aku minum kopi dan menyedot roko kretekku..
"Aka apa arti aku selama ini bagi kamu":Rini memulai pembicaraan.
"kamu salah satu temen baikku selain Deni,Indri,Lia,Amat": kataku.
"cuma itu apa kamu tak merasa lebih denganku": kata Rini.
aku meraba raba kemana arah pembicaraan Rini.
"tau gak sih aku selama ini selalu merhatiin kamu': lanjut Rini.
"aku ga tau kamu tau apa ngga, selama ini aku suka kamu.. : kata Rini.Ya aku baru sadar selama ini sikap Rini paling berbeda dengan teman cw ku dikelas Rini selalu menyapa setiap pagi. Rini yang selalu beri makanan kecil setiap istirahat. Rini yang selalu menanyakan alasanku tidak masuk sekolah. Rini yang sering menasehatiku.. Koq selama ini aku ga perhatikan yah.
"aku ungkapin perasaan ini setelah kupendam selama tiga tahun": kata Rini.
Ternyata semenjak aku masuk SMA Rini suka padaku.
"aku ngerti bila kamu tak suka padaku, yang terpenting aku sudah ungkapin isi hatiku": kata Rini.
Rini tertunduk kulihat dia menangis. Sungguh ku tak tega. Ku raih kepala Rini ku menarik agar Rini bersandar padaku ku usap bahunya.
"maaf selama ini aku ga peka sama sikap kamu, mungkin aku terlaku posesif": kataku
"jadi aka mau jadi pacarku": kata Rini.
"iya aku mau gapapa lah kali kali ditembak cw": kataku.
"makasih": kata Rini sambil memelukku.
"udah jangan nangis ntar cantiknya luntur": kataku.
"orang nangis bahagia koq": kata Rini sambil manyun..Tiba tiba....
"Dar, aduuuuuh yang baru jadian": kata Deni dan Indri bareng.
Ternyata mereka nguping pembicaraan aku dan Rini.
"Deni, Indri makasih yah atas sarannya":kata Rini.
oh ternyata semua ini sudah direncanain Deni dan Indri ya gapapa lah toh niat mereka baik.
"Dah dulu pacarannya, kita dimintain tolong oleh guru SMP diperkemahan itu ada beberapa murid yang kesurupan":kata Deni.
"Aduh aku kan ga bisa apa apa": kataku.
"udah ayo": kata Deni sambil menarik tanganku.
"ayang ikuut": kata Rini
"cie cie yang baru jadian udah ayang ayangan": kata Indri.aku jadi malu kalo siang mungkin mukaku keliatan memerah.
"biarin emang situ aja yang bisa romantis": kata Rini sambil manyun.
Kami pun tertawa, kami berjalan menuju perkemahan sekolah SMP.
Apa yang akan kami hadapi disana pikirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelap Tak Selamanya Kelam (Tamat)
HorrorHarapan adalah sebuah impian dan impian adalah sebuah harapan, gelap tak selamanya gelap dan terang tak selamanya terang, mencari baikk terang adalah tujuan hidup, Tuhan pasti tau apa yang kita harapakan, jangan putus asa untuk mencari titik terang...