10. Santet final

1.6K 83 0
                                    

Pandanganku mulai gelap... Aku sudah sangat sulit bernafas karena lilitan ular ini kian erat.. Mungkin ini saatnya aku akan mati.. Ku sudah pasrah ku berdzikir mengingat Allah.
Semoga bila ajal menjemput ku ada dalam keadaan mengingat sang pencipta.. 

"Ini belum waktunya kamu mati' suara bisikan ditelingaku.

aaah panas panaaaaas : jerit ular besar yang melilitku.

Perlahan ular itu melepaskan lilitannya tubuhnya mengeluarkan asap.. aku bisa bernafas lagi penglihatanku mulai jelas kembali terdengar jelas desisan ular tersebut. 
belum lagi keadaanku normal. tiba tiba ... Jleb kuku nenek itu kembali menusuk tubuhku tembus dari dada kepunggung. Arghhhh sakit ini dari mulutku keluar darah segar. Aku beristigfar ku berdoa mohon kekuatan dan perlindungan..

"apaaaaaaa ini tidak aaaaaa.... panas kurang ajar..." teriak nenek itu.
Lepaskan lepaskan tanganku jerit nenek itu.

Kejadian aneh terjadi.. kuku kuku nenek itu tiba tiba seperti terbakar ada api berasal dari dalam tubuhku membakar kuku nenek itu dan mulai menjalar ketangannya anehnya nenek itu seperti sulit mencabut tangannya... Yang mengerikan nenek itu memotong tangannya yang kukunya menancap ditubuhku. Nenek itu memotong tangannya dengan kukunya sendiri.. Darah hitam bau busuk keluar dari tangannya yang terpotong sedang bagian tangannya yang menancap ditubuhku terbakar menjadi abu..

"kurang ajar mati kauuu": nenek itu menyerangku dengan tangan tersisanya,
dan dari samping ular besar itu menyerang lagi... kupukul sekuatnya ke arah nenek itu.. Bruuugg tinjuku mengenai nenek itu... dia terpental kebelakang dan tiba tiba hilang menjadi asap.. Jleb .... taring ular itu kembali menancap ditubuhku pundakku digigitnya kubacakan ayat kursi dan ular itu pun terbakar...Ular itu melepaskan gigitannya akan tetapi percuma api dari tubuhku membakarnya... ular itu menggelepar gelepar dan akhirnya habis terbakar...
Aku jatuh terduduk tenagaku habis nyeri dibadan belum hilang semua..

Kulihat kedua makhluk itu makhluk merah pegangan abah panca dan yg hitam makhluk jahat masih saling pukul dan cakar keduanya pun telah terluka...Makhluk merah tiba tiba seperti berkomat kamit dan tangan kanannya tiba tiba bercahaya merah.. Makhluk hitam menerkam ke arah makhluk merah.. tapi dengan sigap makhluk merah melayangkan pukulan dengan tangan yang bercahaya merah.. Bruuuukkkk pukulan makhluk merah mengenai dada makhluk hitam. makhluk hitam itu terpental jauh kebelakang dan menjadi asap... 

tiba tiba aku merasa seperti pindah tempat.. ku berada di kaki gunung yang belum pernah kulihat. Ada gubuk kecil ditengah hutan.. Didalam gubug itu ada seorang kakek kakek dan ...aaaahhhhh makhluk hitam dan nenek yang bertarung denganku menarik paksa tubuh kakek itu kakek kakek itu meronta tapi tak kuasa melawan kedua makhluk itu kulihat sukma kakek itu dibawa makhluk itu dan tubuh sikakek itu tergeletak digubuknya.. Aku merasa letih dengan semua ini tiba tiba pandanganku gelap dan aku tak sadarkan diri.

Gelap Tak Selamanya Kelam (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang