20. Karuhun

1.4K 66 0
                                    

Singkat cerita_______

Hari telah berganti malam. Deni,Amat,Indri, Irene,Lia sedang asik ngobrol didalam aku duduk diluar sendiri memandang malam yang telah gelap. Roko kretek dan kopi hitam menemaniku.
Sayup sayup suara jangkrik terdengar masih saja ada bayang Rini diingatanku.

Terdengar suara memanggilku diarah depan dalam gelap. Tak terlihat seseorang atau sosok apapun. Ah ini mungkin hanya hayalanku mendengar suara memanggilku.
Kupejamkan mata merasakan hampa dihati dan aku seperti tertidur.

Dimana aku? aku seperti terbangun diperkampungan jaman dahulu. Pakaiannya, bangunannya aku seperti diajak seorang kakek berkeliling melihat sekitar ada prajurit ada rakyat dan ada bangunan seperti Istana. Aku diajak menyusuri pematang sawah masuk disebuah hutan dan diajak duduk sebuah batu besar.

lalu kakek itu berkata:
"kuring salah sahiji karuhun hideup"
(saya salah satu nenek moyang kamu)
"hirup kudu bisa ngaji diri"
(hidup harus bisa mengkaji diri sendiri)
"kudu daek meurih'
(harus mau prihatin)
"ulah adigung adiguna"
(jangan sombong)
"kudu daek tutulung "
(harus mau menolong)
"kudu yakin bagja,pati,cilaka geus aya nu ngatur"
(harus yakin bahagia, mati, celaka sudah ada yang ngatur)
"mulih ka jati mulang ke asal"
(semuanya akan kembali ke Tuhan)
"kudu bisa merenahkeun diri"
(harus bisa menempatkan diri)

kakek itu mengusap kepala ku.

"kudu ngaji diri mun hideup geus bisa ngaji diri hirup bakal bener omat kudu nepi ka marifat".
(harus mengaji diri kalau kamu bisa ngaji diri hidup akan benar ingat harus sampai marifat)

lalu kakek itu tersenyum dan tiba tiba ada harimau disebelahnya. Tidak lama kemudian kakek dan pemandangan yang tadi hilang.

seperti ada cahaya terang kubuka mataku. Sepertinya aku berada di kamar dan sudah pagi.

"udah sadar, kamu bikin cemas kami semalam": Deni berbicara.
"jam berapa ini": kataku.
"jam 9 pagi":kata Deni
"perasaan baru sebentar":kataku.
"sebentar apanya, tuh irene liat kamu pingsan semalam diluar kamj pindahkan kamu ke kamar dan ga sadar sadar": kata Deni.
"apa yang terjadi aka?": kata Amat
"nanti aku ceritakan aku mau kekamar mandi dulu": kataku.

Setelah keluar kamar mandi aku keruang tengah.

"aka makan dulu muka kamu pucet gitu": kata Indri.

aku kemudian makan pas ku gigit telur gorengnya terasa sedikit asin.

"ni yang masak telor siapa sih?": kataku
"tuh iren":kata Lia
"pantesan asin udah ga kuat pengin kimpoi ya":kataku.

Iren mendekati aku ga pake basa basi mencubit perutku

"ih bangun malah bikin kesel pingsan lagi aja": kata Irene.
"sakit, galak amat sih lagi pms ya": kataku.
pletaaakkk.... kepalaku dipukul Iren pake sendok nasi.
"sebeeeeel": kata Iren.

Aku pura pura pingsan..

"Iren tuh aka jadi pingsan lagi": kata Indri
Mereka menggoyangkan badanku mencoba menyadarkan aku.
Irene terdengar panik.

"Darrr hehehehe ": aku bangun
"akaaa jeleeeek": kata Iren
"huuuuu aku kira beneran": kata Deni
Iren cemberut dan tiba tiba plok dia menempelkan telor ceplok buatan dia ke muka ku.

Dan semua tertawa mentertawakan aku.

Gelap Tak Selamanya Kelam (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang