"cepat kita kelapangan semoga murid murid belum berangkat jurit malam": kata Pa Guru Dede
"jangan pergi semua sebagian tunggu murid murid yang disini": kata salah satu pembina.Pa Guru Dede, Arif, aku,Deni,Rini,dan indri kelapangan. Ternyata kami terlambat murid murid telah berangkat jurit malam. Beberapa pembina dan murid senior telah menempati pos pos yang ditentukan.
Belum lama datang beberapa kakak senior murid SMP sambil berlari. Wajah mereka seperti ketakutan."Ada apa kalian lari lari seperti ini?": kata Arif
"Kaami...kami... kami ... melihat makhluk putih meloncat diantara pohon": kata murid senior.
"bagaimana ini pa Dede?": kata Arif.
"kita batalkan saja jurit malam ini, coba kontek para pembina dan senior pake handy talkie biar segera mengumpulkan murid dan bawa kesini.": kata pa Guru Dede.Arif mengontak para pembina dan murid senior. Setelah beberapa lama mulai datang beberapa regu murid, pembina,senior diantara regu itu ada murid yang kesurupan. segera murid tersebut dibawa ketenda utama.
Dan datang regu terakhir dan seorang pembina. Regu dengan 6 orang dan satu pembina berjalan mendekati kami.
"Arif bawa semua murid dari sini masuk ketenda jangan sampe melihat regu terakhir ini ada yang aneh dengan regu ini": kataku.
segera Arif membawa semua murid ke beberapa tenda. Aku, Deni, Pa Guru Dede mendekati regu itu.
"Berhenti siapa kalian": kataku ke regu itu.
"Emang kenapa regu ini, ini semua muridku": kata pa Guru Dede.
"Bukan, mereka bukan murid. Siapa kalian tunjukkan wujud asli kalian!!"kataku.Aku mulai membaca doa dan ...
Tiba tiba ....
Mereka ... regu itu berubah....
Mereka berubah jadi makhluk makhluk cebol berlidah panjang sedangkan pembina regu itu menjadi wanita berbaju putih melayang terbang kearah hutan sambil terbang melayang tertawa cekikikan sedangkan makhluk cebol itu bubar berlarian ke segala arah. Melihat kejadian mengerikan itu pa guru Dede berulangkali mengucapkan istigfar. Bahkan ada dua pembina dibelakang kami pingsan.
Aku segera balik kebelakang melihat pembina yang pingsan, Rini berlari memelukku ketakutan. Indri pun begitu berlari memeluk Deni. Pembina dan beberapa murid senior panik."Diam diam tenang tenang jangan panik": kata Pa guru Dede
"Betul kata pa guru, coba cek murid semua sudah lengkap atau tidak": kataku.
"Iya, coba kalian cek murid murid " :kata pa guru.Pembina dan murid senior mengecek murid murid. Ternyata satu regu yaitu enam orang murid dan satu pembina hilang.
"Bagaimana ini 6 murid hilang, apa kita harus mencarinya sekarang": kata Arif.
Terjadi perdebatan diantara pembina dan pa Guru Dede. Mereka bermaksud ingin mencari regu yang hilang tapi ada yang ingin malam ini ada yang ingin esok pagi.
"Nak mau kah kamu dan temanmu membantu murid yang hilang?": kata pa Guru.
"Saya siap membantu bukan begitu aka?": kata Deni sambil melirikku.Aku mengangguk .
"Yang jangan, resikonya besar. Terus aku sama siapa?" :kata Rini sambil merajuk
"Ga apa apa kamu disini sama pembina bantu yang kamu bisa, coba hubungi amat sama pacarnya nanti nyari kita":kataku sambil mengelus rambut Rini.Rini dan Indri ditemani beberapa murid senior kembali ketenda kami untuk memberitahu Amat.
Sedang aku, Deni, Pa Guru, Arif dan Dewi bersiap masuk hutan mencari regu yang hilang. Dewi adalah pembina yang tau posisi posko posko dan jalur jurit malam.Pembina yang lain tidak berani ikut mencari. Dewi mungkin merasa bertanggung jawab karena dia yang merancang rute jurit malam.
Kami berdoa sebelum berangkat agar diberi keselamatan.
Masing masing dari kami membawa senter yang cukup terang. Posisi kamu aku dan arif didepan dewi ditengah Deni dan Pa Guru dibelakang. Baru masuk hutan kami di sambut suara tawa anak kecil. Kami menyusuri jalur jurit malam. Baru melewati posko pertama. Astaga bulu kudukku berdiri kulihat benda putih melintang di jalur setapak itu. ya benda putih itu bergerak gerak dan berusaha berdiri kami semua segera membaca doa dan tiba tiba benda putih itu menghilang jadi asap. Belum lama melangkah kembali kami dikejutkan suara bayi menangis keras.. Tak mungkin ditengah hutan seperti ini ada bayi menangis kami berusaa tidak menghiraukan dan terus berjalan. Lagi lagi gangguan datang lagi kali ini ada sosok wanita berbaju putih terbang diantara pepohonan. Dewi sempat memegang tanganku kuat kuat karena ketakutan. Jujur aku pun kalau sendirian menghadapi situasi seperti ini pasti ketakutan.
Sudah seluruh jalur kami periksa belum kami temukan regu yang hilang. Kami coba berjalan dan tiba tiba seperti ada yang melempar sesuatu kearah kami. Arah lemparan dari atas. Sontak kami melihat keraha atas dan...
Diantara pepohonan ada makhluk menggelantung diantara pepohonan bermata merah menyala berbadan hijau rambut acak acakan dengan lidah menjulur panjang. Air liur nya menetes sontak kami terkaget kaget bahkan Arif akan berlari ku pegang tangannya.
"Jangan lari kita berdoa dan konsentrasi". : kataku.
Kami membaca doa dan perlahan lahan makhluk itu menghilang.
"bagaimana ini kita sudah menjelajahi rute tapi tak ketemu" : kata arif.
"iya bagaimana ini": kata Pa Guru.
"mohon maaf saya minta waktu sebentar saya mencoba memohon petunjuk sama Allah semoga diberi petunjuk": kataku.
"silahkan nak": kata pa GuruAku duduk bersila kupejamkan mataku ku mulai membaca doa meminta petunjuk.
Dimana ini aku seperti berada dijaman kerajaan. Aku berada di gerbang kerajaan dan ada dua penjaga berbadan besar dan berkulit hijau. Tiba tiba.. hembusan angin menerpa disisiku.
Kulihat kesamping dan ada wanita cantik berdiri disampingku berpakaian kebaya dan berkalung indah dan bermahkota emas.
"Ayo kita masuk ": kata wanita itu
Para penjaga itu membungkuk hormat pada wanita itu. Kami masuk melewati gerbang dan ya kami melewati seperti kota ada penduduknya makhluk makhluk yang tak lazim kami seperti menuju Istana. Dan sampai didepan Istana penjaga kembali membungkuk hormat. Kami masuk istana yang indah kami tiba di depan makhluk yang duduk disinggasana. Ya makhluk itu sangat mengerikan berbadan sangat besar berbadan hijau bermulut lebar bermahkotakan emas bertaring besar bermata merah menyala.
"ada apa kamu menemuiku manusia": kata makhluk itu
"aku mencari murid yang hilang":kataku.
"pasukanku yang menyembunyikannya": kata makhluk itu.
"aku minta mereka dilepaskan": kataku..
" ha ha ha ha ha tidak bisa": tawa makhluk itu.
"terserah kau tapi aku akan memaksa": kataku.aku langsung membaca ayat quran tapi makhluk itu tertawa dan mengikuti apa yang kubaca. Aku terus membaca aku yakinkan sepenuh hati meminta pertolongan kepada Allah. Lama kelamaan bangunan istana itu mulai bergoyang.
"cukup anak muda cukup, aku lebih dengan yang kau baca tapi kamu mampu membuat bergoyang ": kata makhluk itu.
tiba tiba wanita disampingku berbicara.
"dia kesayangan pemimpinku turutilah permintaannya": kata wanita itu.
"baiklah aku mengabulkannya, tapi hentikan bacaanmu manusia": kata makhluk itu.aku berhenti membaca dan kemudian tiba tiba aku melihat sekelompok murid dengan pembina ada diposko yang tadi kami lewati.
"Terimakasih": ucapku.
"Pergilah kau manusia": kata makhluk itu.
Wanita yang berada disampingku berbisik "kita akan bertemu lagi".Srrrrrrtt aku merasa desiran angin dikulitku. Aku membuka mataku kemudian berdiri mengajak semua pergi ke posko yang kulihat ketika ada di istana itu. Sampai disana kulihat murid murid ada disana dan tampak kebingungan kami menghampirinya dan mengajak kembali ke perkemahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelap Tak Selamanya Kelam (Tamat)
HororHarapan adalah sebuah impian dan impian adalah sebuah harapan, gelap tak selamanya gelap dan terang tak selamanya terang, mencari baikk terang adalah tujuan hidup, Tuhan pasti tau apa yang kita harapakan, jangan putus asa untuk mencari titik terang...