1. Perkelahian pertamaku

3.8K 133 2
                                    

Hari senin adalah hari yang paling buatku malas berangkat harus lebih pagi karena macet belum gerbang sekolah ditutup jam 6.50 sebelum upacara.
Sampai sekolah aku simpan tas dikelas dan berlari kelapangan upacara kulihat Deni sudah berbaris.

Deni : Aka tumben lu telat biasanya paling pagi.

Aku : Iya Den angkotnya banyak ngetem nih.

Deni : pulang sekolah jadi kerumah gue bikinin gambar logo buat band kita.

Aku: jadi dong..

FYI aku dan Deni dan tiga temen Deni bikin band kalo kata Deni biar cewe cewe tertarik kalo liat anak band..
SKIP..SKip
upacara ga seru belajar dikelas ga seru... hiburan dikelas cuma Rini aja yg pake rok diatas lutut jadi kita suka lirik lirik liat paha Rini yang mulus dan putih..
SKip Skip.
Aku pulang dibonceng naik motor sama Deni. Pas dijalan menuju rumah Deni ada motor nyerempet motor yang kita naiki hampir saja jatuh.

"Woy goblok naik motor yang bener dong" : kata Deni.

Motor yang nyerempet Deni berhenti dan Deni pun berhenti memakirkan motor pinggir jalan dan kami pun turun.

"Ngomong apa tadi mau mampus lu"kata orang yg turun dari motor.

"Ada apa bro ada yang kurang ajar sama elo" kata seseorang pemuda yang sedang berdiri dipinggir jalan.

Ternyata dia temen yg naik motor dan yang bikin sialnya bukan sendiri tapi berenam mereka sedang ngumpul dipinggir jalan.
Dari penampilannya sepertinya preman.

"Emang lu goblok bawa motor nyelakain orang": kata Deni

"Udah habisin aja cuma anak kecil ini": kata preman yang agak gendutan.

"Den gimana ini?" : kataku ketakutan

"tenang aja biar gua hadapin yang kaya gini mah " : kata Deni.

Duh cool banget deh gayanya untung aku cowo jadi ga naksir Deni.
Deni nyimpan tasnya dan nyamperin mereka tiga orang mengelilingi Deni dan celakanya dua orang memegangi aku dan satu orang didepan ku.
Lokasi ini dijalan sepi menuju komplek rumah Deni.
"serang"
kata orang yang naik motor.
Dan terjadi perkelahian Deni dikerubutin 3 orang yang badannya lebih besar dari Deni.
Untungnya Deni bisa bela diri silat sehingga masih bisa bertahan diserang bertubi tubi oleh 3 orang. Tapi kelamaan Deni melemah dan mulai beberapa pukulan dan tendangan mampir diwajah dan tubuh Deni.

BuGggg...
tiba tiba orang yang didepan aku mukul perutku sakitnya tak terkira dan terasa mual...

"Mampus lo"

... BUGgg
Sebuah tinju menghantam wajahku sehingga kepala ku pusing mata menjadi kabur penglihatannya... sekilas kulihat Deni dihajar habis habisan dan hanya bisa melindungi mukanya... Aku marah tidak bisa menolong teman terbaik ku.. DUG.. sebuah tinju mengenai dadaku membuatku sesak seperti mau pingsan apa daya tanganku dipegang para preman..

GELAP kurasa dan... tiba tiba aku merasa ada yang masuk dalam diriku.. Aku menggeram tapi itu bukan aku rasa sakit tadi tiba tiba hilang aku membuka mata Dan .... semuanya kelihatan bercampur warna merah..

Kulihat Deni tersungkur .. Marah itu yang kurasa dan suara menggeram itu keluar dari mulutku tanpa ku mau.

Tiba tiba tanganku bergerak sendiri membebaskan diri dengan sekali sentak lepas dan BUG..BUG pukulan dari preman didepanku mengenaiku tapi tak terasa sakit dan tiba tiba kakiku melangkah sendiri dan tanganku maju menghantam muka preman yg memukul ku.

Aaaaah jerit preman didepanku , preman itu kulihat jatuh dengan mulut berdarah terkena hantaman tanganku. Serasa ada angin berdesir dikiriku tiba tiba tubuhku merunduk dan bergerak kesamping dengan sendirinya dan ternyata preman disampingku memukul tapi kenapa tubuhku mengelak sendiri dan tinjuku bergerak menghantam ulu hati preman itu dan preman itu jatuh sambil memegang perutnya. Dan tiba tiba tubuhku berbalik dan menerjang preman yang satu lagi disisiku. Preman disisiku itu jatuh ditabrak aku.

"Gila anak itu ngamuk" kata seorang preman yang ngeroyok Deni.

Ketiga orang yang ngeroyok Deni mulai mengelilingiku. Sedangkan aku menggeram dan kadang seperti suara binatang buas. Mataku merasa bernyala nyala anehnya seperti ada yang mengendalikan diriku..
Ketiga preman tersebut maju dan melancarkan pukulan dan tendangan tapi anehnya aku tak merasa sakit sedikitpun dan aku bergerak menangkap salah satu kaki penyerangku dan dengan kuatnya aku mengayunkan tubuh orang itu seperti ringan dan menghantam salah satu teman mereka. Haaaaa aduhhh mereka terjatuh dan tidak bisa bangkit berdiri.. Tinggal seorang lagi yaitu sang pengendara motor. Tiba tiba tubuh ini sedikit merunduk dan kemudian meloncat seperti harimau menerkam mangsa. Tubuh preman itu kini dibawah aku. Aku diatas dan mulai memukul wajah orang itu. Orang itu mengaduh kesakitan sambil minta ampun tiba tiba sret terasa sedikit sakit disisi kiri perutku aku membalik kebelakang kulihat seorang preman yang tadi jatuh tanpa basa basi tanganku bergerak memukul wajah orang itu. Brakkkkkkk arghhhh orang itu jatuh sambil memegang hidungnya yang mengeluarkan darah....

"Aka sudah aka sudah" ku berpaling ternyata Deni yang berkata.

"Awas kalian macam macam lagi kubunuh kalian semua" mulutku berkata sendiri..

Tap tangan Deni menyentuh bahuku.

"Sudah Aka mereka sudah tak bisa berdiri": kata Deni.

Kulihat mereka berenam terbaring ditanah mengerang kesakitan.
Tiba tiba penglihatanku mulai kembali normal. Dan berangsur perlahan badanku mulai bisa kukendalikan sendiri.

"Den kamu ga apa apa?" kataku. "Ga apa apa masih bisa bawa motor koq." jawab Deni.

Kami mengambil tas kami dan Deni mulai menyalakan motor aku kemudian naik dibelakang Deni. Kulihat seseorang dari mereka yaitu sipengendara motor sampai copot giginya. Kami meninggalkan tempat itu menuju rumah Deni..

Gelap Tak Selamanya Kelam (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang