84. Cobaan lagi

1K 60 0
                                    

Hari hari bahagia kurasakan setelah kelahiran putri pertamaku. Apalagi Viona tampak bahagia walau kurang tidur di malam hari. Mungkin benar kata orang banyak anak banyak rejeki, kelahiran putri pertamaku membawa berkah tersendiri. Usaha cafe dan percetakan mulai meningkat. Sepertinya urusan mencari nafkah dimudahkan.

Tapi seperti kata pepatah semakin tinggi pohon semakin besar angin bertiup. Ketika usaha yang kurintis sudah mulai mapan ada saja cobaan yang menerpa. Bermula aku membuka cafe baru. Ruko warisan papah Hadi yang dulu dikontrakan kujadikan cafe karena pengontrak yang dulu tidak memperpanjang kontrak. Sebenarnya di dekat cafe sudah ada 3 cafe. Aku buka dengan konsep dan menu berbeda. Dan setelah 5 bulan berjalan usaha cafe itu meningkat. 
Dan ada cafe yang terdahulu buka mulai sepi. Mungkin karena para pengunjung ingin merasakan suasana baru.

Aku pulang dari cafe ketika sampai rumah langsung menggendong putriku. Putriku yang kini telah berusia 6 bulan sudah mulai bisa diajak bercanda. Aku mendengar jeritan Viona dari kamar mandi. Sambil menggendong Anisa aku menuju kekamar mandi.

"Ada apa yang, sampai teriak?": tanyaku.
"Tatadi.. Tadi.. Ada kepala di bak mandi": kata Viona
Aku menengok ke bak tapi tidak ada apa apa.
"Sudah gak ada": kataku.
"Aku takut": kata Viona.
"Ya udah aku tungguin diluar dekat pintu.": kataku.
Aku tajamkan rasa coba memeriksa keadaan sekitar. Tapi tak ada hal yang aneh. Setelah Viona beres mandi. Aku memberikan anisa agar digendong Viona. Aku masuk kamar mandi untuk mandi. Sekejap rasa tak enak menerpaku. Aku waspada dan ternyata disudut kamar mandi ada sosok yang sedang berjongkok segera ku baca doa bersiap dengan segala yang terjadi. Tapi tiba tiba sosok itu menghilang.

Setelah mandi aku keruang keluarga menonton tv. Aku meminta bibi membuatkan kopi untukku. Bibi segera kedapur tiba tiba bibi menjerit,aku segera kedapur. Kulihat bibi terpaku diam aku menanyakan ada apa. Kata bibi tadi ada kepala nongol dijendela. Aku temanin bibi membuat kopi. Aku dan bibi kembali keruang keluarga dan ibu baru pulang dari pengajian. Viona dan Bibi menceritakan apa yang tadi mereka lihat pada ibu. Ibuku menyarankan kami berdoa memohon perlindungan pada Tuhan. 

Singkat cerita pukul 8 malam mendadak lingkungan komplek serasa sepi ibu sudah masuk kamarnya. Begitu pula bibi. Aku mengecek pintu halaman dan pintu depan apa sudah terkunci atau belum. Setelah selesai mengecek aku masuk kamar kulihat Viona sudah tertidur disamping Anisa putriku.

Aku pun merebahkan diri kemudian aku tertidur. Aku terbangun mendengar Anisa menangis. Aku pun terbangun. Dan terdengar pintu kamarku diketuk. Viona membuka pintu ternyata Ibu yang mengetuk pintu.

"Ada apa nak ku dari tadi Ibu dengar Anisa menangis": kata Ibu.
"Iya ga tau bu kenapa Anisa nangis padahal ga ngompol atau pengin susu": kata Viona.
"Sini ibu liat": kata Ibu.
Ibu mendekati Anisa kemudian membaca doa meniup kedua telapak tangannya dan mengusap wajah Anisa. Tak lama Anisa tertidur lagi.
"Makasih ibu": kata Viona.
"Aka nanti kalau pulang dari pergi mandi dulu jangan gendong Anisa, tadi ada yang ngikut ganggu Anisa.": kata Ibu.
"Ya ibu tadi aku lupa langsung gendong Anisa": kataku
"Ya udah ibu balik lagi kekamar ibu": kata ibuku.
Ibu kembali kekamarnya, viona pun tidur disamping Anisa. Hpku bergetar. Ada bbm dari Irwan karyawan cafe. Dia bilang ada kejadian aneh di cafe. Duh apa yang terjadi dicafe.

Pov irwan

Namaku Irwan, aku baru dikerja di cafe ini sekitar 4 bulan. Aku betah kerja di cafe ini karena atasan ku bu Erni orangnya baik sedangkan, pemilik cafe yaitu pa Aka meski jarang berbincang kelihatannya orang baik terkadang menyapa karyawannya lebih dulu. Bu Erni nyuruh aku dan Anto tidur di cafe daripada kost. Lumayan buat mengurangi pengeluaran lagi pula di lantai 3 ada kamar kosong. Sedangkan yang digunakan cafe cuma sampai lantai 2.

Hari ini cafe sangat ramai dari siang. Cafe pun pukul 9 malam tutup karena makanan dan minuman sudah habis terjual. Seperti biasa tutup cafe aku beres beres cuci gelas dan piring kotor dan Anto membersihkan dan merapikan meja dan kursi. Semua karyawan telah pulang dan kerjaaanku dan Anto beres. Aku dan Anto nonton tv sambil makan makanan yang ada. Tiba tiba terdengar suara air keluar dari keran. Aku heran bukan kah tadi sudah kututup keran beres cuci piring. Aku melangkah kedapur, terdengar suara air mengalir dari jauh. Tapi ketika aku sampai didapur kulihag tidak ada air mengalir dan keran air tertutup rapat. Aku melangkah meninggalkan dapur. Tapi baruku beranjak beberapa langkah terdengar suara air mengalir. Aku kembali melangkah kedapur, alangkah terkejutnya aku. Keran terbuka dan air mengalir. Aku menutup keran tersebut. Ku balik ke depan Tv dan duduk menonton TV.

Baru aku dan Anto menonton TV tiba tiba terdengar suara perempuam tertawa. Aku dan Anto heran bukankah hanya ada aku dan Anto diruko ini. Tapi itu suara siapa?. Belum lagi keherananku hilang terdengar langkah langkah kaki dan kemudian. Astaga kulihat kursi di yang tak jauh dariku bergerak sendiri. Aku pun segera menghampiri kursi itu dan memeriksa kenapa kursi itu bisa bergerak. Tapi tak ada yang aneh pas kulirik ke arah Anto duduk. Kini didekat Anto ada sosok hitam berdiri. Segera aku hampiri sosok hitam itu aku takut itu pencuri yang masuk ruko. Tapi setelah dekat sosok itu hilang.

Anto sedang ketakutan aku melihat kesekeliling mencari makhluk itu tapi tak ada. Aku sendiri orang yang tak percaya adanya hantu. Tiba tiba bau tak enak muncul dan didapur cafe terdengar suara berisik. Aku segera mengambil balok kayu sebagai senjataku dan berjalan kedapur.

Kali ini Anto mengikutiku sambil ketakutan. Sampai didapur , Astaga ada wanita berbaju gaun putih berambut panjang seperti sedang akan memasak. Segera ku hampiri dengan maksud akan kupukul dengan kayu, karena bagaimanapun wanita itu masuk tanpa ijin. Ketika aku sudah dekat wanita itu tersenyum mengerikan dan......hilang. Seumur umur aku baru saja mengalami hal seperti ini bulu kudukku merinding dan aku ketakutan. Segera saja ku bbm pak Aka tentang kejadian ini..

Gelap Tak Selamanya Kelam (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang